Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

RESPON BEBERAPA GALUR MELON (Cucumis melo L.) PT. BENIH SUMBER ANDALAN TERHADAP OPTIMASI PROTOKOL PEMUPUKAN

WIJAYA, HADI (2024) RESPON BEBERAPA GALUR MELON (Cucumis melo L.) PT. BENIH SUMBER ANDALAN TERHADAP OPTIMASI PROTOKOL PEMUPUKAN. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text (SKRIPSI)
Hadi Wijaya_4442180043_Fulltext.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)
[img] Text (SKRIPSI)
Hadi Wijaya_4442180043_02.pdf
Restricted to Registered users only

Download (119kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Hadi Wijaya_4442180043_03.pdf
Restricted to Registered users only

Download (168kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Hadi Wijaya_4442180043_04.pdf
Restricted to Registered users only

Download (467kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Hadi WIjaya_4442180043_05.pdf
Restricted to Registered users only

Download (10kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Hadi WIjaya_4442180043_Lamp.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)
[img] Text (SKRIPSI)
Hadi Wijaya_4442180043_Ref.pdf
Restricted to Registered users only

Download (132kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Hadi WIjaya_4442180043_01.pdf
Restricted to Registered users only

Download (425kB)

Abstract

Melon is a horticultural commodity that is widely cultivated and favored by the community so that it has a high economic value and great prospects. This study aims to determine the response of several melon strains (Cucumis melo L.) PT. Benih Sumber Andalan to optimization of fertilization protocols. This research was an experimental type of research conducted at the PT Benih Sumber Andalan (BSA) Farm, Kampung Carang Pulang, Cikarawang Village, Dramaga District, Bogor Regency, West Java, from December 2022 to March 2023. This study used Split Plot Design with two factors, the first factor was the difference in melon strains consisting of 3 levels, namely G1 (BSA-1), G2 (BSA-2), and G3 (BSA-3). The second factor was the fertilization protocol consisting of 4 levels, namely P1 (protocol 1), P2 (protocol 2), P3 (protocol 3), and P4 (protocol 4). The results showed that the different of melon strains showed a significant effect on the observation parameter of sugar content or fruit sweetness level, while the different fertilization protocols had no significant effect on all parameters observed. The interaction of the two factors showed a significant effect on the fruit length parameter. In the G1 melon strain (BSA-1), the best fertilization protocol was P1. In the G2 melon strain (BSA-2), the best fertilization protocol was P1, and in the G3 melon strain (BSA-3), the best fertilization protocol was P2.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorAPRIANY FATMAWATY, ANDI196904072003122001
Thesis advisorROHMAWATI, IMAS198105122006042004
Thesis advisorNATAWIJAYA, AZIS3271022701880005
Additional Information: Melon merupakan komoditas hortikultura yang banyak dibudidayakan dan digemari oleh masyarakat sehingga memiliki nilai ekonomi dan prospek yang tinggi. Tingkat kesadaran masyarakat yang meningkat terhadap eksistensi buah melon, mendorong adanya peningkatan permintaan buah melon. Upaya untuk memenuhi permintaan buah melon dapat dilakukan dengan intensifikasi, yaitu berupa efisiensi penerapan protokol pemupukan dan penggunaan benih yang berkualitas. Benih berkualitas erat kaitannya dengan benih impor yang harganya relatif tinggi. Perlu adanya langkah untuk memutus ketergantungan benih impor dan menghasilkan benih bermutu yang sesuai dengan kemampuan petani lokal agar tercipta ketahanan pangan, solusinya adalah merakit benih lokal yang berkualitas. Proses merakit benih lokal yang berkualitas selalu diawali dengan penggunaan galur terlebih dahulu sebagai calon varietas unggul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon beberapa galur melon (Cucumis melo L.) PT. Benih Sumber Andalan terhadap optimasi protokol pemupukan. Penelitian ini merupakan penelitian jenis eksperimen yang dilaksanakan di Lahan Pertanian PT. Benih Sumber Andalan (BSA), Kampung Carang Pulang, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada bulan Desember 2022 hingga Maret 2023. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) atau Split Plot Design dengan dua faktor perlakuan, faktor pertama yaitu galur melon yang terdiri dari 3 taraf yakni G1 (BSA-1), G2 (BSA-2), dan G3 (BSA-3). Faktor kedua adalah protokol pemupukan yang terdiri dari 4 taraf yaitu P1 (protokol 1), P2 (protokol 2), P3 (protokol 3), dan P4 (protokol 4). Hasil penelitian menunjukan perlakuan pada perbedaan galur melon secara mandiri menunjukan adanya pengaruh yang nyata pada parameter tingkat kemanisan buah. Pada perlakuan perbedaan protokol pemupukan secara mandiri tidak berpengaruh nyata terhadap seluruh parameter pengamatan yang diamati. Adapun interaksi kedua faktor terdapat pengaruh yang nyata pada parameter panjang buah. Pada galur melon G1 (BSA-1) didapatkan satu protokol pemupukan terbaik adalah P1. Pada galur melon G2 (BSA-2) didapatkan satu protokol pemupukan terbaik adalah P1, dan pada galur melon G3 (BSA-3) didapatkan satu protokol pemupukan terbaik adalah P2.
Uncontrolled Keywords: melon strains, fertilization protocols, parameters.
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: 04-Fakultas Pertanian
04-Fakultas Pertanian > 54211-Program Studi Agroekoteknologi
Depositing User: Mr Hadi Wijaya
Date Deposited: 15 Aug 2024 13:58
Last Modified: 15 Aug 2024 13:58
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/40212

Actions (login required)

View Item View Item