ADE PANGESTU, BAGAS (2024) ANALISIS KEBIJAKAN MONETER DAN KONDISI EKONOMI TERHADAP PINJAMAN LUAR NEGERI : STUDI KASUS HUTANG INDONESIA-TIONGKOK. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.
![[img]](https://eprints.untirta.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text
Bagas Ade Pangestu_5553200014_CP.pdf Restricted to Registered users only Download (15MB) |
|
Text
Bagas Ade Pangestu_5553200014_fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text
Bagas Ade Pangestu_5553200014_02.pdf Restricted to Registered users only Download (313kB) |
|
Text
Bagas Ade Pangestu_5553200014_03.pdf Restricted to Registered users only Download (162kB) |
|
Text
Bagas Ade Pangestu_5553200014_04.pdf Restricted to Registered users only Download (801kB) |
|
Text
Bagas Ade Pangestu_5553200014_05.pdf Restricted to Registered users only Download (90kB) |
|
Text
Bagas Ade Pangestu_5553200014_Ref.pdf Restricted to Registered users only Download (147kB) |
|
Text
Bagas Ade Pangestu_5553200014_01.pdf Restricted to Registered users only Download (707kB) |
|
Text
Bagas Ade Pangestu_5553200014_lamp.pdf Restricted to Registered users only Download (380kB) |
Abstract
Foreign loans themselves are an important instrument in supporting a country's economic development. The government can finance national infrastructure projects, development programs and other economic activities that may not be able to be funded independently using the APBN through foreign loans. One source of funding that has become increasingly significant in recent years is through loans from China. This research analyzes the influence and causality of interest rates, exchange rates, inflation and gross domestic product or GDP on foreign debt in the long term and short term in a case study of bilateral foreign relations between Indonesia and China from 2013 to 2023. using the Vector Error Correction Model (VECM) estimation method. The data analysis that has been carried out shows that interest rates have no effect on foreign debt in the short term. However, interest rates have a positive effect on foreign debt in the long term. GDP has no effect on foreign debt in the short term. However, GDP has a negative effect on foreign debt in the long term. The exchange rate has no effect on foreign debt in the short term. However, the exchange rate has a negative effect on foreign debt in the long term. Inflation has no effect on foreign debt in the short term. However, inflation also has no effect on foreign debt in the long term.
| Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Contributors: |
|
|||||||||
| Additional Information: | Pinjaman luar negeri sendiri menjadi salah satu instrumen penting dalam mendukung pembangunan ekonomi suatu negara. Pemerintah dapat membiayai proyek-proyek infrastruktur nasional, program pembangunan, dan kegiatan ekonomi lainnya yang mungkin tidak dapat didanai secara mandiri menggunakan APBN melalui pinjaman luar negeri. Salah satu sumber pendanaan yang semakin signifikan dalam beberapa tahun terakhir adalah melalui pinjaman dari Tiongkok. Penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh serta hubungan kausalitas suku bunga, nilai tukar, inflasi, dan gross domestic product atau PDB terhadap utang luar negeri dalam jangka panjang dan jangka pendek pada studi kasus hubungan bilateral luar negeri antara Indonesia terhadap Tiongkok pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2023 dengan menggunakan metode estimasi Vector Error Correction Model (VECM). Analisis data yang telah dilakukan memperoleh hasil bahwa Suku bunga tidak berpengaruh terhadap utang luar negeri dalam jangka pendek. Namun, suku bunga berpengaruh positif terhadap utang luar negeri dalam jangka panjang. PDB tidak berpengaruh terhadap utang luar negeri dalam jangka pendek. Namun, PDB berpengaruh negatif terhadap utang luar negeri dalam jangka panjang. Kurs tidak berpengaruh terhadap utang luar negeri dalam jangka pendek. Namun, Kurs berpengaruh negatif terhadap utang luar negeri dalam jangka panjang. Inflasi tidak berpengaruh terhadap utang luar negeri dalam jangka pendek. Namun, inflasi juga tidak berpengaruh terhadap utang luar negeri dalam jangka panjang. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemerintah perlu memperhatikan suku bunga sebagai instrumen pengelolaan utang luar negeri jangka panjang, dengan memastikan tingkat suku bunga yang kompetitif untuk meminimalkan beban utang. Selain itu, stabilitas nilai tukar dan peningkatan produktivitas ekonomi menjadi prioritas kebijakan untuk mengurangi ketergantungan pada utang luar negeri. | |||||||||
| Uncontrolled Keywords: | Foreign Debt, Interest Rates, Exchange Rates, Inflation and GDP, VECM. Utang Luar Negeri, Suku Bunga, Nilai Tukar, Inflasi, dan PDB, VECM | |||||||||
| Subjects: | H Social Sciences > HB Economic Theory | |||||||||
| Divisions: | 05-Fakultas Ekonomi dan Bisnis 05-Fakultas Ekonomi dan Bisnis > 60201-Program Sarjana Ilmu Ekonomi Pembangunan |
|||||||||
| Depositing User: | Bagas Ade Pangestu | |||||||||
| Date Deposited: | 19 Mar 2025 02:15 | |||||||||
| Last Modified: | 19 Mar 2025 02:15 | |||||||||
| URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/47908 |
Actions (login required)
 |
View Item |