Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

HUBUNGAN MORFOMETRIK DAN BOBOT RAJUNGAN (Portunus pelagicus) DARI PERAIRAN TELUK BANTEN

AFFANDI, NURIMAM (2019) HUBUNGAN MORFOMETRIK DAN BOBOT RAJUNGAN (Portunus pelagicus) DARI PERAIRAN TELUK BANTEN. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text
HUBUNGAN MORFOMETRIK DAN BOBOT RAJUNGAN (Portunus pelagicus) DARI PERAIRAN TELUK BANTEN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

NURIMAM AFFANDI. 2019. Hubungan Morfometrik dan Bobot Rajungan (Portunus pelagicus) dari Perairan Teluk Banten. Dibimbing oleh RIRIN IRNAWATI dan HERY SUTRAWAN NURDIN. Hubungan parameter morfometrik dan bobot dalam biologi perikanan merupakan salah satu informasi penting yang perlu diketahui dalam pengelolaan sumberdaya perikanan. Rajungan (Portunus pelagicus) merupakan komoditas perikanan yang bernilai ekonomis tinggi dan komoditas ekspor yang meningkat dari tahun ke tahun. Salah satu pusat perikanan rajungan ada di Provinsi Banten tepatnya di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu. Oleh karena itu, penelitian tentang hubungan morfometrik (panjang, lebar dan tebal karapas) dan bobot rajungan di Teluk Banten dilakukan untuk menentukan informasi mengenai hasil tangkapan rajungan yang didaratkan di PPN Karangantu. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 30 hari (23 April-22 Mei 2019) yang bertempat di tempat pengepul rajungan di PPN Karangantu. Penelitian ini menggunakan metode survei. Metode survei pada penelitian ini dilakukan dengan memperoleh fakta mengenai hasil tangkapan rajungan dengan alat tangkap jaring rajungan yang didaratkan di tempat pengepul rajungan. Pengukuran morfometrik rajungan yang diukur meliputi panjang, lebar, dan tebal karapas serta bobot rajungan. Seluruh rajungan yang diukur dibedakan jenis kelaminnya antara jantan dan betina. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan morfometrik dan bobot rajungan memiliki koefisien korelasi (r) yang erat dan koefisien determinasi (R2) pada setiap analisisnya menunjukkan bahwa parameter morfometrik dapat menjelaskan bobot rajungan. Hubungan panjang karapas terhadap bobot rajungan jantan memiliki sifat pertumbuhan allometrik positif sedangkan rajungan betina allometrik negatif. Hubungan tebal karapas terhadap bobot rajungan jantan memiliki sifat pertumbuhan allometrik positif sedangkan rajungan betina allometrik negatif. Hubungan lebar karapas terhadap bobot rajungan jantan dan betina memiliki sifat pertumbuhan allometrik positif. Hubungan panjang karapas terhadap lebar karapas rajungan jantan dan betina memiliki sifat pertumbuhan allometrik negatif. Jumlah rajungan jantan dan betina yang tertangkap tidak sesuai dengan batasan ukuran yang telah diatur oleh Permen KP No.56 tahun 2016 sebanyak 167 ekor yang diantaranya 62 ekor rajungan jantan dan 105 ekor rajungan betina. Selain itu, terdapat 63 ekor rajungan betina bertelur dengan variasi warna yang menyesuaikan kondisi waktu penetasan telur tersebut. Kata kunci: ekonomis tinggi, karapas, pertumbuhan

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorIrnawati,, RirinUNSPECIFIED
Thesis advisorSutrawan Nurdin, HeryUNSPECIFIED
Additional Information: NURIMAM AFFANDI. 2019. The Relation of Morphometric and Weight of Blue Swimmer Crab (Portunus pelagicus) in Banten Bay. Supervised by RIRIN IRNAWATI and HERY SUTRAWAN NURDIN. The relation of morphometric and weight of blue swimmer crab (Portunus pelagicus) is one of the important information in fishery resource management. This research aimed to determine about relation of morphometric and weight of Blue Swimmer Crab (Portunus pelagicus) from Banten Bay. The research was conducted in 30 days, 23 April to 22 May 2019 which was located in broker of blue swimmer crab at PPN Karangantu Banten. This research used survey method with a quantitative approach. Survey method was conducted with measuring blue swimmer crab morphomteric and weight. Measurement of blue swimmer crab was started from length, width, and thick. Each blue swimmer crab type of sex was sorted to know about male or female. Measurement of blue swimmer crab was using calipers and digital scales for weight. Every result of the measurement was recorded. The results of the research showed that the relation of length to weight of male blue swimmer crab has allometric positive and the relation of length to weight of female blue swimmer crab has allometric negative. The relation of thick to weight of male blue swimmer crab has allometric positive and the relation of thick to weight of female blue swimmer crab has allometric negative. The relation of width to weight of male and female blue swimmer crab has allometric positive. The relation of length to width of male and female blue swimmer crab has allometric negative. There are 167 blue swimmer crabs (62 male and 105 female) that is not appropriate in size boundary. Beside that, there are 63 female blue swimmer crabs lay eggs. Keywords: information, measurement, size boundary.
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: 04-Fakultas Pertanian
04-Fakultas Pertanian > 54244-Program Studi Ilmu Perikanan
Depositing User: Admin Eprints Untirta
Date Deposited: 07 Oct 2021 08:04
Last Modified: 07 Oct 2021 08:04
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/2280

Actions (login required)

View Item View Item