PUTRI, RIMA NABILA (2025) POLA INTERAKSI SOSIAL REMAJA BERKESEHATAN MENTAL ANSIETAS (KECEMASAN) (STUDI FENOMENOLOGI GAP YEAR DI KECAMATAN MENES, KABUPATEN PANDEGLANG). S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.
![[img]](https://eprints.untirta.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (SKRIPSI)
Rima Nabila Putri_2290210056_Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
|
Text (SKRIPSI)
Rima Nabila Putri_2290210056_01.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (SKRIPSI)
Rima Nabila Putri_2290210056_02.pdf Restricted to Registered users only Download (316kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Rima Nabila Putri_2290210056_03.pdf Restricted to Registered users only Download (275kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Rima Nabila Putri_2290210056_04.pdf Restricted to Registered users only Download (510kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Rima Nabila Putri_2290210056_05.pdf Restricted to Registered users only Download (231kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Rima Nabila Putri_2290210056_Reff.pdf Restricted to Registered users only Download (227kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Rima Nabila Putri_2290210056_lamp.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text (SKRIPSI)
Rima Nabila Putri_2290210056_CP.pdf Restricted to Registered users only Download (338kB) |
Abstract
This study examines the social interaction patterns of adolescents experiencing anxiety disorders during their Gap Year in Menes District, Pandeglang Regency, due to not passing the state university entrance selection. This transitional period presents social and psychological challenges that impact their interaction patterns with peers, family, and the surrounding environment. The study aims to explore the social interaction patterns of adolescents with anxiety through a phenomenological approach focused on Gap Year experiences in Menes District. The research employs a qualitative method using in-depth interviews with five key adolescent informants and four additional parent informants, selected through purposive sampling. The findings reveal significant changes in social interaction patterns, especially in two key indicators: social contact and communication. Direct social contact with peers tends to decrease, replaced by more limited interactions within the Gap Year peer group and family members. Communication is predominantly conducted through digital media, serving as a means for learning and maintaining emotional connections. Furthermore, family support plays a crucial role in maintaining emotional stability and encouraging adolescent productivity despite being outside formal school or university environments. These findings suggest that anxiety during the Gap Year does not entirely hinder social interaction but rather leads to the formation of new interaction patterns as an adaptive response to changing social status and environmental pressures. Keywords: Social Interaction Patterns, Adolescents, Gap Year, Anxiety
| Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Contributors: |
|
|||||||||
| Additional Information: | Penelitian ini membahas pola interaksi sosial remaja dengan gangguan kecemasan selama masa Gap Year di Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang akibat tidak lolos seleksi perguruan tinggi negeri. Masa transisi ini menghadirkan tantangan sosial dan psikologis yang berdampak pada pola interaksi, baik dengan teman sebaya, keluarga, maupun lingkungan sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola interaksi sosial remaja berkesehatan mental Ansietas (kecemasan) (studi fenomenologi Gap Year di kecamatan menes, kabupaten pandeglang). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam terhadap lima orang informan kunci, serta wawancara dengan empat orang tua sebagai informan tambahan. Teknik pemilihan informan menggunakan teknik purposive. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pola interaksi sosial remaja Gap Year dengan Ansietas mengalami perubahan signifikan, khususnya dalam dua indikator interaksi sosial, yaitu kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial langsung dengan teman sebaya cenderung menurun, digantikan oleh interaksi baru dalam lingkup terbatas seperti sesama remaja Gap Year, dan anggota keluarga. Komunikasi juga lebih banyak dilakukan melalui media digital sebagai sarana belajar dan membangun koneksi emosional. Selain itu, dukungan keluarga menjadi aspek penting yang menjaga stabilitas emosi dan mendorong produktivitas remaja meskipun tidak berada dalam lingkungan sekolah atau perguruan tinggi. Temuan ini menunjukkan bahwa gangguan kecemasan yang dialami remaja selama masa Gap Year tidak sepenuhnya menghambat interaksi sosial, melainkan membentuk pola interaksi yang berbeda dari sebelumnya sebagai bentuk adaptasi terhadap perubahan status sosial dan tekanan lingkungan. Kata Kunci: Pola Interaksi Sosial, Remaja, Gap Year, Ansietas | |||||||||
| Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology | |||||||||
| Divisions: | 02-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 02-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > 87204-Jurusan Pendidikan Sosiologi |
|||||||||
| Depositing User: | rima nabila putri | |||||||||
| Date Deposited: | 28 Jul 2025 06:07 | |||||||||
| Last Modified: | 28 Jul 2025 06:07 | |||||||||
| URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/52897 |
Actions (login required)
 |
View Item |