Jannah, Rifatul (2024) ANALISIS POLA DISTRIBUSI AWAN SEBELUM DAN SELAMA PELAKSANAAN TEKNOLOGI MODIFIKASI CUACA DI PROVINSI BANTEN. S1 thesis, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

	Text (SKRIPSI FULLTEXT) RIFATUL JANNAAH_2280200045_FULLTEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB)
	Text (BAB 1) RIFATUL JANNAH_2280200045_01.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB 2) RIFATUL JANNAH_2280200045_02.pdf Restricted to Registered users only Download (294kB)
	Text (BAB 3) RIFATUL JANNAH_2280200045_03.pdf Restricted to Registered users only Download (382kB)
	Text (BAB 4) RIFATUL JANNAH_2280200045_04.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB 5) RIFATUL JANNAH_2280200045_05.pdf Restricted to Registered users only Download (103kB)
	Text (REFERENSI) RIFATUL JANNAH_2280200045_REF.pdf Restricted to Registered users only Download (333kB)
	Text (LAMPIRAN) RIFATUL JANNAH_2280200045_LAMP.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (SKRIPSI) RIFATUL JANNAH_2280200045_CP.pdf Restricted to Registered users only Download (14MB)

Abstract

BMKG studies indicate that the active Cross-Equatorial Northerly Surge (CENS) from December 2022 to January 2023 could boost rain cloud formation, potentially leading to increased rainfall in Java Island, including Banten. To mitigate the extreme weather, Weather Modification Technology was deployed in Banten Province from January 01-10, 2023. Cloud distribution analysis, particularly of convective clouds like potential cumulus clouds targeted for seeding, is crucial for this technology. Weather radar data, represented as CMAX maps with reflectivity values exceeding 20 dBz, offers crucial insights into cloud dynamics. Therefore, this study aimed to examine the distribution pattern of cumulus clouds before and during Weather Modification Technology implementation in Banten Province. Spatial analysis reveals that before the technology's implementation (December 22-31, 2022), the average cumulus cloud distribution in Banten Province and surrounding areas stood at 30%. Notably, the most extensive cloud cover, exceeding 75%, was observed on 25 December 2022, hitting 90% in DKI Jakarta, Tangerang, Depok, and Bekasi. This trend continued with high ratios on 26 December 2022 (92%) and 28 December 2022 (97%) in Sukabumi and Bogor, and28 December 2022 (88%) in the Indian Ocean and Lebak areas. During the period of Weather Modification Technology from 01 January to 10 January 2023, cumulus cloud distribution averaged 7%, with a peak of 95% occurring solely on 04 January 2023, in DKI Jakarta, Tangerang, Depok, and Bekasi. Despite a slight dip in the cloud distribution pattern (23%), the difference of its means and variance pattern of cloud distribution between before and during implementation did not show significant changes.

Item Type:	Thesis (S1)
Contributors:	Contribution Contributors NIP/NIM Thesis advisor Ruhiat, Yayat 196408111999031001 Thesis advisor Saefullah, Asep 199009292018031001 Thesis advisor Marpaung, Fiolenta 198409292009012001
Additional Information:	Kajian dari BMKG mengindikasi bahwa aktifnya Cross-Equatorial Northerly Surge (CENS) pada bulan Desember 2022 hingga Januari 2023 dapat meningkatkan pembentukan awan hujan, yang berpotensi meningkatkan curah hujan di wilayah Pulau Jawa, termasuk Banten. Untuk mengatasi cuaca ekstrem Teknologi Modifikasi Cuaca diterapkan di Provinsi Banten pada tanggal 01-10 Januari 2023. Analisis distribusi awan merupakan hal yang sangat diperlukan dalam penerapan teknologi ini, terutama keberadaan awan kovektif seperti awan cumulus potensial yang menjadi awan target untuk dilakukan penyemaian. Data radar cuaca, yang disajikan dalam bentuk peta CMAX dengan nilai reflektivitas diatas 20 dBz, memberikan informasi yang vital mengenai keberadaan awan tersebut. Oleh karena itu, analisis pola distribusi awan sebelum (22-31 Desember 2022) dan selama (01-10 Januari 2023) pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Provinsi Banten dan sekitarnya merupakan fokus kajian ini. Hasilnya, analisis spasial menunjukkan bahwa pola distribusi awan cumulus pada periode sebelum pelaksanaan memiliki rata-rata rasio sebaran luasan sebesar 30% dengan rasio distribusi awan yang luas (rasio > 75%) terjadi pada tanggal 25 Desember 2022 (90%) di daerah DKI Jakarta, Tangerang, Depok dan Bekasi 26 Desember 2022 (92%) dan 28 Desember 2022 (97%) di daerah Sukabumi dan Bogor dan pada tanggal 28 Desember 2022 (88%) di daerah Samudra Hindia dan Lebak. Presentase distribusi awan cumulus pada periode pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca (01-10 Januari 2023) sebesar 7% dengan rasio distribusi awan yang luas terjadi di wilayah DKI Jakarta, tanggerang, Depok dan Bekasi (95%) hanya terjadi pada tanggal 04 Januari 2023. Walaupun terjadi penurunan pola distribusi awan (23%), perbedaan pola rataan dan pola variasi dari sebaran distribusi awan sebelum dan selama pelaksanaan tersebut tidak signifikan.
Uncontrolled Keywords:	Weather Modification Technology, radar, reflectivity, cloud distribution, convective cloud Teknologi Modifikasi Cuaca, radar, reflektivitas, distribusi awan, awan kovektif
Subjects:	Q Science > Q Science (General) Q Science > QC Physics
Divisions:	02-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 02-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > 84203-Jurusan Pendidikan Fisika
Depositing User:	Mrs. Rifatul Jannah
Date Deposited:	12 Jun 2024 14:02
Last Modified:	12 Jun 2024 15:11
URI:	http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/36112

Actions (login required)

View Item