Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

KEABSAHAN ANAK SEBAGAI PELAKU USAHA DENGAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN SUATU JUAL BELI MELALUI TOKO ONLINE

D.S., ARABELLACHICALY (2018) KEABSAHAN ANAK SEBAGAI PELAKU USAHA DENGAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN SUATU JUAL BELI MELALUI TOKO ONLINE. S1 thesis, universitas sultan ageng tirtayasa.

[img] Text (Skripsi)
KEABSAHAN ANAK SEBAGAI PELAKU USAHA DENGAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN SUATU JUAL BELI MELALUI TOKO ONLINE.PDF
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Melakukan perjanjian tidak hanya semata-mata dilakukan dengan mengucapkan kata “janji”, namun harus memperhatikan syarat sahnya perjanjian. Pasal 1320 KUHPer menyebutkan beberapa syarat sahnya perjanjian, seperti adanya kesepakatan, kecakapan bertindak, adanya objek, dan adanya kausa yang halal, tetapi dalam hal ini terdapat anak yang belum dewasa sudah melakukan suatu perjanjian, yaitu suatu transaksi jual beli melalui online shop, sehingga perbuatan tersebut merupakan perbuatan yang melanggar hukum serta membuat perjanjiannya tidak sah dimata hukum. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui mengenai keabsahan hukum saat anak yang belum dewasa menjadi pelaku usaha dalam melakukan suatu jual beli melalui online shop dan Untuk mengetahui upaya hukum yang dapat dilakukan oleh pihak yang telah dirugikan oleh kelalaian anak yang belum dewasa yang tidak melakukan kewajibannya. Tipe penelitian ini adalah yuridis normatif, dengan pendekatan undang-undang dan pendekatan konsep. Data yang digunakan data sekunder dan analisis menggunakan analisis kualitatif normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seorang anak yang belum dewasa tidak dapat melakukan suatu perjanjian dalam transaksi jual beli melalui online shop, hal tersebut dikarenakan tidak memenuhi salah satu syarat sahnya perjanjian, yaitu kecapakan bertindak, sehingga perjanjian yang dilakukan oleh anak yang belum dewasa tersebut tidak memiliki keabsahan di mata hukum. Akibat dan penyelesaian untuk menyelesaikan masalah tersebut, adalah perjanjian tersebut tetap menjadi sah dan dapat berlanjut selama tidak adanya penuntutan yang diajukan oleh pihak yang tidak cakap atau pihak yang masih dalam pengampuan. Perjanjian tersebut dapat dibatalkan.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorPrihartono, AgusUNSPECIFIED
Thesis advisorEfriyanto, EfriyantoUNSPECIFIED
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: 01-Fakultas Hukum
01-Fakultas Hukum > 74201-Program Studi Ilmu Hukum
Depositing User: Admin Eprints Untirta
Date Deposited: 18 Oct 2021 01:26
Last Modified: 18 Oct 2021 01:26
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/3050

Actions (login required)

View Item View Item