Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ADOPSI INOVASI TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH TRUE SHALLOT SEED (suatu kasus di kelompok tani Sumber Jaya Desa Tanjakan Mekar Kecamatan Rajeg)

Saefulloh, Ahmad (2025) FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ADOPSI INOVASI TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH TRUE SHALLOT SEED (suatu kasus di kelompok tani Sumber Jaya Desa Tanjakan Mekar Kecamatan Rajeg). S1 thesis, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

[img] Text
AHMAD SAEFULLOH_4441180013_CP.pdf
Restricted to Registered users only

Download (16MB)
[img] Text
AHMAD SAEFULLOH_4441180013_fulltext.pdf
Restricted to Registered users only

Download (7MB)
[img] Text
AHMAD SAEFULLOH_4441180013_02.pdf
Restricted to Registered users only

Download (296kB)
[img] Text
AHMAD SAEFULLOH_4441180013_03.pdf
Restricted to Registered users only

Download (232kB)
[img] Text
AHMAD SAEFULLOH_4441180013_04.pdf
Restricted to Registered users only

Download (191kB)
[img] Text
AHMAD SAEFULLOH_4441180013_05.pdf
Restricted to Registered users only

Download (10kB)
[img] Text
AHMAD SAEFULLOH_4441180013_Ref.pdf
Restricted to Registered users only

Download (82kB)
[img] Text
AHMAD SAEFULLOH_4441180013_Lamp.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
AHMAD SAEFULLOH_4441180013_01.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Shallots are one of Indonesia's leading horticultural commodities, with steadily increasing demand each year. Tangerang Regency, particularly Rajeg District, holds great potential for shallot farming development, although production in the area has experienced fluctuations, with a significant decline in 2021. To address this issue, the government introduced the True Shallot Seed (TSS) innovation, which offers advantages such as lower seed costs, longer shelf life, and greater resistance to pests. However, the adoption rate of TSS remains low, especially in Tanjakan Mekar Village, due to high seed prices and limited farmer understanding. This study aims to identify the factors influencing the adoption of TSS technology among farmers in the Sumber Jaya Farmer Group. The research employed a descriptive quantitative method using a survey approach. Data were collected through interviews and Likert-scale questionnaires for primary data, and documentation for secondary data. The results show that both internal factors (such as age, education, income, farming experience, land area, and cosmopolitanism) and external factors (such as interaction with extension workers, government support, availability of facilities and infrastructure, and knowledge of shallot cultivation) significantly influence the characteristics of the TSS innovation. Therefore, increasing farmer awareness and support are key to promoting the adoption of this technology.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorTresna Sumantri, Ari Tresna1976709062001121001
Thesis advisorSujanah, Nanah197011262003122001
Additional Information: Bawang merah merupakan salah satu komoditas unggulan setelah cabai dan termasuk dalam kategori sayuran semusim yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Di Indonesia, permintaan bawang merah terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk. Provinsi Banten, khususnya Kabupaten Tangerang, memiliki potensi besar dalam pengembangan usahatani bawang merah. Kecamatan Rajeg, sebagai wilayah dengan luas pertanian signifikan, mengalami fluktuasi produksi yang cukup mencolok, terutama penurunan drastis pada tahun 2021. Untuk mengatasi tantangan produksi dan memenuhi permintaan pasar, pemerintah memperkenalkan inovasi teknologi budidaya bawang merah dengan benih botani True Shallot Seed (TSS). Teknologi TSS menawarkan keunggulan seperti biaya benih yang lebih rendah, masa simpan lebih lama, dan ketahanan terhadap hama, dibandingkan benih dari umbi. Namun, meski potensial, adopsi TSS masih rendah di kalangan petani, termasuk di Desa Tanjakan Mekar, Kecamatan Rajeg. Kendala utama yang dihadapi adalah mahalnya benih dan kurangnya pemahaman petani terhadap inovasi ini. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi tingkat adopsi teknologi TSS oleh petani di kelompok tani Sumber Jaya. Penelitian dilaksanakan pada April–Juni 2024 di Kelompok Tani Mekar Jaya, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang. Lokasi dipilih secara purposive karena Rajeg merupakan daerah dengan produksi bawang merah tertinggi di Kabupaten Tangerang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis data dari lapangan secara numerik. Metode yang digunakan adalah metode survei (Sugiyono, 2009), dengan pengumpulan data dari sampel yang mewakili populasi. Data yang dikumpulkan terdiri dari Data primer melalui wawancara dan kuesioner kepada petani. Data sekunder: diperoleh dari BPS, BPP, kantor desa, buku, jurnal, dan sumber terkait lainnya. Instrumen utama berupa kuesioner berskala Likert (skor 1–5) untuk mengukur sikap dan persepsi petani terhadap inovasi benih TSS. Populasi dan Sampel Populasi seluruh petani bawang merah di Kelompok Tani Mekar Jaya. Sampel bagian dari populasi yang mewakili karakteristik serupa dengan populasi secara keseluruhan. Adapaun uji yang dilakukan yaitu aliditas: menggunakan korelasi Pearson Product Moment. Item valid jika koefisien ≥ 0,3. Reliabilitas: menggunakan nilai korelasi. Item reliabel jika nilai ≥ 0,7. Data dianalisis secara kuantitatif menggunakan regresi linier berganda dengan uji asumsi klasik sebagai berikut Uji Normalitas: menggunakan Shapiro-Wilk (data normal jika sig > 0,05). Uji Multikolinearitas: menggunakan VIF (tidak multikolinear jika VIF < 10). Uji Heteroskedastisitas: menggunakan uji Glejser (tidak heteroskedastis jika sig > 0,05). Uji Hipotesis Uji t: untuk melihat pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat (sig < 0,05 = signifikan). Uji F: untuk melihat pengaruh simultan variabel bebas terhadap variabel terikat (sig < 0,05 = signifikan). Koefisien Korelasi (R): mengukur keeratan hubungan antara variabel X dan Y. Analisis Regresi Linier Berganda Digunakan untuk mengetahui pengaruh signifikan antara beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat. Model regresi membantu memprediksi perubahan nilai variabel terikat berdasarkan variabel bebas.
Uncontrolled Keywords: Shallot, True Shallot Seed (TSS), technology adoption, internal factors, external factors, agricultural innovation
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: 04-Fakultas Pertanian > 54201-Program Studi Agribisnis
04-Fakultas Pertanian
Depositing User: Ahmad Saefulloh
Date Deposited: 19 May 2025 06:48
Last Modified: 19 May 2025 06:48
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/48829

Actions (login required)

View Item View Item