Ridzky Afrianto, Muhammad (2024) PERAN MUSSO DALAM PEMBERONTAKAN PKI MADIUN TAHUN 1948. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.
Text
Muhammad Ridzky_2288190064_02.pdf Restricted to Registered users only Download (411kB) |
|
Text
Muhammad Ridzky_2288190064_03.pdf Restricted to Registered users only Download (330kB) |
|
Text
Muhammad Ridzky_2288190064_04.pdf Restricted to Registered users only Download (677kB) |
|
Text
Muhammad Ridzky_2288190064_05.pdf Restricted to Registered users only Download (89kB) |
|
Text
Muhammad Ridzky_2288190064_ref.pdf Restricted to Registered users only Download (139kB) |
|
Text
Muhammad Ridzky_2288190064_Lamp.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
|
Text
Muhammad Ridzky_2288190064_Turnitin.pdf Restricted to Registered users only Download (17MB) |
|
Text
MUHAMMAD RIDZKY AFRIANTO_2288190064_SKRIPSI FULL TEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
|
Text
Muhammad Ridzky_2288190064_01.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
This research aims to find out how Musso started the PKI rebellion in Madiun, the beginning of Musso's involvement in the PKI rebellion in Madiun and the end of Musso's journey in the PKI rebellion in Madiun in 1948. This research method is historical with a literature study approach. The results of this research stated that Musso had aspirations to make Indonesia a Soviet country, before heading to Indonesia, a discussion was held first between Musso, Soeripno, and Paul De Groot to discuss the formulation of the strategy of communism in Indonesia. Musso also chose a radical path to turn Indonesia into a Soviet State and then the formulation was perfected and named as Jalan Baru. Seeing the opportunity during the destruction of Amir Syarifuddin's Cabinet and building an opposition party dominated by the left. The arrival of Musso with a new idea, namely the New Way and attracted the left. With the existence of this People's Democratic Front organization, it makes it easier to spread communist ideology in Indonesia by door to door and holding speeches in the field to attract sympathizers to join the communists. The leftists immediately spread their members to the surrounding areas of Central Java, East Java, and Yogyakarta to attract new members. When the rebellion began, President Soekarno immediately took action to immediately crush the PKI rebellion. Although at the beginning it was very difficult to eradicate the PKI, but in the end it could be controlled by the Indonesian government. Before the PKI was eradicated, there had been a rebellion around the Madiun Region which was very heart-wrenching, many of the bodies were buried in small wells. In the end, the PKI and its members were attacked in three directions to corner the PKI not to move anymore. Musso as the leader of the PKI was also killed when he wanted to be arrested and Amir died in the death penalty.
Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Additional Information: | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Musso memulai pemberontakan PKI di Madiun, awal keterlibatan Musso dalam pemberontakan PKI di Madiun serta akhir perjalanan Musso dalam pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948. Metode Penelitian ini ialah historis dengan pendekatan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa Musso memiliki cita-cita untuk menjadikan Indonesia menjadi negara Soviet, sebelum menuju Indonesia telah diadakan diskusi terlebih dahulu antara Musso, Soeripno, dan Paul De Groot untuk membahas mengenai perumusan strategi komunisme di Indonesia. Musso memilih jalan radikal untuk menjadikan Indonesia menjadi Negara Soviet lalu perumusan itu disempurnakan dan diberi nama sebagai Jalan Baru. Melihat peluang saat hancurnya Kabinet Amir Syarifuddin dan membangun partai oposisi yang didominasi oleh kaum kiri. Datangnya Musso dengan sebuah gagasan baru yaitu Jalan Baru dan membuat para kaum kiri tertarik. Dengan adanya organisasi Front Demokrasi Rakyat ini memudahkan untuk menyebarkan ideologi komunis di Indonesia dengan cara door to door serta diadakannya pidato di lapangan untuk menarik simpatisan agar bergabung dengan komunis. Golongan kiri langsung menyebar anggota-anggotanya ke wilayah sekitaran Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta untuk menarik anggota baru. Saat dimulainya pemberontakan, Presiden Soekarno langsung mengambil tindakan untuk segera menumpas pemberontakan PKI tersebut. Meskipun pada awal nya sangat sulit untuk membasmi PKI akan tetapi akhirnya bisa dikendalikan oleh pemerintah Indonesia. Sebelum terbasmi nya PKI, telah ada pemberontakan di sekitaran Wilayah Madiun yang sangat menyayat hati, banyaknya jenazah yang di kubur di sumur- sumur kecil. Akhirnya diserang lah PKI beserta anggota-anggotanya dalam tiga arah untuk memojokan PKI untuk tidak berkutik lagi. Musso sebagai Pemimpin PKI tewas saat ingin ditangkap dan perjalanan Musso berakhir. | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Musso, Rebellion, PKI Musso, Pemberontakan Madiun, PKI, 1948 | |||||||||
Subjects: | D History General and Old World > D History (General) > D839 Post-war History, 1945 on | |||||||||
Divisions: | 02-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 02-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > 87201-Jurusan Pendidikan Sejarah |
|||||||||
Depositing User: | muhammad ridzky afrianto | |||||||||
Date Deposited: | 26 Feb 2024 16:40 | |||||||||
Last Modified: | 28 Feb 2024 10:31 | |||||||||
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/33518 |
Actions (login required)
View Item |