Pratama, Ferdiyansyah Agung (2024) ANALISIS HEAT TRANSFER COEFFICIENT MESIN PENGERING BEKATUL TERHADAP POSISI KIPAS SIRKULASI. S1 thesis, Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

	Text (SKRIPSI) FerdiyansyahA.P_3331200027_02.pdf Restricted to Registered users only Download (864kB)
	Text (SKRIPSI) FerdiyansyahA.P_3331200027_03.pdf Restricted to Registered users only Download (460kB)
	Text (SKRIPSI) FerdiyansyahA.P_3331200027_04.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)
	Text (SKRIPSI) FerdiyansyahA.P_3331200027_05.pdf Restricted to Registered users only Download (155kB)
	Text (SKRIPSI) FerdiyansyahA.P_3331200027_CP.pdf Restricted to Registered users only Download (19MB)
	Text (SKRIPSI) FerdiyansyahA.P_3331200027_Ref.pdf Restricted to Registered users only Download (148kB)
	Text (SKRIPSI) FerdiyansyahA.P_3331200027_01.pdf Restricted to Registered users only Download (949kB)
	Text (SKRIPSI) FerdiyansyahA.P_3331200027_Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (8MB)
	Text (SKRIPSI) FerdiyansyahA.P_3331200027_Lamp.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB)

Abstract

Indonesia produced 26.91 million tons of rice in 2019. This makes the byproduct of rice milling, namely rice bran, a recent concern. In our country, although rice bran is quite abundant, it has not been optimally utilized in the food industry. Rice bran comes from the milling process of grain from various types of rice. Bran is the outermost part of the rice grain, including a small portion of the endosperm that contains starch. Bran is rich in fiber, with 50 grams of bran containing 44% fiber and 8% water, equivalent to 1500 grams of fresh apples containing 2% fiber and 84% water. The purpose of this research is to utilize bran that is less desirable by the community by introducing a bran drying machine that is efficient, easy to move, high performance, and low production costs. Mechanical drying of tray batch dryer is used because natural drying depends on the weather, requires a large drying area, the drying temperature changes and cannot be controlled, and can be contaminated with the surrounding environment during the drying process and takes a long time. In order to produce a machine in accordance with the desired criteria, it is necessary to simulate the heat transfer coefficient with several airflow speeds of 5, 10, 15 m/s and 2 positions of the mid fan and side fan circulation fan. From the research conducted, it was found that the configuration of the airflow velocity of 10 m / s and the position of the mid fan produced a heat transfer coefficient (HTC) value that was greater and more evenly distributed than the other configurations where the E and D side fan rack trays had a greater maximum HTC value while the C - A rack tray which had a greater maximum HTC value was the position of the mid fan circulation fan. The difference in value on shelves E - A is sequentially 2, 14, 40, 16, 19 w/m2 .k.

Item Type:	Thesis (S1)
Contributors:	Contribution Contributors NIP/NIM Thesis advisor Pratama, Ferdiyansyah Agung 3331200027 Thesis advisor Hendra, Hendra 197311182003121002 Thesis advisor Wahyudi, Hadi 197101162002121001
Additional Information:	Indonesia memproduksi beras mencapai 26,91 juta ton pada tahun 2019. Hal tersebut menjadikan hasil sampingan dari penggilingan padi yaitu bekatul menjadi perhatian akhir-akhir ini. Pada negara kita, walaupun bekatul cukup melimpah namun belum dimanfaatkan secara optimal pada industri pangan. Bekatul berasal dari proses penggilingan gabah yang berasal dari berbagai jenis padi. Bekatul ini merupakan bagian terluar dari bulir padi, termasuk sebagian kecil dari endosperm yang mengandung pati. Bekatul kaya akan serat, dengan 50 gram bekatul mengandung 44% serat dan 8% air, setara dengan 1.500 gram apel segar yang mengandung 2% serat dan 84% air. Tujuan dari penelitian ini ialah dapat memanfaatkan bekatul yang kurang diminati oleh masyarakat dengan memperkenalkan mesin pengering bekatul yang efisien, mudah dipindah, berperforma tinggi, serta biaya produksi yang murah. Pengeringan mekanis tray batch dryer digunakan karena pengeringan alami bergantung pada cuaca, memerlukan tempat pengeringan yang luas, suhu pengeringan berubah-ubah 2 dan tidak dapat dikontrol, serta dapat terkontaminasi dengan lingkungan sekitar saat proses pengeringan dan membutuhkan waktu yang lama. Guna menghasilkan mesin sesuai dengan kriteria yang diinginkan maka diperlukan simulasi heat transfer coeeficient dengan beberapa kecepatan aliran udara yaitu 5, 10, 15 m/s dan 2 posisi kipas sirkulasi mid fan dan side fan. Dari penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa dengan konfigurasi kecepatan aliran udara 10 m/s dan posisi mid fan menghasilkan nilai heat transfer coefficient (HTC) yang lebih besar dan merata dibandingkan konfigurasi lainnya dimana pada nampan rak E dan D side fan memiliki nilai HTC maksimal yang lebih besar sedangkan nampan rak C – A yang memiliki nilai HTC maksimal yang lebih besar ialah posisi kipas sirkulasi mid fan. Perbedaan nilai pada rak E – A secara berururutan sebesar 2, 14, 40, 16, 19 w/m2 .k.
Subjects:	Communication > Science Journalism T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery
Divisions:	03-Fakultas Teknik 03-Fakultas Teknik > 21201-Jurusan Teknik Mesin
Depositing User:	Agung Ferdiyansyah Agung Pratama Widiyantoro
Date Deposited:	24 Jul 2024 16:57
Last Modified:	24 Jul 2024 16:57
URI:	http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/39503

Actions (login required)

View Item