%L eprintuntirta52449 %T ANALISIS BEBAN KERJA MENTAL MENGGUNAKAN METODE RSME DAN MCH PADA PEGAWAI DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA SERANG %A TUBAGUS RAIHAN RAMADHAN %D 2025 %O Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Serang merupakan instansi pemerintah yang memiliki tanggung jawab dalam pengelolaan perumahan, permukiman, dan pertanahan di wilayah kota. Berbagai aktivitas yang dilakukan mencakup pekerjaan administratif, teknis lapangan, dan koordinatif, yang dalam pelaksanaannya menuntut koordinasi lintas bidang. Tingginya kompleksitas tugas dan keterbatasan sumber daya manusia menyebabkan pegawai, baik yang berstatus PNS maupun non-PNS, berisiko mengalami beban kerja mental yang tinggi. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat beban kerja mental dan memberikan usulan. Pengukuran beban kerja mental dilakukan menggunakan metode RSME dan MCH. Metode RSME digunakan untuk mengetahui tingkat usaha mental secara subjektif berdasarkan aktivitas kerja dan status kepegawaian, sedangkan metode MCH digunakan untuk mengukur bobot beban kerja mental berdasarkan 10 aktivitas rutin yang dilakukan pegawai di masing-masing bidang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban kerja mental pegawai PNS dan non-PNS berada pada kategori cukup besar. Bidang Pertanahan tercatat sebagai bidang dengan beban kerja mental tertinggi berdasarkan metode MCH, terutama pada aktivitas pendataan dan inspeksi lapangan. Uji Independent Sample T-test yang digunakan untuk mengetahui perbedaan beban kerja mental antar status kepegawaian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara pegawai PNS dan non-PNS. Usulan yang diberikan dalam penelitian ini untuk meminimalkan beban kerja mental antara lain adalah penambahan pegawai pada bidang yang kekurangan SDM, redistribusi beban kerja, perbaikan sistem koordinasi, pemberian insentif, serta pelaksanaan evaluasi kerja secaraberkala. %I Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa %X The Serang City Housing and Settlement Service is a government agency that is responsible for managing housing, settlements, and land in the city area. Various activities carried out include administrative, technical field work, and coordination, which in their implementation require cross-field coordination. The high complexity of tasks and limited human resources cause employees, both civil servants and non-civil servants, to be at risk of experiencing high mental workload. Therefore, this study was conducted with the aim of determining the level of mental workload and providing suggestions. Measurement of mental workload was carried out using the RSME and MCH methods. The RSME method is used to determine the level of mental effort subjectively based on work activities and employee status, while the MCH method is used to measure the weight of mental workload based on 10 routine activities carried out by employees in each field. The results of the study indicate that the mental workload of civil servants and non-civil servants is in the fairly large category. The Land Sector is recorded as the sector with the highest mental workload based on the MCH method, especially in data collection and field inspection activities. The Independent Sample T-test used to determine the difference in mental workload between employment statuses shows that there is no significant difference between civil servants and non-civil servants. The suggestions given in this study to minimize mental workload include adding employees to sectors that lack human resources, redistributing workload, improving the coordination system, providing incentives, and implementing periodic work evaluations.