DEVADA, EGI (2024) PERLINDUNGAN KONSUMEN DARI KURANGNYA INFORMASI PRODUK YANG DISEDIAKAN PELAKU USAHA DALAM PENJUALAN MYSTERY BOX MELALUI SISTEM PERDAGANGAN ELEKTRONIK PADA MARKETPLACE TOKOPEDIA (STUDI KASUS TOKO GUNUNGKELING85). S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

	Text (SKRIPSI) Egi Devada_1111170152_Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB)
	Text (SKRIPSI) Egi Devada_1111170152_01.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (SKRIPSI) Egi Devada_1111170152_02.pdf Restricted to Registered users only Download (358kB)
	Text (SKRIPSI) Egi Devada_1111170152_03.pdf Restricted to Registered users only Download (308kB)
	Text (SKRIPSI) Egi Devada_1111170152_04.pdf Restricted to Registered users only Download (222kB)
	Text (SKRIPSI) Egi Devada_1111170152_05.pdf Restricted to Registered users only Download (20kB)
	Text (SKRIPSI) Egi Devada_1111170152_Ref.pdf Restricted to Registered users only Download (100kB)
	Text (SKRIPSI) Egi Devada_1111170152_Lamp.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB)

Abstract

Mystery box is a term for a product in the form of a box whose contents are unknown to others and are fortuitous, one of which is sold by Toko Gunungkeling85 through the Tokopedia marketplace for IDR 35,000. In fact, from the purchase of mystery boxes, many consumers feel disappointed and disadvantaged because the goods obtained are not as expected due to the lack of product information provided by business actors. The problem identification in this study is how consumer rights to product information provided by businesses in mystery box sales and the legal consequences of mystery box sales with product descriptions that contain insufficient information in terms of Law No. 8 of 1999 concerning Consumer Protection. The theories used in this research are legal protection theory and legal certainty theory. The method used in this research is normative-empirical juridical research method using secondary data and primary data as a support. The results show that the consumer's right to product information provided by Toko Gunungkeling85 in the mystery box sale is not given correctly, clearly, and honestly, which means that the consumer's right to product information has not been fulfilled. The legal consequences normatively result in the sale and purchase of mystery boxes by Toko Gunungkeling85 being null and void even though in practice it is considered cancelable, Toko Gunungkeling85 is responsible for providing compensation for the price of the mystery box, Rp35,000 along with other additional costs if any and criminal prosecution can be carried out against business actors, exoneration clauses in product descriptions that violate the law and Tokopedia policies are considered null and void, and administrative sanctions are given to the Tokopedia marketplace for allowing the sale of mystery boxes by Toko Gunungkeling85 to continue circulating in its marketplace. Suggestions from this research are that business actors must be more consistent in carrying out their obligations and responsibilities and the Marketplace should provide stricter supervision of the provision of product information by business actors.

Item Type:	Thesis (S1)
Contributors:	Contribution Contributors NIP/NIM Thesis advisor SRI AGUSTINA, RANI 197908032003122002 Thesis advisor EFRIYANTO, EFRIYANTO 197204162002121002
Additional Information:	Mystery box merupakan istilah mengenai produk berupa box yang isinya tidak diketahui oleh orang lain dan bersifat untung-untungan yang salah satunya dijual oleh Toko Gunungkeling85 melalui marketplace Tokopedia seharga Rp35.000. Faktanya, dari pembelian mystery box banyak konsumen merasa kecewa dan dirugikan karena barang yang didapatkan tidak sesuai harapan akibat dari kurangnya informasi produk yang disediakan pelaku usaha. Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana hak konsumen atas informasi produk yang disediakan oleh pelaku usaha dalam penjualan mystery box dan akibat hukum atas penjualan mystery box dengan deskripsi produk yang memuat informasi kurang ditinjau dari Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori perlindungan hukum dan teori kepastian hukum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian hukum normatif-empiris dengan menggunakan data sekunder dan data primer sebagai penunjangnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hak konsumen atas informasi produk yang disediakan oleh Toko Gunungkeling85 pada penjualan mystery box tidak diberikan secara benar, jelas, dan jujur yang artinya hak konsumen atas informasi produk belum terpenuhi. Akibat hukumnya secara normatif mengakibatkan jual beli mystery box oleh Toko Gunungkeling85 batal demi hukum walaupun pada praktiknya dianggap tetap dapat dibatalkan, Toko Gunungkeling85 bertanggungjawab memberikan ganti rugi sebesar harga mystery box, Rp35.000 beserta biaya tambahan lainnya jika ada serta dapat dilakukan penuntutan pidana terhadap pelaku usaha, klausula eksonerasi dalam deskripsi produk yang demikian melanggar undang-undang serta kebijakan Tokopedia dianggap batal demi hukum, dan pemberian sanksi administratif kepada marketplace Tokopedia karena telah membiarkan penjualan mystery box oleh Toko Gunungkeling85 tetap beredar di marketplacenya. Saran dari penelitian ini yaitu pelaku usaha harus lebih konsisten dalam melaksanakan kewajibannya serta tanggungjawabnya dan Marketplace sebaiknya memberikan pengawasan lebih ketat terhadap penyediaan informasi produk oleh pelaku usaha.
Uncontrolled Keywords:	Mystery Box, Consumer Protection, Electronic Commerce, Perlindungan Konsumen, Perdagangan Elektronik
Subjects:	K Law > K Law (General)
Divisions:	01-Fakultas Hukum 01-Fakultas Hukum > 74201-Program Studi Ilmu Hukum
Depositing User:	Mr Egi Devada
Date Deposited:	12 Jul 2024 10:25
Last Modified:	12 Jul 2024 10:25
URI:	http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/37652

Actions (login required)

View Item