Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

KINERJA PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN BENIH IKAN MAS SINYONYA DENGAN PAKAN HORMON PERTUMBUHAN REKOMBINAN

Fadhila, Ridwan (2024) KINERJA PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN BENIH IKAN MAS SINYONYA DENGAN PAKAN HORMON PERTUMBUHAN REKOMBINAN. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text
Ridwan Fadhila_4443190084_CP.pdf
Restricted to Registered users only

Download (8MB)
[img] Text
Ridwan Fadhila_4443190084_Fulltext.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
Ridwan Fadhila_4443190084_02.pdf
Restricted to Registered users only

Download (86kB)
[img] Text
Ridwan Fadhila_4443190084_03.pdf
Restricted to Registered users only

Download (113kB)
[img] Text
Ridwan Fadhila_4443190084_04.pdf
Restricted to Registered users only

Download (133kB)
[img] Text
Ridwan Fadhila_4443190084_05.pdf
Restricted to Registered users only

Download (11kB)
[img] Text
Ridwan Fadhila_4443190084_Ref.pdf
Restricted to Registered users only

Download (96kB)
[img] Text
Ridwan Fadhila_4443190084_Lamp.pdf
Restricted to Registered users only

Download (322kB)
[img] Text
Ridwan Fadhila_4443190084_01.pdf
Restricted to Registered users only

Download (933kB)

