Farsya, Nadira (2024) PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH SERBUK MARMER TERHADAP PENUAAN CAMPURAN ASPAL BETON LAPIS AUS (AC-WC). S1 thesis, Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
![[img]](https://eprints.untirta.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text
Nadira Farsya_3336200128_Fulltext.pdf Download (13MB) |
|
Text
Nadira Farsya_3336200128_01.pdf Download (826kB) |
|
Text
Nadira Farsya_3336200128_02.pdf Download (141kB) |
|
Text
Nadira Farsya_3336200128_03.pdf Download (228kB) |
|
Text
Nadira Farsya_3336200128_04.pdf Download (255kB) |
|
Text
Nadira Farsya_3336200128_05.pdf Download (1MB) |
|
Text
Nadira Farsya_3336200128_06.pdf Download (11kB) |
|
Text
Nadira Farsya_3336200128_Ref.pdf Download (12kB) |
|
Text
Nadira Farsya_3336200128_Lamp.pdf Download (11MB) |
|
Text
Nadira Farsya_3336200128_CP.pdf Download (49MB) |
Abstract
Asphalt pavement faces comprehensive aging effects due to vehicle loads and natural environment (such as temperature, oxidation, light, rainwater). Due to the aging process of asphalt and undergoing a series of physical and chemical changes, asphalt can become harder and brittle. Filler in the AC-WC layer can use alternative materials, judging from the CaO content in marble powder has the potential as a filler in the asphalt concrete surface wear layer mixture. This research discusses the aging of asphalt concrete wear layer (AC-WC) mixtures that use marble powder waste filler substitutes that pass sieve No. 200, aiming to determine the characteristics of aggregate, asphalt, and marble powder filler and determine the effect of the addition of marble powder as filler in asphalt mixtures (AC-WC) on short-term aging (STOA) and long-term aging (LTOA). Tests were carried out using the marshall testing method using variations in KAO (Optimum Asphalt Content) values of 6.25% with 0% marble powder content, KAO 5.75% with 1% marble powder content, KAO 5.50% with 2% marble powder content, and KAO 5.50% with 3% marble powder content. And through STOA and LTOA testing. The STOA test specimens were made by putting the specimens into the oven for 4 hours at 135°C, while the LTOA test specimens were made by putting the specimens into the oven for 120 hours at 85°C. The results showed that the use of marble powder in asphalt concrete mixtures can make the VIM value smaller, which indicates that the mixture becomes more airtight (but still according to the General Specifications of Bina Marga 2018 Revision 2, which is in the range of 3% - 5%, thus making the stability value increase. That is because marble powder has a chemical content of calcium oxide (CaO) which makes the bond between aggregates better. This makes the aging asphalt concrete mixture not experience a large decrease in stability.
| Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Contributors: |
|
|||||||||
| Additional Information: | Perkerasan aspal menghadapi efek penuaan menyeluruh akibat beban kendaraan dan lingkungan alam (seperti suhu, oksidasi, cahaya, air hujan). Karena proses penuaan aspal dan mengalami serangkaian perubahan fisik dan kimia, aspal dapat menjadi lebih keras dan rapuh. Filler pada lapis AC-WC bisa menggunakan material alternatif, dilihat dari kandungan CaO pada serbuk marmer memiliki potensi sebagai bahan pengisi pada campuran lapis aus permukaan aspal beton. Penelitian ini membahas tentang penuaan pada campuran aspal beton lapis aus (ACWC) yang menggunakan pengganti filler limbah serbuk marmer yang lolos saringan No. 200, bertujuan untuk mengetahui karakteristik agregat, aspal, dan filler serbuk marmer dan mengetahui pengaruh penambahan serbuk marmer sebagai filler dalam campuran aspal (AC-WC) terhadap penuaan jangka pendek (STOA) dan penuaan jangka panjang (LTOA). Pengujian dilakukan dengan metode pengujian marshall menggunakan variasi nilai KAO (Kadar Aspal Optimum) sebesar 6,25% dengan kadar serbuk marmer 0%, KAO 5,75% dengan kadar serbuk marmer 1%, KAO 5,50% dengan kadar serbuk marmer 2 %, dan KAO 5,50% dengan kadar serbuk marmer 3%. Dan melalui pengujian STOA dan LTOA. Pembuatan benda uji STOA dilakukan dengan memasukkan benda uji ke dalam oven selama 4 jam dengan suhu 135 °C, sedangkan pembuatan benda uji LTOA dilakukan dengan memasukkan benda uji ke dalam oven selama 120 jam dengan suhu 85 °C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan serbuk marmer pada campuran aspal beton dapat membuat nilai VIM mengecil yang menandakan campuran menjadi lebih kedap udara (tetapi masih sesuai spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Revisi 2 yaitu rentang 3% - 5%, sehingga membuat nilai stabilitas meningkat. Hal itu dikarenakan serbuk marmer memiliki kandungan kimia kalsium oksida (CaO) yang membuat ikatan antar agregat menjadi lebih baik. Hal tersebut membuat campuran aspal beton yang mengalami penuaan tidak mengalami penurunan stabilitas yang besar. | |||||||||
| Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) | |||||||||
| Divisions: | 03-Fakultas Teknik 03-Fakultas Teknik > 22201-Jurusan Teknik Sipil |
|||||||||
| Depositing User: | Nadira Farsya | |||||||||
| Date Deposited: | 26 Aug 2024 12:04 | |||||||||
| Last Modified: | 26 Aug 2024 12:04 | |||||||||
| URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/41372 |
Actions (login required)
 |
View Item |