Permana, Ananto Yuda Permana (2022) KARAKTERISTIK KAMPAS REM YANG MENGGUNAKAN SERBUK KULIT BUAH MAJA SEBAGAI PENGUAT DENGAN PERLAKUAN RENDAM ALKALI. S1 thesis, FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

	Text (BAB I) Ananto Yuda Permana_3331180047_01.pdf Download (802kB)
	Text (BAB II) ANANTO YUDHA PERMANA_3331180047_02.pdf Download (572kB)
	Text (BAB III) ANANTO YUDHA PERMANA_3331180047_03.pdf Download (1MB)
	Text (BAB IV) ANANTO YUDHA PERMANA_3331180047_04.pdf Download (710kB)
	Text (BAB V) ANANTO YUDHA PERMANA_3331180047_05.pdf Download (65kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) ANANTO YUDHA PERMANA_3331180047_Ref.pdf Download (136kB)
	Text (LAMPIRAN) ANANTO YUDHA PERMANA_3331180047_Lamp.pdf Download (1MB)
	Text (CEK PLAGIARISME) Ananto Yuda Permana_3331180047_CP.pdf Download (6MB)
	Text Ananto Yuda Permana_3331180047_Fulltext.pdf Download (3MB)

Abstract

Meningkatnya mobilitas masyarakat menyebabkan banyaknya peningkatan jumlah kendaraan bermotor. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Indonesia sejak tahun 2016 – 2021 terjadi peningkatan yang semula hanya 112 juta menjadi 143 juta kendaraan pada tahun 2021. Meingkatnya jumlah kendaraan ini menyebab meningkatnya kebutuhan penggunakan kampas rem yang merupakan salah satu komponen keselamatan dalam kendaraan bermotor. Kampas rem umumnya dibuat dari bahan serat asbestos yang tidak ramah lingkungan. Berdasarkan dengan permasalahan tersebut maka di lakukan inovasi terhadap penggunaan material kampas rem yang lebih ramah lingkungan. Bahan yang di gunakan dalam penelian ini yaitu serbuk kulit buah maja, abu jerami padi, dan resin epoxy. Penelitian dilakukan dengan variasi komposisi berdasarkan fraksi berat dengan 3 variasi A, B dan C.Material komposit ini kemudian melalui proses manufaktur untuk membentuk sesuai dengan spesimen yang akan melalui pengujian tekan , kekerasan dan juga XRD. Hasil uji tekan tertinggi pada variasi A dengan nilai sebesar 32,583 MPa dan terendah pada variasi C sebesar 19,731 MPa. Pada uji kekerasan diperoleh nilai tertinggi pada variasi C sebesar 82,3 HD dan terendah pada variasi A sebesar 79,9 HD. Karakterisasi XRD menunjukkan komposit terbentuk dengan presentase amorf, Ukuran Kristal tertinggi pada variasi A dengan nilai sebesar 9,6333 nm dengan nilai FWHM sebesar 0,9595 pada variasi C. Didapatkan nilai persentase kristalin tertinggi pada variasi A sebesar 36,2 %, dan Terendah pada variasi C dengan 31,02 %.

Actions (login required)

View Item