Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

PENGARUH DOSIS PUPUK HAYATI BERBASIS MIKORIZA ARBUSKULA DAN KOMBINASI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.)

ALHAFIZH, RAIHAN ANFA (2025) PENGARUH DOSIS PUPUK HAYATI BERBASIS MIKORIZA ARBUSKULA DAN KOMBINASI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.). S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text (SKRIPSI)
Raihan Anfa Alhafizh_4442210096_Fulltext.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[img] Text (SKRIPSI)
Raihan Anfa Alhafizh_4442210096_01.pdf
Restricted to Registered users only

Download (975kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Raihan Anfa Alhafizh_4442210096_02.pdf

Download (262kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Raihan Anfa Alhafizh_4442210096_03.pdf

Download (316kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Raihan Anfa Alhafizh_4442210096_04.pdf

Download (497kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Raihan Anfa Alhafizh_4442210096_05.pdf

Download (218kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Raihan Anfa Alhafizh_4442210096_Ref.pdf

Download (220kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Raihan Anfa Alhafizh_4442210096_Lamp.pdf

Download (2MB)

Abstract

Shallots, an important horticultural crop for Indonesian agriculture and economy, are susceptible to production fluctuations in Banten. Increased production can be achieved through good cultivation practices, including fertilization (organic and mycorrhizal) and appropriate planting media. This research was conducted at the Balai Standardisasi Instrumen Pertanian Banten from October 2024 to January 2025, using a factorial Randomized Block Design (RBD) to test the effect of mycorrhizal fertilizer doses (0, 10, 15, 20 g/plant) and planting media combinations with levels P1: Soil: rice husk: cocopeat (2:1:1), P2: Soil: rice husk: cow manure (2:1:1), P3: Soil: cocopeat: cow manure (2:1:1), P4: Soil: rice husk: cocopeat: cow manure (2:1:1:1) on the growth and yield of shallots. There were 16 treatment combinations with 3 replications (48 experimental units, 96 polybags). Quantitative data (plant height, number of leaves/tillers, root length, fresh weight/dry weight of bulbs) were analyzed using ANOVA and further tested using DMRT at a 5% significance level. The research results showed that a mycorrhizal fertilizer dose of 20 g (M3) gave the best effect on plant height parameters at 2 and 3 WAT (Weeks After Transplanting), as well as the number of leaves at 2, 3, and 5 WAT. Meanwhile, the planting media combination P3 (Soil:cocopeat:cow manure (2:1:1)) provided the best effect on plant height parameters at 1–6 WAT, the number of leaves at 1–6 WAT, and gave the best effect on yield components, namely fresh weight and dry weight of bulbs.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorSODIQ, ABDUL HASYIM198708032022031002
Thesis advisorSULISTYORINI, ENDANG198508152020122003
Additional Information: Bawang merah, sebagai tanaman hortikultura yang memegang peranan penting, memberikan dampak signifikan terhadap sektor pertanian dan perekonomian, terutama di negara-negara dengan kekayaan tradisi kuliner seperti Indonesia. Produksi bawang merah di Provinsi Banten sering mengalami fluktuasi yang disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi adalah melalui teknik budidaya yang tepat, termasuk pemupukan. Pupuk organik bermanfaat sebagai penambah unsur hara dalam tanah, sementara pupuk mikoriza membantu tanaman menyerap unsur hara yang tersedia. Selain itu, kesesuaian media tanam juga menjadi faktor kunci dalam meningkatkan produktivitas bawang merah. Penelitian ini dilaksanakan di Kawasan Balai Standardisasi Instrumen Pertanian Banten pada bulan Oktober 2024 – Januari 2025. Penelitian ini menggunakan metode penelitian rancangan acak kelompok (RAK) faktorial. Faktor pertama yaitu dosis pupuk hayati berbasis mikoriza arbuskula (M) dengan 4 taraf, M0: 0g/tanaman, M1: 10g/tanaman, M2: 15g/tanaman, dan M3: 20g/tanaman. Sedangkan faktor kedua yaitu kombinasi media tanam (P) yang juga terdiri dari 4 taraf P1: Tanah: arang sekam: cocopeat (2:1:1), P2: Tanah: arang sekam: kohe sapi (2:1:1), P3: Tanah: cocopeat: kohe sapi (2:1:1), P4: Tanah: arang sekam: cocopeat: kohe sapi (2:1:1:1). Terdapat 16 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali sehingga didapatkan 48 satuan percobaan, setiap satuan percobaan terdiri dari 2 polybag sehingga terdapat 96 polybag. Adapun untuk variabel kuantitatif dilakukan analisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) dan diuji lanjut menggunakan DMRT 5%. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, panjang akar, berat basah umbi, dan berat kering umbi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk hayati berbasis mikoriza arbuskula M3 (20 g) memberikan pengaruh terbaik pada parameter tinggi tanaman umur 2 dan 3 MST, serta parameter jumlah daun umur 2,3, dan 5 MST. Sedangkan untuk perlakuan kombinasi media tanam P3 (Tanah: cocopeat: kohe sapi (2:1:1)) memberikan pengaruh terbaik pada parameter tinggi tanaman umur 1 – 6 MST, jumlah daun umur 1 – 6 MST, serta memberikan pengaruh terbaik pada komponen panen yaitu bobot basah dan bobot kering.
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: 04-Fakultas Pertanian
04-Fakultas Pertanian > 54211-Program Studi Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email [email protected]
Date Deposited: 15 Jul 2025 06:17
Last Modified: 15 Jul 2025 06:17
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/51562

Actions (login required)

View Item View Item