Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

PENDINGINAN MODUL BATERAI LITHIUM-ION SILINDER MENGGUNAKAN WAVY CHANNEL TUBE

FATWA, MUHAMMAD ILHAM (2024) PENDINGINAN MODUL BATERAI LITHIUM-ION SILINDER MENGGUNAKAN WAVY CHANNEL TUBE. S1 thesis, Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

[img] Text
MUHAMMAD ILHAM FATWA_3331190030_Fulltext.pdf

Download (6MB)
[img] Text
MUHAMMAD ILHAM FATWA_3331190030_01.pdf

Download (1MB)
[img] Text
MUHAMMAD ILHAM FATWA_3331190030_02.pdf

Download (1MB)
[img] Text
MUHAMMAD ILHAM FATWA_3331190030_03.pdf

Download (837kB)
[img] Text
MUHAMMAD ILHAM FATWA_3331190030_04.pdf

Download (1MB)
[img] Text
MUHAMMAD ILHAM FATWA_3331190030_05.pdf

Download (279kB)
[img] Text
MUHAMMAD ILHAM FATWA_3331190030_Ref.pdf

Download (212kB)
[img] Text
MUHAMMAD ILHAM FATWA_3331190030_Lamp.pdf

Download (2MB)
[img] Text
MUHAMMAD ILHAM FATWA_3331190030_CP.pdf

Download (20MB)

Abstract

Sistem pendingin baterai diperlukan untuk mengontrol suhu baterai agar tetap berada dalam kisaran suhu optimal. Sistem pendingin wavy channel tube dengan fluida pendingin air, campuran air dan etilen glikol, nanofluida cellulose nanocrystal yang disuspensikan pada campuran air dan etilen glikol, dianalisis dengan simulasi numerik dan eksperimen untuk menurunkan suhu maksimum modul baterai. Pengaruh variasi laju aliran massa untuk mengalirkan fluida pendingin dipertimbangkan, yaitu 5×10^(-4) kg/s, 10×10^(-4) kg/s, dan 15×10^(-4) kg/s. Dalam penelitian ini, simulasi numerik dilakukan menggunakan software Ansys Fluent dan eksperimen dilakukan dengan alat pendingin modul baterai yang telah dibuat. Berdasarkan hasil simulasi, ditemukan bahwa nanofluida CNC-W+EG dapat mengontrol suhu baterai tetap berada dalam kisaran suhu optimal, dengan suhu maksimum modul baterai dari laju aliran terendah ke tertinggi, masing-masing adalah 37,93 oC, 34,6 oC, dan 33,42 oC. Namun, secara keseluruhan, air menjadi fluida pendingin yang efektif dengan suhu maksimum masing-masing adalah 35,15 oC, 33,02 oC, dan 32,32 oC. Selain itu, hasil simulasi juga menunjukkan bahwa dengan meningkatkan laju aliran massa, dapat menurunkan suhu maksimum modul baterai dan suhu pada outlet. Di sisi lain, hasil eksperimen menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan dengan hasil simulasi. Hal ini dikarenakan setup eskperimen yang masih perlu dievaluasi, seperti pada pompa, geometri dan wavy channel tube, suhu awal eskperimen, pengukuran suhu, dan konfigurasi radiator yang perlu ditingkatkan.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorPINEM, MEKRO PERMANA198902262015041002
Thesis advisorWAHYUDI, HADI197101162002121001
Additional Information: Sistem pendingin baterai diperlukan untuk mengontrol suhu baterai agar tetap berada dalam kisaran suhu optimal. Sistem pendingin wavy channel tube dengan fluida pendingin air, campuran air dan etilen glikol, nanofluida cellulose nanocrystal yang disuspensikan pada campuran air dan etilen glikol, dianalisis dengan simulasi numerik dan eksperimen untuk menurunkan suhu maksimum modul baterai. Pengaruh variasi laju aliran massa untuk mengalirkan fluida pendingin dipertimbangkan, yaitu 5×10^(-4) kg/s, 10×10^(-4) kg/s, dan 15×10^(-4) kg/s. Dalam penelitian ini, simulasi numerik dilakukan menggunakan software Ansys Fluent dan eksperimen dilakukan dengan alat pendingin modul baterai yang telah dibuat. Berdasarkan hasil simulasi, ditemukan bahwa nanofluida CNC-W+EG dapat mengontrol suhu baterai tetap berada dalam kisaran suhu optimal, dengan suhu maksimum modul baterai dari laju aliran terendah ke tertinggi, masing-masing adalah 37,93 oC, 34,6 oC, dan 33,42 oC. Namun, secara keseluruhan, air menjadi fluida pendingin yang efektif dengan suhu maksimum masing-masing adalah 35,15 oC, 33,02 oC, dan 32,32 oC. Selain itu, hasil simulasi juga menunjukkan bahwa dengan meningkatkan laju aliran massa, dapat menurunkan suhu maksimum modul baterai dan suhu pada outlet. Di sisi lain, hasil eksperimen menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan dengan hasil simulasi. Hal ini dikarenakan setup eskperimen yang masih perlu dievaluasi, seperti pada pompa, geometri dan wavy channel tube, suhu awal eskperimen, pengukuran suhu, dan konfigurasi radiator yang perlu ditingkatkan.
Subjects: T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery
Divisions: 03-Fakultas Teknik
03-Fakultas Teknik > 21201-Jurusan Teknik Mesin
Depositing User: Mr Muhammad Ilham Fatwa
Date Deposited: 12 Jan 2024 11:55
Last Modified: 12 Jan 2024 11:55
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/32165

Actions (login required)

View Item View Item