Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

PENGARUH KEBIJAKAN PEMERINTAH INDONESIA TERHADAP BUDAYA ETNIS TIONGHOA SEJAK TAHUN 1976—2000 (Studi Kasus pada Tradisi Gotong Toapekong 12 Tahunan di Kelenteng Boen Tek Bio Kota Tangerang)

JAMILAH, WARDATUN (2019) PENGARUH KEBIJAKAN PEMERINTAH INDONESIA TERHADAP BUDAYA ETNIS TIONGHOA SEJAK TAHUN 1976—2000 (Studi Kasus pada Tradisi Gotong Toapekong 12 Tahunan di Kelenteng Boen Tek Bio Kota Tangerang). S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text
PENGARUH KEBIJAKAN PEMERINTAH INDONESIA TERHADAP BUDAYA ETNIS TIONGHOA SEJAK TAHUN 1976—2000.PDF
Restricted to Registered users only

Download (17MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak kebijakan pemerintah Indonesia terhadap budaya etnis Tionghoa pada masa Orde Lama, Orde Baru dan Reformasi, dan pelaksanaan tradisi gotong Toapekong 12 tahunan di Kota Tangerang pada tahun 1976, 1988 dan 2000. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, obsevasi dan analisis dokumen. Sampel dalam penelitian ini adalah etnis Tionghoa yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian dalam skripsi ini menunjukkan bahwa: dampak kebijakan pemerintah Indonesia dalam bidang budaya pada masa Orde Lama sampai Orde Baru bersifat positif adalah sebagai bentuk proses pembauran etnis Tionghoa kedalam bangsa Indonesia serta mengurangi resiko gesekan antar etnis, kebijakan pemerintah Indonesia masa Reformasi memberi kebebasan bagi budaya etnis Tionghoa sementara bersifat negatif adalah kebijakan pemerintah Indonesia pada masa Orde Lama sampai Orde Baru merupakan perlakuan diskriminatif terhadap etnis Tionghoa, dan pelaksanaan tradisi gotong Toapekong 12 tahunan pada tahun 1976 dan 2000 dapat dilaksanakan di sekitar kawasan kota lama Tangerang dan dipublikasikan didepan umum sementara tradisi gotong Toapekong 12 tahunan pada tahun 1988 tidak dapat dilaksanakan karena bertepatan dengan dikebumikannya Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Dalam pembuatan kebijakan, peraturan pemerintah Indonesia diharapkan tidak menitikberatkan terhadap satu etnis. Pemerintah dapat berkontribusi dan mendukung segala aktifitas keagamaan dan budaya seluruh etnis yang ada di Tangerang khususnya pada tradisi etnis Tionghoa Tangerang yaitu tradisi gotong Toapekong 12 Tahunan di kelenteng Boen Tek Bio.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorMaryuni, YuniUNSPECIFIED
Thesis advisorNashar, NasharUNSPECIFIED
Additional Information: The aims of this study to examinethe impact of the Indonesian government's policies on ethnic Chinese in the cultural field during the Old Order, New Order and Reformation, and the implementation of Gotong Toapekong to celebrate 12th year as tradition in Tangerang in 1976, 1988 and 2000. A qualitative approach was employed by applying a descriptive analytical approach. Thus, Interviews, observation and document analysis were provided to collect the data. A minority of Chinese ethnic were selected through purposive sampling technique. The data were processed through data reduction, presentation, the conclusion or verification. The results revealed in this research isthe impact of Indonesian government policies in the cultural field during the Old Order until the New Order was positive as a form of mixing ethnic Chinese into the Indonesian nation and reducing the risk of inter-ethnic friction, the Indonesian government's Reformation policy the freedom for ethnic Chinese in the cultural field while negative is the policy of the Indonesian government during the Old Order until the New Order was discriminatory against Chinese ethnicity and the implementation annual of Toapekong tradition in 12th year in 1976, 1988 could be implemented around the old city area of Tangerang and publicly published while Gotong Toapekong in 12th tradition in 1988 not be implemented because it coincided funeral of Sri Sultan Hamengku Buwono IX‟s. In making a policy, regulations of Indonesian government are expected not to concentration on an ethnic group. Therefore, the government can contribute and support all religious and cultural activities of entirely ethnic groups in Tangerang, specifically in the ethnic Chinese tradition of Tangerang, namely the 12th annual Gotong Toapekong mutual cooperation tradition in the Boen Tek Bio temple.
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: 02-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
02-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > 87201-Jurusan Pendidikan Sejarah
Depositing User: Admin Eprints Untirta
Date Deposited: 22 Nov 2021 13:35
Last Modified: 22 Nov 2021 13:35
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/8851

Actions (login required)

View Item View Item