Abstract

Common carp, Sinyonya strain is a leading commodity for cultivation in Pandeglang Regency, Banten Province. One of the hormones that can stimulate fish growth is recombinant Epinephelus lanceolatus growth hormone (rElGH) in artificial feed. The aim of this research was to determine optimal dose of rElGH used in artifical feed on the growth and survival of Sinyonya. The Sinyonya carp initial weight of 2±0,03 g were reared in aquarium (60x40x40 cm3). Four treatment and three replications were used in this study, namely: (A) control, (B) rElGH 3 mg/kg, (C) rElGH 6 mg/kg and (D) rElGH 9 mg/kg and each treatment consisted. The results showed that the addition of ) rElGH in the feed provided better growth and survival compared to control. In the present study, of treatment B produced the best biomass of 3.22±0.06 g, followed by treatment C of 3.14±0.05 g, treatment D of 3.04±0 .08 g and treatment A of 2.62±0.06 g. The best survival in treatment B 100%, treatment C of 97.67%, treatment D of 97.67% and treatment A of 93.33%. The specific growth rate of treatment A 7.49%, treatment B of 9.12%, treatment C of 8.97% and treatment D of 8.69%. The feed conversion ratio for treatment B of 4,10%, treatment C of 4,16%, treatment D of 4,32 and the low value in treatment A of 5,24%. Feeding with rElGH 3 mg/kg, rElGH 6 mg/kg and (D) rElGH 9 mg/kg for 35 days was able to improve growth performance in Sinyonya carp.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorHermawan, Dodi197803032010121001
Thesis advisorNoerkhaerin Putra, Achmad198512022010121006
Additional Information: Ikan mas Sinyonya (Cyprinus carpio L.) merupakan salah satu dari beberapa strain ikan mas yang menjadi komoditas unggulan budidaya di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten yang mempunyai peluang besar untuk ditingkatkan produksinya. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi budidaya ikan dapat dilakukan dengan memberikan hormon pertumbuhan melalui pakan. Salah satu hormon yang dapat memacu pertumbuhan ikan adalah recombinant Epinephelus lanceolatus Growth Hormone (rElGH). rElGH adalah teknik yang digunakan untuk menggabungkan gen yang diinginkan dengan cara buatan, dalam meningkatkan pertumbuhan ikan dengan teknologi rekayasa genetika. Kelebihan penggunaan pakan rElGH yaitu dapat mempercepat panen ikan, menekan jumlah pakan yang digunakan dan dapat dimanfaatkan secara efisien. Tujuan penelitian ini untuk menentukan penggunaan dosis rElGH optimal pada pakan buatan terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan benih ikan mas Sinyonya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juli 2023, di Laboratorium Budidaya Perairan, Program Studi Ilmu Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Benih ikan mas Sinyonya dipelihara di dalam akuarium berukuran 60x40x40 cm3 selama 35 hari. Benih ikan mas Sinyonya yang digunakan berukuran bobot 2 g. Ikan diberi rElGH pakan setiap 3 kali sehari pukul 08.00, 13.00 dan 17.00 WIB yang diberikan secara ad satiation. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu RAL dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan, yaitu A) kontrol, (B) rElGH dosis 3 mg/kg pakan, (C) rElGH dosis 6 mg/kg pakan dan (D) rElGH dosis 9 mg/kg pakan. Awalan pembuatan larutan rElGH yaitu dengan menimbang rElGH sebanyak 3 mg/kg, 6 mg/kg dan 9 mg/kg pakan. Masing-masing rElGH dicampur dengan larutan..PBS sebanyak 2 ml/kg pakan dan ditambah air sebanyak 50 ml. Kemudian diaduk sampai benar-benar tercampur secara homogen. Larutan dicampurkan kuning telur yang telah ditimbang sebanyak 20 mg hingga tercampur rata. Larutan yang sudah siap dipindahkan..ke dalam botol sprayer dan setelah itu disemprotkan secara merata pada 1 kg pakan komersil. Keringkan selama beberapa menit hingga pakan tidak menggumpal. Pakan yang siap digunakan disimpan dalam wadah tertutup dengan suhu ruang. Hasil penelitian menunjukkan bobot mutlak tertinggi dihasilkan pada perlakuan B sebesar 3,22±0,06 g, kemudian diikuti oleh perlakuan C sebesar 3,14±0,05 g, perlakuan D sebesar 3,04±0,08 g dan nilai terendah terdapat pada perlakuan A sebesar 2,62±0,06 g. Hasil tersebut menunjukkan jika pertumbuhan benih ikan mas Sinyonya lebih optimal pada perlakuan B dibandingkan dengan perlakuan C, perlakuan D dan perlakuan A. Kelulushidupan tertinggi dihasilkan pada perlakuan B sebesar 100%, kemudian diikuti oleh perlakuan C sebesar 97,67%, perlakuan D sebesar 97,67% dan nilai terendah terdapat pada perlakuan A 93,33%. Jumlah konsumsi pakan tertinggi dihasilkan pada perlakuan A sebesar 199,27 g, kemudian diikuti oleh perlakuan B sebesar 196,07 g, perlakuan C sebesar 194,77 g dan nilai terendah terdapat pada perlakuan D sebesar 195,33 g. Laju pertumbuhan spesifik tertinggi dihasilkan pada perlakuan A sebesar 7,49%/h, kemudian diikuti oleh perlakuan B sebesar 9,12%/h, perlakuan C sebesar 8,97%/h dan nilai terendah terdapat pada perlakuan D 8,69%/h. Rasio konversi pakan tertinggi dihasilkan pada perlakuan B sebesar 4,10%, perlakuan C sebesar 4,16%, perlakuan D sebesar 4,32% dan nilai terendah terdapat pada perlakuan A 5,24%. Kualitas air untuk suhu berkisar 26,3-28,1°C, pH berkisar 7,38-8,49, DO berkisar 4,7-5,8 mg/L, TDS berkisar 238-272 ppm dan amonia berkisar 0,04-0,21 mg/L. Gambaran darah untuk eritrosit tertinggi perlakuan B sebesar 1,73 x 106 sel/mm3 , leukosit 6,01 x 104 sel/mm3 , hematokrit 22,08% dan hemoglobin 7,93%. Penambahan rElGH pada pakan menghasilkan pertumbuhan dan kelulushidupan yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Pemberian pakan dengan rElGH dosis 3 mg/kg selama 35 hari mampu meningkatkan performa pertumbuhan pada benih ikan mas Sinyonya.
Uncontrolled Keywords: Common carp, growth, hormone, rElGH, survival rate hormon, ikan mas, kelulushidupan, pertumbuhan, rElGH
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions: 04-Fakultas Pertanian
04-Fakultas Pertanian > 54244-Program Studi Ilmu Perikanan
Depositing User: Mr Ridwan Fadhila
Date Deposited: 10 Jun 2024 11:33
Last Modified: 10 Jun 2024 11:33
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/36017

Actions (login required)

View Item View Item