AGISTIARA, REIHAN (2024) ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTERMIA PADA ANAK MORBILI DENGAN TINDAKAN KOMPRES HANGAT DI RUANG FLAMBOYAN RSUD dr. DRADJAT PRAWIRANEGARA SERANG. D3 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.
![[img]](https://eprints.untirta.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text
Reihan Agistiara_8801210043_Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
|
Text
Reihan Agistiara_8801210043_CP.pdf Restricted to Registered users only Download (14MB) |
|
Text
Reihan Agistiara_8801210043_01.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
|
Text
Reihan Agistiara_8801210043_02.pdf Restricted to Registered users only Download (8MB) |
|
Text
Reihan Agistiara_8801210043_03.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
Reihan Agistiara_8801210043_04.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
|
Text
Reihan Agistiara_8801210043_05.pdf Restricted to Registered users only Download (418kB) |
|
Text
Reihan Agistiara_8801210043_Ref.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
Reihan Agistiara_8801210043_Lamp.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Morbilli, also known as measles, is an acute, highly contagious condition caused by the RNA virus family Paramixoviridae, genus Morbivirus. Measles is one of the leading causes of death in children although safe and affordable measles vaccines are available. Morbili disease is an infectious disease with symptoms of papular mucolo-shaped redness for three days or more accompanied by heat of 38°C or more. this leads to hyperthermia problems. Hyperthermia is an increase in body temperature above the normal range of the body (>37.5). The World Health Organization recorded 140,000 deaths in 2018 from measles, most of which occurred at the age of toddlers. Warm compress is to coat the surface of the skin with a towel that has been soaked in warm water with a maximum temperature of 43°C. The location of the skin where it compresses is usually on the face, neck, and hands. In addition, warm compresses also induce peripheral vasodilation, thereby increasing the body's heat expenditure. Fever in children often occurs, nurses usually take various actions to reduce fever, one of them by compressing warm water. The purpose of a warm compress is softening fibrous tissue, making the body's muscles more relaxed, providing a sense of comfort, reduce pain, lower body temperature and facilitate the supply of blood flow and provide peace to the patient. Hyperthermia nursing care is a measure given to patients who experience an increase in body temperature above normal (> 37.5°C) or hyperthermia. The purpose of this study in general seeks to describe the nursing care of hyperthermia in morbid children with warm compresses. Method the research design used is descriptive research aims to provide a description, explanation, and validation of the phenomenon under study. After conducting research for 4 days on 2 morbili child patients, the results showed that giving warm compresses could reduce fever in morbili child patients.
| Item Type: | Thesis (D3) | |||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Contributors: |
|
|||||||||
| Additional Information: | Morbili atau sering dikenal juga sebagai campak, adalah kondisi akut yang sangat menular dan disebabkan oleh famili virus RNA Paramixoviridae, genus Morbilivirus. Campak merupakan salah satu penyakit penyebab kematian pada anak walaupun vaksin campak yang aman dan terjangkau sudah tersedia. Penyakit morbili adalah penyakit menular dengan gejala kemerahan berbentuk mukolo papular selama tiga hari atau lebih yang disertai panas 38°C atau lebih. sehingga menyebabkan masalah hipertermia. Hipertermia adalah suhu tubuh meningkat diatas rentang normal tubuh (>37,5). World Health Organization mencatat 140.000 kasus meninggal pada tahun 2018 akibat campak sebagian besar terjadi pada usia balita. Kompres hangat adalah melapisi permukaan kulit dengan handuk yang telah dibasahi air hangat dengan temperatur maksimal 43°C. Lokasi kulit tempat mengompres biasanya di wajah, leher, dan tangan. Selain itu, kompres hangat juga menginduksi vasodilatasi perifer, sehingga meningkatkan pengeluaran panas tubuh. Demam pada anak sering terjadi, perawat biasanya melakukan berbagai tindakan untuk menurunkan demam, salah satunya dengan cara mengompres air hangat. Tujuan dari kompres hangat adalah pelunakan jaringan fibrosa, membuat otot tubuh lebih rileks, memberikan rasa nyaman, menurunkan rasa nyeri, menurunkan suhu tubuh dan memperlancar pasokan aliran darah dan memberikan ketenangan pada Pasien. Asuhan keperawatan hipertermia adalah tindakan yang diberikan kepaada pasien yang mengalami peningkatan suhu tubuh di atas normal (> 37,5°C) atau hipertermia. Tujuan penelitian ini secara umum berupaya menggambarkan Asuhan Keperawatan Hipertermia Pada Anak Morbili Dengan Tindakan Kompres Hangat. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif tujuannya untuk memberikan deskripsi, penjelasan, juga validasi mengenai fenomena yang tengah diteliti. Setelah dilakukan penelitian selama 4 hari pada 2 pasien anak morbili didapatkan hasil bahwa pemberian kompres hangat ini dapat menurunkan deman pada pasien anak morbili. | |||||||||
| Uncontrolled Keywords: | Childern nursing care, Hyperthermia, Measles, Warm Compress Asuhan Keperawatan Anak, Hipertermia, Morbili, Kompres Hangat | |||||||||
| Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RJ Pediatrics R Medicine > RT Nursing |
|||||||||
| Divisions: | 07-Fakultas Kedokteran 07-Fakultas Kedokteran > 14401-Prodi Keperawatan D3 |
|||||||||
| Depositing User: | Ms Reihan Agistiara | |||||||||
| Date Deposited: | 04 Jul 2024 12:18 | |||||||||
| Last Modified: | 04 Jul 2024 12:18 | |||||||||
| URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/37201 |
Actions (login required)
 |
View Item |