Rohmah, Dwi Nur (2024) KAJIAN SITUASI BERISIKO DAN GANGGUAN MENGEMUDI DENGAN PENDEKATAN NATURALISTIC DRIVING STUDY PADA PENGEMUDI SEPEDA MOTOR DI KOTA SERANG-CILEGON. S1 thesis, Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
![[img]](https://eprints.untirta.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text
Dwi Nur Rohmah_3333200117_Fulltext.pdf Download (3MB) |
|
Text
Dwi Nur Rohmah_3333200117_01.pdf Download (1MB) |
|
Text
Dwi Nur Rohmah_3333200117_02.pdf Download (507kB) |
|
Text
Dwi Nur Rohmah_3333200117_03.pdf Download (682kB) |
|
Text
Dwi Nur Rohmah_3333200117_04.pdf Download (1MB) |
|
Text
Dwi Nur Rohmah_3333200117_05.pdf Download (568kB) |
|
Text
Dwi Nur Rohmah_3333200117_06.pdf Download (334kB) |
|
Text
Dwi Nur Rohmah_3333200117_Ref.pdf Download (349kB) |
|
Text
Dwi Nur Rohmah_3333200117_Lamp.pdf Download (1MB) |
|
Text
Dwi Nur Rohmah_3333200117_CP.pdf Download (16MB) |
Abstract
The number of motorised vehicle production continues to increase in line with the high interest in using these vehicles. Ownership of more and more motorised vehicles also increases the chances of accidents, where the majority of accident incidents involve motorised vehicles. This research aims to identify the main factors that cause distracted driving, risky situations faced by drivers, and behaviour that causes risky situations based on naturalistic studies. The research was conducted in the cities of Serang and Cilegon using the NDS approach to determine the risky situations experienced by drivers, distributing CFQ questionnaires to determine the level of cognitive failure of drivers, and check sheets to determine the concentration problems experienced when driving. The Mann-Whitney test was carried out to analyse the effect of age on a person's cognitive failure and driving disorders. The research results show that the average value of cognitive failure is 49, with the dominant factor causing it being distractibility. The average value of the frequency of driving distractions is 4.333. The test results show that age has no effect on a person's cognitive failure with a value of 0.849>0.05 (accepted) and has no effect on a person's driving impairment with a value of 0.093>0.05 (accepted). There were 534 occurrences of risky situations faced by drivers, with the most frequent occurrences being SCE16, SCE8, SCE7, SCE6, and SCE9. The type of behaviour that causes risky situations is violation, and 85% of the causes of risky situations are external factors. Therefore, the suggestions for improvement given in this research are based on the frequency of risky situations that often arise.
| Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Contributors: |
|
|||||||||
| Additional Information: | Jumlah produksi kendaraan bermotor terus meningkat seiring dengan tingginya minat penggunaan kendaraan tersebut. Kepemilikan kendaraan bermotor yang semakin banyak juga meningkatkan peluang terjadinya kecelakaan, dimana mayoritas insiden kecelakaan melibatkan kendaraan bermotor. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor utama yang menyebabkan gangguan mengemudi, situasi berisiko yang dihadapi pengemudi dan perilaku yang menyebabkan situasi berisiko berdasarkan kajian naturalistik. Penelitian dilakukan di Kota Serang dan Cilegon dengan menggunakan pendekatan NDS untuk mengetahui situasi berisiko yang dialami pengemudi, penyebaran kuesioner CFQ untuk mengetahui tingkat kegagalan kognitif pengemudi, dan checksheet untuk mengetahui gangguan konsentrasi yang dialami ketika berkendara. Pengujian mann whitney dilakukan untuk menganalisis pengaruh usia terhadap kegagalan kognitif dan gangguan mengemudi seseorang. Hasil penelitian menunjukan nilai rata-rata kegagalan kognitif sebesar 49 dengan faktor dominan penyebabnya adalah distractibility, nilai rata-rata frekuensi gangguan mengemudi sebesar 4,333. Hasil pengujian menunjukkan bahwa usia tidak berpengaruh terhadap kegagalan kognitif seseorang dengan nilai 0,849>0,05 (diterima) dan tidak berpengaruh terhadap gangguan mengemudi seseorang dengan nilai 0,093>0,05 (diterima). Terdapat 534 kejadian situasi berisiko yang dihadapi pengemudi, dengan frekuensi paling sering muncul adalah SCE16, SCE8, SCE7, SCE6, SCE9. Tipe perilaku penyebab situasi berisiko adalah violation dan 85% penyebab situasi berisiko adalah faktor eksternal. Oleh karena itu, usulan perbaikan yang diberikan pada penelitian ini berdasarkan frekuensi situasi berisiko yang sering muncul. | |||||||||
| Subjects: | T Technology > T Technology (General) T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
|||||||||
| Divisions: | 03-Fakultas Teknik 03-Fakultas Teknik > 26201-Jurusan Teknik Industri |
|||||||||
| Depositing User: | Dwi Nur Rohmah | |||||||||
| Date Deposited: | 01 Mar 2024 09:57 | |||||||||
| Last Modified: | 01 Mar 2024 09:57 | |||||||||
| URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/33719 |
Actions (login required)
 |
View Item |