Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

PENERAPAN MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF PADA PEMBELAJARAN MEDAN MAGNETIK

HANDAYANI, PUTRI (2022) PENERAPAN MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF PADA PEMBELAJARAN MEDAN MAGNETIK. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text
Putri Handayani_2280170032_Fulltext FIX.pdf
Restricted to Registered users only

Download (12MB)
[img] Text
Putri Handayani_2280170032_01.pdf
Restricted to Registered users only

Download (583kB)
[img] Text
Putri Handayani_2280170032_02.pdf
Restricted to Registered users only

Download (271kB)
[img] Text
Putri Handayani_2280170032_03.pdf
Restricted to Registered users only

Download (230kB)
[img] Text
Putri Handayani_2280170032_04.pdf
Restricted to Registered users only

Download (194kB)
[img] Text
Putri Handayani_2280170032_05.pdf
Restricted to Registered users only

Download (68kB)
[img] Text
Putri Handayani_2280170032_Ref.pdf
Restricted to Registered users only

Download (144kB)
[img] Text
Putri Handayani_2280170032_Lamp.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

The objective of this research is to ascertain whether implementing the Auditory Intellectual Repetition (AIR) learning model on magnetic field physics materials has enhanced student's creative thinking skills. This research uses an experimental methodology and is quantitative. A pre-test post-test control group research design was used. The dependent variable is creative thinking abilities, and the independent variable is the Auditory Intellectually Repetition (AIR) learning model. Students in class XII at IPA SMA Negeri 19 Kab. Tangerang for the academic year 2020–2021 comprised the population of this study. Two classes, class XII IPA 1 as the control class and class XII IPA 2 as the experimental class, comprised the sample for this study. Purposive sampling was used as the sample method. To examine the impact of the AIR model on creative thinking skills during the learning process, pre-test, post-test, and student responses were utilized as data collection approaches. Observation sheets were used for the implementation of learning. There is no difference in the control class and experimental class students' ability for creative thingking skill when using magnetic field equipment, according to the results of the T test in the pre-test of the control class and the experimental class, tcount < ttable with a total of 0.773 < 2.042. The T-test on the post-test results reveals that tcount > ttable with a value of 8,548 > 2,042, based on the results. Inference: Using the Auditory Intellectual Repetition (AIR) learning model or whether, there is a difference in the creative thinking skills of control class students and experimental class students. The outcomes of the T test on the N-Gain score reveal that tcount > ttable with a value of 15,637 > 2,042 show that experimental class students have increasing amounts of creative thinking skills than control class students with related to magnetic field materials. According to the statement, implementing the AIR model to materials with magnetic fields enhances students' creative thingking skills.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorSUHERMAN, ANDRI195812102003121001
Thesis advisorSEPTIYANTO, RAHMAT FIRMAN198709042015041001
Additional Information: Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui peningkatan keteramplan berpikir kreatif siswa dengan menggunakan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) pada materi fisika medan magnetik. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Desain penelitian yang digunakan yaitu pre-test post-test control group design. Model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) sebagai variabel bebas dan keterampilan berpikir kreatif sebagai variabel terikat. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XII IPA SMA Negeri 19 Kab. Tangerang. Sampel penelitian ini terdiri dari dua kelas yaitu, kelas XII IPA 1 sebagai kelas kontrol dan kelas XII IPA 2 sebagai kelas eksperimen. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan pre-test, post-test dan angkat respon siswa untuk mengukur pengaruh model AIR pada keterampilan berpikir kreatif pada saat proses belajar, Lembar Observasi untuk keterlaksanaan pembelajaran. Berdasarkan hasil uji T pada pre-test kelas kontrol dan kelas eksperimen bahwa thitung < ttabel dengan jumlah sebesar 0,773 < 2,042 maka tidak terdapat adanya perbedaan keterampilan berpikir kreatif pada siswa kelas kontrol maupun kelas eksperimen pada materi medan magnetik. Berdasarkan uji T pada hasil post-test meunjukan bahwa thitung > ttabel dengan nilai sebesar 8,548 > 2,042 maka disimpulkan adnaya perbedaan keterampilan berpikir kreatif antara siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) hasilnya lebih baik daripada siswa kelas yang tanpa menggunakan perlakuan model AIR. Hasil uji T pada skor N-Gain menunjukan bahwa thitung > ttabel dengan nilai sebesar 15,637 > 2,042 maka didapat kesimpulan keterampilan berpikir kreatif siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan siswa kelas kontrol pada materi medan magnet. Berdasarkan hasil peneilitian dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan keterampilan berpikir kreatif siswa dengan menggunakan model AIR pada materi medan magnet.
Subjects: L Education > LB Theory and practice of education
L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools
Q Science > QC Physics
Divisions: 02-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
02-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > 84203-Jurusan Pendidikan Fisika
Depositing User: mrs Putri Handayani
Date Deposited: 28 Dec 2022 11:23
Last Modified: 28 Dec 2022 11:23
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/19092

Actions (login required)

View Item View Item