Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

PENGARUH JENIS KOTORAN HEWAN DAN LAMA PERENDAMAN BENIH KEDALUWARSA DENGAN AIR KELAPA MUDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.)

Riyandi, Sigit (2024) PENGARUH JENIS KOTORAN HEWAN DAN LAMA PERENDAMAN BENIH KEDALUWARSA DENGAN AIR KELAPA MUDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.). S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text
Sigit Riyandi_4442180067_fulltext.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)
[img] Text
Sigit Riyandi_4442180067_01.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
Sigit Riyandi_4442180067_02.pdf
Restricted to Registered users only

Download (330kB)
[img] Text
Sigit Riyandi_4442180067_03.pdf
Restricted to Registered users only

Download (442kB)
[img] Text
Sigit Riyandi_4442180067_04.pdf
Restricted to Registered users only

Download (576kB)
[img] Text
Sigit Riyandi_4442180067_05.pdf
Restricted to Registered users only

Download (186kB)
[img] Text
Sigit Riyandi_4442180067_Ref.pdf
Restricted to Registered users only

Download (142kB)
[img] Text
Sigit Riyandi_4442180067_Lamp.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Red chilies are currently a highly popular commodity among the general public, but the production of red chili in Indonesia is still insufficient to meet this demand. This research aims to investigate the impact of the type of animal waste and the duration of soaking seeds in young coconut water on the growth and yield of red chili plants (Capsicum annuum L.). The research was conducted at the SITANDU (Integrated Agricultural System) in Curug District, Serang City, Banten Province. The research arranged in randomize design (RAK) with two factor. The research was carried out from December 2022 to April 2023. The first factor under investigation was the duration of soaking seeds in young coconut water, which consisted of three levels: K0 (0 hours/control), K1 (6 hours), and K2 (12 hours). The second factor was the type of animal manure, which comprised three levels: M1 (chicken manure), M2 (goat manure), and M3 (cow manure). The comparison factor was the type of variety, which included two levels: V1 (CIKO variety) and V2 (TROPHY variety). The research results revealed that the duration of soaking seeds in young coconut water had a significant impact on various parameters, including germination percentage, plant height at 1,2,3,4 WAP, and stem diameter at 1,2,3,4 WAP. Furthermore, variety V1 (CIKO) was found to be superior in terms of germination percentage parameters, with a germination rate of 94%, and a stem diameter of 1.75 mm at 1 WAP, 2.57 mm at 2 WAP, 5.94 mm at 3 WAP, and 7.67 mm at 4 WAP. Meanwhile Variety 2 (TROPHY) displays signifcant impact in plant height parameters, particularly at 1 WAP (9.75 cm), 2 WAP (20.52 cm), 3 WAP (46.36 cm), and 4 WAP (62.12 cm), Variety 1 (CIKO) demonstrates superiority in stem diameter parameters, particularly at 3 WAP (5.94 mm) and 4 WAP (7.67 mm), fruit diameter (13.05 mm), and fruit weight (458.79 g). The type of animal waste treatment had a significant influence on plant height at 3 and 4 WAP, fruit diameter, fruit length, fruit number, and fruit weight. Additionally, an interaction between the treatment combination of soaking seeds in young coconut water and the type of animal manure fertilizer occurred on plant height parameters at 3 and 4 WAP and stem diameter parameters at 3 and 4 WAP.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorFity Yenny, Ratna197111192003122001
Thesis advisorEiffelt Rossafelt Rumbiak, Julio198707172019031008
Additional Information: Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang bernilai ekonomis tinggi dan cocok untuk dikembangkan di daerah tropis seperti di Indonesia. Besarnya kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri menjadikan cabai merah sebagai komoditas menjanjikan. Cabai merah saat ini merupakan salah satu komoditas yang paling digemari oleh masyarakat namun hasil produksi cabai merah di Indonesia masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut. produksi cabai merah di Provinsi Banten mengalami penurunan dikarenakan oleh masalah lahan pertanian yang terus menggunakan pupuk anorganik tanpa diimbangi oleh pupuk organik, Upaya peningkatan produktivitas tanaman cabai juga memerlukan dukungan benih yang unggul, untuk meningkatkan perkecambahan pada benih cabai merah diperlukan perlakuan pratanam dengan perendaman benih menggunakan air kelapa muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis kotoran hewan dan lama perendaman benih dengan air kelapa muda terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.). penelitian ini telah dilaksanakan di SITANDU, Kecamatan Curug, Kota Serang, Provinsi Banten. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember 2022 sampai bulan April 2023. Penelitian ini disusun menggunakan RAK Faktorial. Faktor pertama yaitu lama perendaman benih menggunakan air kelapa yangterdiri dari 3 taraf yaitu K0 (kontrol), K1 (6 jam), dan K2 (12 jam). Faktor kedua yaitu jenis kotoran hewan yang terdiri dari 3 taraf yaitu M1 (pupuk kotoran ayam), M2 (pupuk kotoran kambing), dan M3 (pupuk kotoran sapi). Faktor pembanding yaitu jenis varietas yang terdiri dari V1(varietas CIKO), dan V2 (Varietas TROPHY). Hasil penelitian menunjukan bahwa lama perendaman benih berpengaruh nyata pada parameter persentase perkecambahan, tinggi tanaman 1,2,3,4 MST, dan diameter batang 1,2,3,4 MST. V1 unggul pada parameter persentasi perkecambahan (94 %) diameter batang, yakni pada 1 MST = 1,75 mm, pada 2 MST = 2,57 mm, pada 3 MST = 5,94 mm, pada 4 MST = 7,67 mm. Sedangkan pada V2 unggul pada parameter tinggi tanaman, yakni pada 1 MST = 9,75 cm, pada 2 MST = 20,52 cm, pada 3 MST = 46,36 cm, pada 4 MST = 62,12 cm. Sedangkan perlakuan jenis kotoran hewan memberikan pengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman 3 dan 4 MST, diameter buah, panjang buah, jumlah buah, dan bobot buah. V1 unggul pada parameter diameter batang, yakni pada 3 MST = 5,94 mm, pada 4 MST = 7,67 mm, diameter buah = 13,05 mm, dan bobot buah = 458,79 g. sedangkan pada V2 unggul pada parameter tinggi tanaman, yakni pada 3 MST = 46,36 cm, pada 4 MST = 62,12 cm, panjang buah = 12,38 cm, dan jumlah buah = 122,46 buah. Adanya interaksi antara kombinasi perlakuan lama perendaman benih dan jenis pupuk kotoran hewan terjadi pada parameter tinggi tanaman 3 dan 4 MST, dan parameter diameter batang 3 dan 4 MST.
Uncontrolled Keywords: Animal manure, Coconut water, Red chillie, Varieties
Subjects: S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: 04-Fakultas Pertanian > 54211-Program Studi Agroekoteknologi
04-Fakultas Pertanian
Depositing User: mr Sigit Riyandi
Date Deposited: 17 May 2024 09:55
Last Modified: 17 May 2024 09:55
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/35203

Actions (login required)

View Item View Item