Mauladinata, Entol Aditya (2023) PERLINDUNGAN HUKUM KAPAL KARAM ASING SEBAGAI CAGAR BUDAYA BAWAH AIR BERDASARKAN UNCLOS 1982 (STUDI KASUS KAPAL KARAM MILITER BELANDA HNLMS DE RUYTER). S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.
Text
ENTOL ADITYA M_1111150314_PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KAPAL KARAM ASING SEBAGAI CAGAR BUDAYA BAWAH AIR BERDASARKAN UNCLOS 1982.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
ENTOL ADITYA M_1111150314_01.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
ENTOL ADITYA M_1111150314_02.pdf Restricted to Registered users only Download (307kB) |
|
Text
ENTOL ADITYA M_1111150314_03.pdf Restricted to Registered users only Download (286kB) |
|
Text
ENTOL ADITYA M_1111150314_04.pdf Restricted to Registered users only Download (194kB) |
|
Text
ENTOL ADITYA M_1111150314_05.pdf Restricted to Registered users only Download (69kB) |
|
Text
ENTOL ADITYA M_1111150314_REFF.pdf Restricted to Registered users only Download (179kB) |
|
Text
ENTOL ADITYA M_1111150314_LAMP.pdf Restricted to Registered users only Download (67kB) |
Abstract
ABSTRACT Indonesia has great potential for underwater archaeological heritage in the form of shipwrecks. Among other underwater cultural heritage, military shipwrecks are the most interesting because they have a fairly high historical value. The shipwreck has great potential to become a historical asset for the ship's country of origin, one of which is the Dutch military shipwreck HNLMS De Ruyter as a result of the battle in the Java Sea during the second world war. Military shipwrecks are currently the object of underwater cultural heritage in Indonesia, underwater cultural heritage is one part of the national interest of a country and is important to trace the development of human civilization so far. The identification of the problem in this research is, What is the form of protection against foreign shipwrecks based on the provisions of the category of objects that are included as underwater cultural heritage in terms UNCLOS 1982? Can Indonesia's actions related to the removal of the Dutch shipwreck in the waters of the Java Sea be justified under UNCLOS 1982? This research uses protection theory. This research was conducted using a normative juridical research method, which was supported by secondary data sources. The data was collected by means of a literature study and then analyzed by qualitative analysis in order to obtain a detailed description of the legal problems that occurred. The results of this study consist of, firstly, the protection of foreign shipwrecks as cultural heritage is regulated in articles 192,149,303 concerning the state's obligation to protect historical objects found at sea, in the UNESCO 2001 Convention on the Protection of the Underwater Cultural Heritage shipwrecks are objects underwater cultural heritage that must be protected. Second, Indonesia prohibits all forms of lifting of sunken ships which are underwater cultural heritage objects because in article 192 of UNCLOS 1982 the state is obliged to protect and preserve the marine environment. So it can be concluded that foreign shipwrecks are underwater cultural heritage objects that must be protected and preserved, lest these cultural heritage objects be taken and traded by irresponsible persons.
Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Additional Information: | ABSTRAK Indonesia memiliki potensi besar terhadap peninggalan benda bersejarah arkeologi bawah air berupa kapal karam. Di antara warisan budaya bawah air lainnya, bangkai kapal karam militer adalah yang paling menarik karena memiliki nilai sejarah yang cukup tinggi. Bangkai kapal tersebut berpotensi besar untuk menjadi aset historis bagi negara asal kapal, salah satunya adalah kapal karam militer milik Belanda HNLMS De Ruyter akibat dari pertempuran di laut jawa pada saat perang dunia kedua. Kapal karam militer pada saat ini menjadi objek cagar budaya bawah air di Indonesia, cagar budaya bawah air merupakan salah satu bagian dari kepentingan nasional suatu negara dan penting guna menelusuri perkembangan peradaban manusia selama ini. Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah, Bagaimana bentuk perlindungan terhadap kapal karam asing berdasarkan ketentuan kategori benda-benda yang termasuk sebagai cagar budaya bawah air ditinjau dari UNCLOS? Apakah tindakan yang dilakukan Indonesia terkait pengangkatan kapal karam milik Belanda di perairan Laut Jawa dapat dibenarkan berdasarkan UNCLOS 1982? Penelitian ini menggunakan teori perlindungan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif, yang didukung dengan sumber data sekunder. Pengumpulan data tersebut dilakukan dengan cara studi kepustakaan untuk kemudian dianalisis secara analisis kualitatif demi memperoleh gambaran rinci mengenai permasalahan hukum yang terjadi. Adapun hasil penelitian ini terdiri dari, pertama perlindungan kapal karam asing sebagai cagar budaya diatur dalam pasal 192,149,303 tentang negara berkewajiban untuk melindungi benda-benda bersejarah yang ditemukan di laut, dalam konvensi UNESCO 2001 Convention on the Protection of the Underwater Cultural Heritage kapal karam merupakan benda cagar budaya bawah air yang harus dilindungi keberadaannya. Kedua, Indonesia melarang semua bentuk kegiatan pengangkatan kapal karam yang merupakan benda cagar budaya bawah air karena dalam pasal 192 UNCLOS 1982 negara berkewajiban untuk melindungi dan melestarikan lingkungan laut. Sehingga dapat disimpulkan kapal karam asing merupakan benda cagar budaya bawah air yang harus dilindungi dan dilestarikan keberadaannya, jangan sampai benda cagar budaya tersebut di ambil dan di perjual belikan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci: Kapal Karam, Cagar Budaya Bawah Air, UNCLOS 1982, UNESCO 2001 Convention on the Protection of the Underwater Cultural Heritage Keywords: Shipwreck, Underwater Cultural Heritage, UNCLOS 1982, UNESCO 2001 Convention on the Protection of the Underwater Cultural Heritage | |||||||||
Subjects: | K Law > K Law (General) | |||||||||
Divisions: | 01-Fakultas Hukum 01-Fakultas Hukum > 74201-Program Studi Ilmu Hukum |
|||||||||
Depositing User: | Mr Entol Aditya Mauladinata | |||||||||
Date Deposited: | 16 Mar 2023 11:12 | |||||||||
Last Modified: | 16 Mar 2023 11:12 | |||||||||
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/22452 |
Actions (login required)
View Item |