Nizzar, Subarkah (2024) PENGARUH FORGING PRESSURE DAN KECEPATAN PUTARAN TERHADAP SIFAT MEKANIK PADA SAMBUNGAN DISSIMILAR METAL Al-Cu DENGAN METODE FRICTION WELDING. S1 thesis, Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

	Text Nizzar Subarkah_3334190080_01.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text Nizzar Subarkah_3334190080_02.pdf Download (478kB)
	Text Nizzar Subarkah_3334190080_03.pdf Download (323kB)
	Text Nizzar Subarkah_3334190080_04.pdf Download (890kB)
	Text Nizzar Subarkah_3334190080_05.pdf Download (188kB)
	Text Nizzar Subarkah_3334190080_Lamp.pdf Download (1MB)
	Text Nizzar Subarkah_3334190080_Ref.pdf Download (210kB)
	Text Nizzar Subarkah_3334190080_FullText.pdf Download (3MB)

Abstract

Pengelasan friction welding merupakan salah satu metode solid state welding yang digunakan untuk menyambungkan logam tanpa memerlukan peleburan penuh. Metode ini sangat cocok untuk mengatasi tantangan pengelasan aluminium (Al) dan tembaga (Cu), seperti retakan akibat difusi hidrogen dan resistansi termal pada sambungan yang dapat mengurangi efisiensi aliran listrik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi tekanan tempa (forging pressure) dan kecepatan putaran terhadap sifat mekanik dan struktur mikro pada sambungan material aluminium 6063 dan tembaga dengan metode friction welding. Penelitian menggunakan parameter kecepatan putaran 1900 rpm, 2100 rpm, dan 2300 rpm, serta tekanan tempa 51 MPa, 68 MPa, dan 86 MPa. Proses friction welding dilakukan dengan tekanan gesek sebesar 19 MPa dan waktu gesek selama 7 detik dan waktu tempa selama 3 detik. Material hasil pengelasan diuji dengan uji tarik, uji kekerasan mikro Vickers, dan analisis struktur mikro menggunakan optical microscope (OM) untuk mengevaluasi sifat mekanik dan perubahan struktur mikro pada daerah sambungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi tekanan tempa dan kecepatan putaran secara signifikan memengaruhi sifat mekanik dan struktur mikro sambungan. Pada kecepatan putaran 2100 rpm dan tekanan tempa 86 MPa, tensile strength maksimum sebesar 123,7 MPa. Kekerasan pada zona sambungan meningkat hingga 88,2 HVN, lebih tinggi dibandingkan kekerasan aluminium 6063 sebesar 83 HVN, akibat pemanasan yang ditimbulkan pada kedua material. Analisis struktur mikro menunjukkan bahwa parameter yang optimal menghasilkan sambungan dengan struktur butir yang halus dan distribusi fasa yang merata, sedangkan kecepatan putaran yang terlalu tinggi menyebabkan pelebaran zona HAZ yang mengurangi sifat mekanik. Kata Kunci: Friction welding, Al 6063, Tembaga, Tekanan tempa, Mechanical properties

Actions (login required)

View Item