Darmawansyah, Rahadian (2019) PENGARUH TEMPERATUR DAN KONSENTRASI LARUTAN NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH) TERHADAP PERSEN EKSTRAKSI MAGNESIUM DARI PROSES PELINDIAN TERAK FERRONIKEL SULAWESI TENGGARA. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

Text PENGARUH TEMPERATUR DAN KONSENTRASI LARUTAN NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH) TERHADAP PERSEN EKSTRAKSI MAGNESIUM DARI PROSES PELINDIAN TERAK FERRONIKEL SULAWESI TENGGARA.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB)

Abstract

Terak ferronikel mempunyai komposisi utama berupa silika, besi, dan magnesium dalam bentuk oksida dan silikat. Terak ferronikel mengandung magnesium hingga 30%. Hal ini memungkinkan terak ferronikel untuk dijadikan bahan baku pengolahan logam magnesium. PT. ANTAM Pomalaa Sulawesi Tenggara menghasilkan slag ferronikel hingga 1 juta ton terak per tahun. PT. ANTAM tidak diperkenankan membuang terak di luar lokasi penambangan yang diizinkan dan tidak diperbolehkan menjual atau memberikan terak kepada pihak lain melainkan hanya boleh dimanfaatkan dan dikelola oleh pihak PT. ANTAM sendiri (Edy, 2014). Teknologi pengolahan terak ferronikel dengan proses hidrometalurgi metode Reverse leaching dinilai cukup menguntungkan. Variasi konsentrasi pelarut dan temperatur mempengaruhi peningkatan perolehan silika pada larutan dan terpisah dari residu sehigga meningkatkan kadar magnesium pada residu. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh konsentrasi pelarut dan temperatur sehingga didapatkan kadar magnesium yang tertinggi saat proses leaching. Penelitian ini menggunakan variasi konsentrasi sebesar 9M, 10M, dan 11M. Menggunakan variasi temperatur ruang, 70°C, dan 100°C. Proses leaching dilakukan pada 15, 30, 60, 120, dan 240 menit. Analisis XRD, XRF dan ICP-OES dilakukan untuk melihat karakteristik terak dan kadar magnesium setelah melewati proses leaching. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persen ekstraksi magnesium tertinggi sebesar 73,10% pada temperatur 100°C, konsentrasi pelarut 10M selama 240 menit.

Actions (login required)

View Item