KEMASAN AKTIF BERBASIS KITOSAN DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK JAHE MERAH UNTUK PENGAWETAN IKAN BANDENG

FITRIANI, LISA YULIAN and MAULANA, RIFKO CAKRA (2018) KEMASAN AKTIF BERBASIS KITOSAN DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK JAHE MERAH UNTUK PENGAWETAN IKAN BANDENG. S1 thesis, Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Text (Fulltext)
Laporan Penelitian Kemasan Aktif Berbasis Kitosan dengan Penambahan Ekstrak Jahe Merah Untuk Pengawetan Ikan Bandeng.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)

Abstract

Kemasan aktif (active packaging) merupakan upaya pengembangan kemasan yang dibuat sedemikian rupa untuk memperpanjang masa simpan atau meningkatkan keamanan pangan. Karena sifat pembentukan filmnya, kitosan telah dipakai sebagai pembungkus makanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi optimum pembuatan kemasan aktif berbasis kitosan dengan penambahan ekstrak jahe merah untuk pengawetan ikan bandeng. Penelitian ini dilakukan dengan pencampuran ekstrak jahe merah dengan larutan kitosan terplastisasi gliserol dengan variasi konsentrasi ekstrak jahe merah 0,6; 0,9 dan 1,2 (v/v), dan variasi gliserol 0.1ml, 0.25ml dan 0.40ml dan dilanjut dengan pengadukan. Larutan yang terbentuk kemudian dicetak dan dikeringkan dengan oven. Temperatur oven yang dipasang pada suhu 70ºC. Ekstrak jahe merah di uji dengan Gas Cromatografy Mass Spectrometry (GC-MS) untuk mengetahui senyawa antibakteri yang terkandung di dalamnya. Produk kemasan aktif di uji dengan uji mekanik seperti uji kuat tarik (tensile strength) serta ketebalan film dan uji swelling. Total Plate Countt (TPC), analisa SEM (Scanning Electron Microscope). Tahap aplikasi kemasan aktif dilakukan untuk pengemasan pada ikan bandeng untuk memperpanjang masa simpan dari bahan tersebut dengan variasi kondisi penyimpanan yaitu temperatur ruang dan temperature di dalam alat pendingin (4ºC). Hasil dari penelitian ini didapat komposisi optimum pembuatan kemasan aktif adalah 1% kitosan dan 2% asam asetat dengan penambahan gliserol 0.4 ml dan ekstrak jahe merah sebesar 0.9ml. Kemudian hasil uji organoleptik terbaik pada aplikasi terhadap ikan bandeng adalah sampel yang di lapisi film pada kondisi penyimpanan 4°C selama 144 jam sebesar 7.33 dan Hasil uji total bakteri dan jamur yang terbaik adalah sampel ikan yang di lapisi film dengan total bakteri lebih sedikit sebesar 1770000 coloni/gram dan total jamur sebesar 170.

Item Type:

Thesis (S1)

Contributors: