Nurkhalishah, Zalfha (2022) KEDUDUKAN HUKUM UU NOMOR 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 91/PUU-XVIII/2020. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.
Text (Skripsi)
ZALFHA NURKHALISHAH_1111180114_FullText.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text (Skripsi)
ZALFHA NURKHALISHAH_1111180114_01.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text (Skripsi)
ZALFHA NURKHALISHAH_1111180114_02.pdf Restricted to Registered users only Download (280kB) | Request a copy |
|
Text (Skripsi)
ZALFHA NURKHALISHAH_1111180114_03.pdf Restricted to Registered users only Download (262kB) | Request a copy |
|
Text (Skripsi)
ZALFHA NURKHALISHAH_1111180114_04.pdf Restricted to Registered users only Download (216kB) | Request a copy |
|
Text (Skripsi)
ZALFHA NURKHALISHAH_1111180114_05.pdf Restricted to Registered users only Download (56kB) | Request a copy |
|
Text (Skripsi)
ZalfhaNurkhalisahah_1111180114_ref.pdf Restricted to Registered users only Download (232kB) | Request a copy |
|
Text (Skripsi)
ZALFHA NURKHALISHAH_1111180114_LAMP.pdf Restricted to Registered users only Download (251kB) | Request a copy |
Abstract
The review of Law Number 11 of 2020 concerning Job Creation gave birth to a Constitutional Court Decision Number 91/PUU-XVIII/2020 which decided that the Law on Job Creation was Conditionally Unconstitutional, because the Job Creation Act contradicted the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia and did not meet a definite method, standards and standards, and does not meet the principles of law formation as mandated by Law Number 12 of 2011. However, the Constitutional Court's decision on the Job Creation Law caused debate because the Constitutional Court stated that the Act would remain in force for the next two years, but its implementation was limited by prohibiting the government issued a new implementing regulation, First, what is the legal position of Law Number 11 of 2020 concerning Job Creation after the decision of the Constitutional Court Number 91/PUU-XVIII/2020? Second, what is the legal power of Law Number 11 of 2020 concerning Job Creation after the Constitutional Court Decision Number 91/PUU-XVIII-2020? The theory that the author uses in analyzing this research is the Theory of the State of Law and Theory of Testing the Law. The research method used is a normative juridical research method. The data used are primary data and secondary data. Primary data was obtained from field research through interviews, The results of the study show: First, the position of the Job Creation Law after the Constitutional Court's decision Number 91/PUU-XVIII/2020 is in the status quo which is not allowed to take a policy such as making legal products under the law, second, the binding legal force of the Job Creation Law after the Constitutional Court's decision Number 91/PUU-XVIII/2020 is in a constitutional transition period, where all legal products and or policies produced before the Constitutional Court's decision until the Constitutional Court's decision remains binding until the specified time limit. The conclusions of this study show: First, that the position of the Job Creation Law after the Constitutional Court's decision Number 91/PUU- XVIII/2020 is in the status quo, and secondly, the legal force binding the Job Creation Law after the Constitutional Court's decision Number 91/PUU- XVIII/2020 is in a period of constitutional transition.
Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Additional Information: | Pengujian Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja melahirkan sebuah Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 91/PUU-XVIII/2020 yang memutuskan bahwa UU Cipta Kerja Inkonstitusional Bersyarat, dikarenakan UU Cipta Kerja bertentangan dengan UUD NRI Tahun 1945 dan tidak memenuhi metode yang pasti, baku dan standar, serta tidak memenuhi asas-asas pembentukan undang-undang sebagaimana amanat UU Nomor 12 tahun 2011. Namun, putusan MK atas UU Cipta Kerja menimbulkan perdebatan karena MK menyatakan bahwa UU tetap berlaku selama dua tahun ke depan, tapi pemberlakuannya dibatasi yakni melarang pemerintah mengeluarkan peraturan pelaksana baru. Sehingga penulis mengidentifikasi masalah yaitu: Pertama, bagaimana Kedudukan Hukum UU Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja pasca adanya putusan dari Mahkamah Konstitusi Nomor 91/PUU-XVIII/2020? Kedua, bagaimana Kekuatan Hukum terhadap UU Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 91/PUU-XVIII-2020? Teori yang penulis gunakan dalam menganalisis penelitian ini adalah Teori Negara Hukum dan Teori Pengujian Undang-Undang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian yuridis normatif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari penelitian lapangan melalui wa wancara, sedangkan data sekunder diperoleh dari penelitian pustaka. Data yang telah diperoleh dianalisis dengan metode yuridis kualitatif. Data yang telah diperoleh dianalisis dengan metode yuridis kualitatif. Hasil penelitian menunjukan: Pertama, kedudukan UU Cipta Kerja pasca putusan MK Nomor 91/PUU-XVIII/2020 berada dalam status quo yang dimana tidak diperbolehkan dalam mengambil suatu kebijakan seperti membuat produk hukum dibawah uu contohnya membuat peraturan pemerintah yang berkaitan dengan UU Cipta Kerja sampai dilakukan perbaikan pembentukan, kedua, kekuatan hukum mengikat UU Cipta Kerja pasca putusan MK Nomor 91/PUU-XVIII/2020 berada dalam masa transisi konstitusional, dimana semua produk hukum dan atau kebijakan yang dihasilkan sebelum adanya putusan MK sampai dengan adanya putusan MK tetap berlaku mengikat sampai dengan tenggang waktu yang telah ditentukan. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan: Pertama, bahwa kedudukan UU Cipta Kerja pasca putusan MK Nomor 91/PUU-XVIII/2020 berada dalam status quo, dan kedua, kekuatan hukum mengikat UU Cipta Kerja pasca putusan MK Nomor 91/PUU-XVIII/2020 berada dalam masa transisi konstitusional. | |||||||||
Subjects: | K Law > K Law (General) | |||||||||
Divisions: | 01-Fakultas Hukum > 74201-Program Studi Ilmu Hukum | |||||||||
Depositing User: | Mrs Zalfha Nurkhalishah | |||||||||
Date Deposited: | 28 Dec 2022 11:37 | |||||||||
Last Modified: | 28 Dec 2022 11:37 | |||||||||
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/18453 |
Actions (login required)
View Item |