Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

KARAKTERISASI SISTEM INSPEKSI BERBASIS MAGNETIC INDUCTION TOMOGRAPHY (MIT) UNTUK DETEKSI CACAT POROSITAS PADA LOGAM LASAN

Dioni, Rakanita Anggun Pramestiii (2021) KARAKTERISASI SISTEM INSPEKSI BERBASIS MAGNETIC INDUCTION TOMOGRAPHY (MIT) UNTUK DETEKSI CACAT POROSITAS PADA LOGAM LASAN. S1 thesis, Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

[img] Text
Fulldraft Skripsi Rakanita Anggun PD_3334170018.pdf

Download (2MB)
[img] Text
ABSTRAK Skripsi_Rakanita Anggun PD_TMetalurgi.pdf

Download (293kB)

Abstract

PT KHI Pipe Industries saat ini menggunakan ultrasonic testing untuk menginspeksi dan memonitor produk pipa baja, namun ultrasonic testing memiliki kelemahan yaitu harus dilakukan pada temperatur kamar, sedangkan pipa setelah dilakukan pengelasan dan dilakukan quenching, temperatur daerah las sekitar 80 oC, sehingga ultrasonic testing tidak mampu menginspkesi produk pipa tersebut. Untuk mengatasi kelemahan tersebut, dipasang alat inspeksi dan monitoring kualitas pipa baja dengan menggunakan sensor magnetic induction tomography (MIT) yang mampu mendeteksi cacat lasan pada temperatur 80 oC. Cacat pada produk pipa yang dihasilkan oleh PT KHI Pipe Industries rata-rata berdiameter sekitar 1,8 mm. Penelitian ini dilakukan untuk memperbaiki sistem sensor MIT, sehingga dapat mendeteksi cacat las yang diakibatkan oleh porositas berdiameter 1 mm pada temperatur kamar sebelum dilakukan pada temperatur 80 oC sesuai dengan operasi yang ada di PT KHI Pipe Industries. Sensor MIT dibuat menggunakan kawat tembaga dengan kemurnian 99,9% dengan tujuh desain koil yang berbeda. Sensor yang digunakan yaitu jenis solenoida dan planar. Percobaan dilakukan pada plat baja dengan diameter cacat porositas artifisial sebesar 1 dan 3 mm, serta pipa baja berdiameter cacat sebesar 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 mm, tegangan yang dinputkan pada koil pemancar sebesar 1, 5, 10, 15 dan 20 volt, posisi inspeksi di antara koil pemancar dan penerima, di bawah koil pemancar, dan penerima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain sensor solenoida dengan jumlah lilitan koil penerima lebih kecil dibandingkan koil pemancar menghasilkan pebedaan tegangan terukur yang lebih tinggi dibandingkan desain sensor lainnya. Semakin besar volume porositas maka selisih tegangan terukur antara baja cacat dengan baja normal semakin besar pula. Selisih baja cacat 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7 mm dengan baja normal pada frekuensi 340 kHz secara berturut turut yaitu 128, 208, 328, 376, 432, 480, dan 544 mV. Sensor MIT pada penelitian ini dapat membedakan cacat artifisial sampai berukuran 1 mm dengan baja normal dan optimal menggunakan desain 2 sensor solenoida, pada rentang frekuensi karakterisasi 330–340 kHz, tegangan input 20 V dengan posisi cacat di bawah koil penerima. Sehingga diharapkan sensor MIT dengan desain dan parameter optimal dari penelitian ini dapat digunakan pada line produksi PT KHI Pipe Industries.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorHaryono, Didied196705302002121001
UNSPECIFIEDNugraha, Harisma12190290
Uncontrolled Keywords: Induktansi, Pengelasan, Sensor MIT, Tegangan Terukur
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: 03-Fakultas Teknik > 27201-Jurusan Teknik Metalurgi
Depositing User: Perpustakaan FT
Date Deposited: 04 Jul 2025 02:38
Last Modified: 04 Jul 2025 02:38
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/50574

Actions (login required)

View Item View Item