NURHASANAH, NURHASANAH (2016) POTENSI EKSTRAK UMBI GADUNG (Dioscorea hispida) SEBAGAI ANESTESI IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus). S1 thesis, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Text
POTENSI EKSTRAK UMBI GADUNG (Dioscorea hispida).pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Abstract
Anesthetics method is widely used in the dry transport of biota with the aim of maintaining the level of ability to live through slowing that metabolism. The purpose of this study was to determine the best concentration of the yam tuber extract as an anesthetic tilapia and transport time best. The research was conducted at the Laboratory of Fishery Products Processing Technology, Department of Fisheries, Faculty of Agriculture, University of Sultan Ageng Tirtayasa and Fish Breeding Centers Baros. The first stage is making yam tuber extracts and determination of the upper threshold and the lower threshold of the Anesthetics dose which will be used in the studies. The second stage , namely the anesthetic test, test systems transport dry and water quality testing include temperature, pH, DO, and TAN. Results obtained from the concentration that is able to affects anesthetic in fish, that were the concentration of 3600, 4600, and 5900 ppm. Results of water quality test before anesthetics process were temperature 29.35°C, DO 7.68 mg/L, pH 8.17 and TAN 1 mg/L, while the results of water quality test after the anesthetics were temperature 30.35°C, DO 7.41 mg/L , pH 7.71 and TAN 2.96 mg/L. The results showed that the extract of yam tuber (Dioscorea hispida) has potential as an ingredient of fish anesthetic. The concentration of 4600 ppm was the best concentration of transport in 2 hours with the highest survival rate of tilapia that was 83.33%.
Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Additional Information: | Produksi ikan nila pada 5 tahun terakhir mengalami peningkatan, pada tahun 2010 produksi ikannya sebanyak 464.191 ton dan tahun 2014 meningkat mencapai 999.694 ton. Peningkataan produksi ikan nila ini sejalan dengan adanya kecenderungan pergeseran permintaan pasar untuk komoditas perikanan yaitu dari bentuk mati (beku) atau olahan lain kebentuk hidup. Transportasi ikan nila merah hidup yang selama ini umum digunakan adalah teknik transportasi sistem basah. Kendala utama pada teknik sistem basah adalah jumlah kapasitas angkut yang sedikit dan berisiko terhadap tingkat ketahanan hidup serta kerusakan fisik. Transportasi ikan sistem kering dapat menjadi alternatif untuk mengurangi ikan mengalami stres dan mempengaruhi terhadap ketahanan hidup ikan. Metode anestesi banyak digunakan dalam transportasi kering dengan tujuan mempertahankan tingkat kemampuan hidup melalui perlambatan metabolisme tubuhnya. Penggunaan bahan anestesi sintetis telah dilarang karena dapat meninggalkan residu dalam tubuh ikan. Umbi gadung (Dioscorea hispida) diduga dapat digunakan untuk memingsankan ikan. Umbi gadung mengandung sianida (HCN) yang merupakan racun bagi semua makhluk hidup. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan konsentrasi terbaik dari ekstrak umbi gadung sebagai anestesi ikan nila dan waktu transportasi terbaik. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2015 – Maret 2016. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang dan Balai Benih Ikan (BBI) Baros. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahapan. Tahap yang peratama yaitu pembuatan ekstrak umbi gadung dan penentuan ambang atas dan ambang bawah. Konsentrasi yang digunakan adalah 0, 1000, 2500, 5000, 7500 dan 10000 ppm. Hasil yang diperoleh dari penelitian tahap satu yaitu konsentrasi ambang bawah 1000 ppm dan konsentrasi ambang atas 5000 ppm kemudian diketahui deret konsentrasi yaitu 1300, 1700, 2200, 2800, 3600, 4600 dan 5900 ppm. Penelitian tahap kedua yaitu uji daya anestesi dan uji transportasi sistem kering serta perhitungan suhu, pH, DO dan TAN sebagai parameter kualitas air. Hasil yang diperoleh dari konsentrasi yang memberikan pengaruh anestesi pada ikan yaitu konsentrasi 3600, 4600, dan 5900 ppm. Hasil pengujian kualitas air sebelum proses anestesi adalah suhu 29.35°C DO 7.68 mg/L, pH 8.17 dan TAN 1 mg/L, sedangkan hasil pengujian kualitas air sesudah proses anestesi adalah suhu 30.35°C, DO 7.41 mg/L, pH 7.71 dan TAN 2.96 mg/L. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah ekstrak umbi gadung (Dioscorea hispida) memiliki potensi sebagai bahan anestesi ikan. Konsentrasi 4600 ppm merupakan konsentrasi terbaik dengan waktu transportasi tebaik pada waktu 2 jam karena memiliki kelangsungan hidup ikan nila tertinggi yaitu sebesar 83,33%. | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Anestesi,ikan nila,umbi gadung. Anesthetics, tilapia, yam tuber | |||||||||
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
|||||||||
Divisions: | 04-Fakultas Pertanian 04-Fakultas Pertanian > 54244-Program Studi Ilmu Perikanan |
|||||||||
Depositing User: | Perpustakaan Pusat | |||||||||
Date Deposited: | 21 Mar 2022 14:00 | |||||||||
Last Modified: | 30 Mar 2022 16:07 | |||||||||
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/10378 |
Actions (login required)
View Item |