Baasila, Fillah Hania (2023) Perkembangan Arsitektur dan Fungsi Kelenteng Tjo Soe Kong di Tanjung Kait Tahun 1959-2018. S1 thesis, Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal.
Text
Fillah Hania Baasila_2288180025_Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
|
Text
Fillah Hania Baasila_2288180025_01.pdf Restricted to Registered users only Download (715kB) |
|
Text
Fillah Hania Baasila_2288180025_02.pdf Restricted to Registered users only Download (207kB) |
|
Text
Fillah Hania Baasila_2288180025_03.pdf Restricted to Registered users only Download (110kB) |
|
Text
Fillah Hania Baasila_2288180025_04.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
|
Text
Fillah Hania Baasila_2288180025_05.pdf Restricted to Registered users only Download (75kB) |
|
Text
Fillah Hania Baasila_2288180025_Reff.pdf Restricted to Registered users only Download (31kB) |
|
Text
Fillah Hania Baasila_2288180025_Lamp.pdf Restricted to Registered users only Download (986kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan sejarah berdiri Kelenteng Tjo Soe Kong di Tanjung Kait, mendeskripsikan perkembangan bentuk bangunan dan fungsi arsitektur Kelenteng Tjo Soe Kong di Tanjung Kait, menjelaskan fungsi bangunan Kelenteng Tjo Soe Kong di Tanjung Kait. Metode penelitian menggunakan metode historis/sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik sumber, interpretasi, serta historiografi. Hasil penelitian menunjukan bahwa awal berdiri Kelenteng Tjo Soe Kong berkaitan dengan perluasan lahan tebu karena tuan rumah Kelenteng yaitu Kongco Tjo Soe Kong merupakan seorang petani tebu. Pembangunan yang dilakukan oleh warga keturunan Tionghoa yang merupakan imigran dari kabupaten Anxi, pada awal dasawarsa abad ke-18 tepatnya tahun 1792. Sejak tahun 1792, Kelenteng Tjo Soe Kong telah mengalami beberapa kali perubahan fisik bangunan dengan penambahn konstruksi modern. Renovasi pertama dilakukan tahun 1959, kondisi bangunan awalnya dari kayu, bambu dan balok-balok yang diganti menggunakan batu bata dan semen untuk memperkokoh bangunan. Renovasi kedua dilakukan pada tahun 2018, yaitu memperbaiki atap, dinding, tiang, pagar, dan ornament. Serta struktur konstruksi dinding dilapisi dengan granit yang berfungsi untuk menambah kesan keindahan bangunan tanpa menghilangkan bentuk aslinya. Pendirian Kelenteng Tjo Soe Kong mengikuti aturan-aturan umum fengshui. Fungsi bangunan Kelenteng digunakan tempat ibadah umat Buddha, pusat kegiatan sosial dan pembauran kesenian, penanda sejarah perkembangan masyarakat Tionghoa, tempat sumber ajaran spiritual juga dijadikan tempat rekreasi karena ramai dengan para pengunjung yang terbuka untuk umum. Dengan adanya tambahan bangunan jembatan merah yang terdapat kolam ikan untuk menikmati keindahan pemandangan pada Kelenteng Tjo Soe Kong.
Item Type: | Thesis (S1) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Subjects: | D History General and Old World > D History (General) L Education > L Education (General) |
||||||
Depositing User: | Fillah Hania Baasila | ||||||
Date Deposited: | 23 Feb 2023 15:28 | ||||||
Last Modified: | 23 Feb 2023 15:28 | ||||||
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/21391 |
Actions (login required)
View Item |