%0 Thesis %9 S1 %A RANGGITA, REALYA ALAIKA FATWA %A UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA, %A FAKULTAS PERTANIAN, %A JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI, %B AGROEKOTEKNOLOGI %D 2025 %F eprintuntirta:53893 %I UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA %P 79 %T PENGARUH TINGKAT KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU PEMBERIAN EKSTRAK DAUN PEPAYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG (Solanum melongena L.) %U https://eprints.untirta.ac.id/53893/ %X Eggplant (Solanum melongena L.) is a horticultural commodity with high demand in Indonesia. Increasing eggplant production is necessary to meet market demand. Pests are animals that can damage plants, affecting production levels. The aim of this study was to determine the effect of different concentrations and intervals of papaya leaf extract application on the growth and yield of eggplant. The study used a Randomized Block Design (RBD) with two factorials: papaya leaf extract concentration (P) with five levels: P0 = 0 g/l, P1 = 40 g/l, P2 = 60 g/l, P3 = 80 g/l, P4 = 100 g/l, and the interval of papaya leaf extract application (W) with three levels: W1 = every 4 days, W2 = every 6 days, W3 = every 8 days. The parameters observed in this study included plant height, flowering age, types of pests attacking, number of fruits per plant, and fruit weight per plant. The results showed that the application of papaya leaf extract had a significant effect on plant height, number of fruits per plant, and fruit weight per plant. The best treatment was the papaya leaf extract concentration of P3 (80 g/l) with the interval of W1 (every 4 days). %Z Tanaman terung (Solanum melongena L.) merupakan komoditas hortikultura yang tinggi peminat di Indonesia. Peningkatan produksi terung perlu dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar. Hama merupakan merupakan hewan yang dapat merusak tanaman sehingga dapat mempengaruhi tingkat produksi tanaman. Pengendalian hama menggunakan pestisida kimia mempunyai dampak negatif terhadap lingkungan. Sehingga digunakan biopestisida organik sebagai pengganti pestisida kimia. Daun pepaya dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat pestisida nabati. Ekstrak daun pepaya dapat membasmi hama serangga seperti kutu daun, kutu kebul, belalang, rayap, dan ulat bulu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat konsentrasi dan interval pemberian ekstrak daun pepaya terhadap pertumbuahan dan hasil tanaman terung. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitaian eksperimen yang dilaksanakan di Kp. Pasir Gendok, Desa Bojongleles, Kecamatan Cibadak, Kababupaten Lebak, Banten pada bulan Juni-Oktober 2024. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktorial yang diteliti yaitu: tingkat konsentrasi ekstrak daun pepaya (P) terdiri dari 5 taraf perlakuan P0 = 0 g/l, P1 = 40 g/l, P2 = 60 g/l, P3 = 80 g/l, P4 = 100 g/l, dan faktor interval waktu pemberian ekstrak daun pepaya (W) terdiri dari 3 taraf perlakuan W1 = 4 hari sekali, W2 = 6 hari sekali, W3 = 8 hari sekali. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, umut berbunga, jenis hama yang menyerang, jumlah buah pertanaman, dan berat buah pertanaman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun pepaya berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah buah pertanaman, dan berat buah pertanaman. Pemberian ekstrak daun pepaya terbaik pada konsentrasi P3 (80 g/l) dengan interval waktu W1 (4 hari sekali).