Oktaviani, Nabila and Firdiana, Eneng Firda (2024) ISOLASI DAN KARAKTERISASI MIKROKRISTALIN SELULOSA DARI KULIT KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DENGAN METODE HIDROLISIS ASAM. S1 thesis, Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Text (SKRIPSI)
Nabila Oktaviani_3335200010_Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
|
Text (SKRIPSI)
Nabila Oktaviani_3335200010_01.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (SKRIPSI)
Nabila Oktaviani_3335200010_02.pdf Restricted to Registered users only Download (603kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Nabila Oktaviani_3335200010_03.pdf Restricted to Registered users only Download (360kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Nabila Oktaviani_3335200010_04.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (SKRIPSI)
Nabila Oktaviani_3335200010_05.pdf Restricted to Registered users only Download (265kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Nabila Oktaviani_3335200010_Ref.pdf Restricted to Registered users only Download (244kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Nabila Oktaviani_3335200010_Lamp.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Abstract
Mikrokristalin selulosa (MCC) merupakan senyawa hasil modifikasi α-selulosa yang memiliki visual berwarna putih, tidak berbau, tidak beracun, dapat terurai secara alami, dan biocompatible. MCC seringkali digunakan sebagai zat pengisi dan pengikat pada industri farmasi dan makanan, sebagai zat pengemulsi dan penstabil suspensi pada industri kosmetik, serta berperan sebagai zat penguat dalam komposit polimer. MCC dapat diperoleh melalui hidrolisis selulosa dengan menggunakan bahan baku kulit kacang tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi optimum H2O2 yang menghasilkan selulosa dengan yield dan kemurnian yang tinggi, serta untuk mengetahui pengaruh konsentrasi HCl terhadap derajat kristalinitas mikrokristalin selulosa yang dihasilkan. Penelitian ini dimulai dengan tahap dewaxing serbuk kulit kacang tanah dengan pelarut toluena dan etanol dengan perbandingan volume 2:1. Selanjutnya tahap delignifikasi dengan merendam hasil dewaxing dengan NaOH 2,5 M pada suhu 90C selama 90 menit. Setelah itu, tahap bleaching dengan merendam hasil proses delignifikasi dengan larutan H2O2 pada suhu 85C selama 30 menit. Kemudian, hasil proses bleaching dibilas dan dikeringkan pada suhu 60C selama 12 jam. Selulosa dengan kemurnian paling tinggi digunakan pada pembuatan MCC dengan cara merendam selulosa menggunakan HCl pada suhu 85C selama 90 menit. Hasil selulosa dengan kemurnian tertinggi dihasilkan saat menggunakan konsentrasi H2O2 5% dengan kadar α-selulosa mencapai 42,20% dan yield paling tinggi terjadi pada konsentrasi H2O2 yang sama, yaitu 45,27%. Mikrokristalin selulosa dengan yield tertinggi diperoleh dengan konsentrasi HCl sebesar 2,5%, yaitu 94,72%. Hasil analisis X-Ray Diffraction menunjukkan bahwa derajat kristalinitas MCC tertinggi dicapai pada konsentrasi HCl sebesar 1,5%, yaitu sebesar 64,48%.
Item Type: | Thesis (S1) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Additional Information: | Mikrokristalin selulosa (MCC) merupakan senyawa hasil modifikasi α-selulosa yang memiliki visual berwarna putih, tidak berbau, tidak beracun, dapat terurai secara alami, dan biocompatible. MCC seringkali digunakan sebagai zat pengisi dan pengikat pada industri farmasi dan makanan, sebagai zat pengemulsi dan penstabil suspensi pada industri kosmetik, serta berperan sebagai zat penguat dalam komposit polimer. MCC dapat diperoleh melalui hidrolisis selulosa dengan menggunakan bahan baku kulit kacang tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi optimum H2O2 yang menghasilkan selulosa dengan yield dan kemurnian yang tinggi, serta untuk mengetahui pengaruh konsentrasi HCl terhadap derajat kristalinitas mikrokristalin selulosa yang dihasilkan. Penelitian ini dimulai dengan tahap dewaxing serbuk kulit kacang tanah dengan pelarut toluena dan etanol dengan perbandingan volume 2:1. Selanjutnya tahap delignifikasi dengan merendam hasil dewaxing dengan NaOH 2,5 M pada suhu 90C selama 90 menit. Setelah itu, tahap bleaching dengan merendam hasil proses delignifikasi dengan larutan H2O2 pada suhu 85C selama 30 menit. Kemudian, hasil proses bleaching dibilas dan dikeringkan pada suhu 60C selama 12 jam. Selulosa dengan kemurnian paling tinggi digunakan pada pembuatan MCC dengan cara merendam selulosa menggunakan HCl pada suhu 85C selama 90 menit. Hasil selulosa dengan kemurnian tertinggi dihasilkan saat menggunakan konsentrasi H2O2 5% dengan kadar α-selulosa mencapai 42,20% dan yield paling tinggi terjadi pada konsentrasi H2O2 yang sama, yaitu 45,27%. Mikrokristalin selulosa dengan yield tertinggi diperoleh dengan konsentrasi HCl sebesar 2,5%, yaitu 94,72%. Hasil analisis X-Ray Diffraction menunjukkan bahwa derajat kristalinitas MCC tertinggi dicapai pada konsentrasi HCl sebesar 1,5%, yaitu sebesar 64,48%. | ||||||
Subjects: | Q Science > QD Chemistry | ||||||
Divisions: | 03-Fakultas Teknik 03-Fakultas Teknik > 24201-Jurusan Teknik Kimia |
||||||
Depositing User: | Mrs Nabila Oktaviani | ||||||
Date Deposited: | 22 Jul 2024 11:32 | ||||||
Last Modified: | 22 Jul 2024 11:32 | ||||||
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/38869 |
Actions (login required)
View Item |