Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

PENGARUH AKUADES DAN POLIOL TERHADAP MORFOLOGI, DENSITAS, KUAT TEKAN, DAN MODULUS ELASTISITAS BUSA POLIURETAN DENGAN PEMANFAATAN CAMPURAN LIMBAH PLASTIK BERBASIS POLYETHYLENE DAN POLYPROPYLENE

Cantiara, James (2024) PENGARUH AKUADES DAN POLIOL TERHADAP MORFOLOGI, DENSITAS, KUAT TEKAN, DAN MODULUS ELASTISITAS BUSA POLIURETAN DENGAN PEMANFAATAN CAMPURAN LIMBAH PLASTIK BERBASIS POLYETHYLENE DAN POLYPROPYLENE. S1 thesis, Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

[img] Text (SKRIPSI)
James Cantiara_3334190002_Fulltext.pdf

Download (3MB)
[img] Text (SKRIPSI)
James Cantiara_3334190002_01.pdf

Download (504kB)
[img] Text (SKRIPSI)
James Cantiara_3334190002_02.pdf

Download (480kB)
[img] Text (SKRIPSI)
James Cantiara_3334190002_03.pdf

Download (218kB)
[img] Text (SKRIPSI)
James Cantiara_3334190002_04.pdf

Download (680kB)
[img] Text (SKRIPSI)
James Cantiara_3334190002_05.pdf

Download (26kB)
[img] Text (SKRIPSI)
James Cantiara_3334190002_Ref.pdf

Download (95kB)
[img] Text (SKRIPSI)
James Cantiara_3334190002_Lamp.pdf

Download (1MB)
[img] Text (SKRIPSI)
James Cantiara_3334190002_CP.pdf

Download (19MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuat polyurethane foam yang dibuat dengan memanfaatkan botol plastik dari PET (Polyethylene terephthalate), plastik kresek HDPE (High-Density Polyethylene), LDPE (Low Density Polyethylene), LLDPE (Linear Low Density Polyethylene), dan sedotan dari PP (Polypropylene) sebagai pengganti poliol. Botol limbah PET didaur ulang untuk membuat busa poliuretan dengan menggunakan metode glikolisis menghasilkan BHET (bis(hydroxyethyl) terephthalate) yang bisa digunakan sebagai pengganti poliol dalam pembuatan busa poliuretan. Proses pembuatan busa poliuretan dilakukan dengan mereaksikan poliol dan isosianat berupa Methylene Diphenyl Diisocyanate (MDI) dengan tambahan variasi komposisi aquades sebagai blowing agent dan variasi komposisi surfaktan silikon sebagai surfaktan. Dari 6 sampel busa poliuretan yang di uji di dapatkan 4 busa jenis rigid. Hal ini dapat dilihat dari nilai kuat tekan serta nilai densitas yang didapat, busa poliuretan dari sampel PUR-11, PUR-21, PUR-22, dan PUR-23 memiliki nilai kuat tekan secara berturut-turut sebesar 0,32 MPa, 0,32 MPa, 0,49 MPa dan 0,39 MPa. Serta nilai densitas dengan rata-rata dihasilkan secara berturut-turut sebesar 0,05 gram/cm3, 0,07gram/cm3, 0,08 gram/cm3, dan 0,06 gram/cm3. Busa yang memiliki nilai kuat tekan dan densitas tertinggi didapatkan pada sampel PUR-22 yaitu sebesar 0,49 MPa dan 0,08 gram/cm3 karena dari kuat tekan berada di pertengahan untuk densitas adalah yang terendah, karena di perlukan busa yang kuat dan memiliki fleksibilitas yang cukup dimana menjadi suatu material yang banyak di cari oleh pasar busa.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorTrenggono, Adhitya197804102003121001
Thesis advisorHerbirowo, Satrio Herbirowo199109072015021002
Additional Information: Penelitian ini bertujuan untuk membuat polyurethane foam yang dibuat dengan memanfaatkan botol plastik dari PET (Polyethylene terephthalate), plastik kresek HDPE (High-Density Polyethylene), LDPE (Low Density Polyethylene), LLDPE (Linear Low Density Polyethylene), dan sedotan dari PP (Polypropylene) sebagai pengganti poliol. Botol limbah PET didaur ulang untuk membuat busa poliuretan dengan menggunakan metode glikolisis menghasilkan BHET (bis(hydroxyethyl) terephthalate) yang bisa digunakan sebagai pengganti poliol dalam pembuatan busa poliuretan. Proses pembuatan busa poliuretan dilakukan dengan mereaksikan poliol dan isosianat berupa Methylene Diphenyl Diisocyanate (MDI) dengan tambahan variasi komposisi aquades sebagai blowing agent dan variasi komposisi surfaktan silikon sebagai surfaktan. Dari 6 sampel busa poliuretan yang di uji di dapatkan 4 busa jenis rigid. Hal ini dapat dilihat dari nilai kuat tekan serta nilai densitas yang didapat, busa poliuretan dari sampel PUR-11, PUR-21, PUR-22, dan PUR-23 memiliki nilai kuat tekan secara berturut-turut sebesar 0,32 MPa, 0,32 MPa, 0,49 MPa dan 0,39 MPa. Serta nilai densitas dengan rata-rata dihasilkan secara berturut-turut sebesar 0,05 gram/cm3, 0,07gram/cm3, 0,08 gram/cm3, dan 0,06 gram/cm3. Busa yang memiliki nilai kuat tekan dan densitas tertinggi didapatkan pada sampel PUR-22 yaitu sebesar 0,49 MPa dan 0,08 gram/cm3 karena dari kuat tekan berada di pertengahan untuk densitas adalah yang terendah, karena di perlukan busa yang kuat dan memiliki fleksibilitas yang cukup dimana menjadi suatu material yang banyak di cari oleh pasar busa.
Subjects: T Technology > T Technology (General)
T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: 03-Fakultas Teknik
03-Fakultas Teknik > 27201-Jurusan Teknik Metalurgi
Depositing User: Mr James Cantiara
Date Deposited: 25 Jun 2024 14:42
Last Modified: 25 Jun 2024 14:42
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/36752

Actions (login required)

View Item View Item