Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP KESENGAJAAN PENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR DALAM KEADAAN MABUK YANG MENYEBABKAN KEMATIAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

PRASTYA AGUSTIN, LIA (2024) PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP KESENGAJAAN PENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR DALAM KEADAAN MABUK YANG MENYEBABKAN KEMATIAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text
Lia Prastya Agustin_1111200357_Fulltext.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
Lia Prastya Agustin_1111200357_02.pdf
Restricted to Registered users only

Download (329kB)
[img] Text
Lia Prastya Agustin_1111200357_03.pdf
Restricted to Registered users only

Download (334kB)
[img] Text
Lia Prastya Agustin_1111200357_04.pdf
Restricted to Registered users only

Download (459kB)
[img] Text
Lia Prastya Agustin_1111200357_05.pdf
Restricted to Registered users only

Download (143kB)
[img] Text
Lia Prastya Agustin_1111200357_Ref.pdf
Restricted to Registered users only

Download (314kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Lia Prastya Agustin_1111200357_Lamp.pdf
Restricted to Registered users only

Download (108kB)
[img] Text
Lia Prastya Agustin_1111200357_01.pdf
Restricted to Registered users only

Download (978kB)

Abstract

A driver under the influence of alcohol who causes the death of another person raises differing opinions regarding the legal elements that should be applied. Articles that can be used to prosecute a driver causing the death of another person are Article 310 and Article 311 of Law No. 22 of 2009 on negligence in driving. Driving a vehicle while intoxicated can be considered an act that falls under the element of intent. The appropriate punishment for such an act is stipulated in Article 311 paragraph (5) of Law No. 22 of 2009. The research identifies the element of intent in intoxicated drivers causing death according to Law No. 22 of 2009 and criminal liability in fulfilling the element of intent according to Law No. 1 of 2023 on the Penal Code. The research method used is qualitative with a normative juridical approach. This study uses secondary data and qualitative analysis with descriptive elaboration. The element of fault in traffic crimes, especially for drunk drivers, is decided by the judge using Article 310 paragraph (4) of Law No. 22 of 2009, which relates to the element of negligence. For example, in the cases of Spenyer and Yulius, in similar cases, the perpetrator can be charged under Article 311 paragraph (5) of Law No. 22 of 2009, which regulates the element of intent, such as in the cases of Mario and Rifo, which fall under the element of intent. Criminal liability under Law No. 1 of 2023 on the Penal Code in fulfilling the element causing the death of another person is regulated in Article 459, which is punishable by death or life imprisonment or imprisonment for up to 20 years, as the death of a person intended by the perpetrator can be referred to as a dolus offense.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorASPHIANTO, AAN196301052002121002
Thesis advisorROFIANA, REINE198411222008122002
Additional Information: Pengemudi dalam keadaan mabuk yang menyebabkan kematian orang lain, menimbulkan perbedaan pendapat mengenai unsur hukum yang seharusnya diterapkan. Pasal yang dapat digunakan untuk menuntut pengemudi yang menyebabkan kematian orang lain adalah Pasal 310 dan Pasal 311 UU No. 22 Tahun 2009 kelalaian dalam mengemudikan kendaraan. Mengemudikan kendaraan dalam keadaan mabuk dapat dianggap sebagai suatu perbuatan yang termasuk dalam unsur kesengajaan. Penerapan hukuman yang seharusnya diterapkan dalam perbuatan tersebut adalah Pasal 311 ayat (5) UU No. 22 Tahun 2009. Identifikasi penelitian mengenai unsur kesengajaan pengemudi kendaraan bermotor dalam keadaan mabuk yang menyebabkan kematian menurut UU No.22 Tahun 2009 dan pertanggungjawaban pidana dalam pemenuhan unsur kesengajaan menurut UU No. 1 Tahun 2023 Tentang KUHP. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan yuridis normatif. Penelitian ini menggunakan data sekunder dan analisis kualitatif dengan penjabaran deskriptif. Unsur kesalahan dalam tindak pidana lalu lintas terutama pengemudi mabuk, hakim memutuskan dengan menggunakan Pasal 310 ayat (4) UU No. 22 Tahun 2009 yang berkaitan dengan unsur kelalaian. Contohnya kasus Spenyer dan Yulius, dalam kasus yang serupa, pelaku dapat dikenakan Pasal 311 ayat (5) UU No. 22 Tahun 2009 yang mengatur unsur kesengajaan, seperti kasus Mario dan Rifo yang termasuk dalam unsur kesengajaan. Pertanggungjawaban pidana dalam UU No. 1 Tahun 2023 Tentang KUHP dalam pemenuhuan unsur yang menyebabkan kematian bagi orang lain itu telah di atur dalam pasal 459 yang diancam dengna pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling lama 20 tahun, karena matinya seseorang dimaksud dan dikehendaki oleh pelaku dapat disebut dengan delik dolus.
Uncontrolled Keywords: Deliberate, Negligence, Drunk Kesengajaan, Kelalaian, Mabuk
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: 01-Fakultas Hukum
01-Fakultas Hukum > 74201-Program Studi Ilmu Hukum
Depositing User: Lia Prastya Agustin
Date Deposited: 06 Aug 2024 14:24
Last Modified: 06 Aug 2024 14:24
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/38804

Actions (login required)

View Item View Item