%0 Thesis %9 S1 %A Nurlita, Ratu Tiara %A Miftah, Syaila Adriani %A UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA, %A FAKULTAS TEKNIK, %A JURUSAN TEKNIK KIMIA, %B Teknik Kimia %D 2025 %F eprintuntirta:52221 %I Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa %P 78 %T ISOLASI SELULOSA KULIT DURIAN DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK BUAH BELIMBING WULUH SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN ANTIBACTERIAL EDIBLE FILM UNTUK PENGEMAS MAKANAN %U https://eprints.untirta.ac.id/52221/ %X Plastic waste poses a serious environmental problem in Indonesia, particularly due to the accumulation of single-use plastic packaging. To address this issue, edible films offer a promising alternative as safe, consumable, and environmentally friendly packaging. In this study, edible films were developed using durian peel cellulose, carboxymethyl cellulose (CMC), glycerol, and starfruit (Averrhoa bilimbi) extract as an antibacterial agent. The objective of this research was to determine the optimal formulation of durian peel cellulose, CMC, glycerol, and ethanol extract of starfruit to produce an eco-friendly antibacterial edible film, and to analyze its characteristics, morphology, and mechanical properties. The research began with the isolation and characterization of durian peel cellulose, followed by the preparation of antibacterial edible films and evaluation of their properties. These evaluations included tensile strength and elongation at break tests, water vapor transmission rate analysis, characterization using SEM and FTIR, and antibacterial activity assays. The optimal antibacterial edible film formulation was achieved using a composition of 0.5 g cellulose, 1.25 g CMC, and 0.75 mL glycerol, resulting in an edible film that met the packaging material standards set by the Japan Industrial Standard (JIS). However, no antibacterial activity was observed in the resulting edible film. The film exhibited a non-homogeneous morphology due to incomplete dispersion of the cellulose, though no significant cracks or voids were observed, indicating that the overall structure of the edible film remained stable. %Z Plastik menimbulkan dampak serius di Indonesia dengan akumulasi limbah plastik terutama kemasan sekali pakai. Untuk mengatasi masalah limbah kemasan plastik sekali pakai, edible film dapat menjadi opsi kemasan alternatif yang aman untuk dikonsumsi dan ramah lingkungan. Pada riset ini, edible film dibuat dari selulosa kulit durian, CMC, gliserol, dan ekstrak buah belimbing wuluh sebagai antibakteri. Tujuan dari riset ini yaitu untuk mendapatkan formulasi terbaik antara selulosa kulit durian/CMC/gliserol/ekstrak etanol buah belimbing wuluh untuk dijadikan antibacterial edible film yang ramah lingkungan, dan mengetahui karakteristik, sifat morfologi, serta mekanik edible film yang dihasilkan. Riset ini diawali dengan mengisolasi selulosa kulit durian, mengkarakterisasi selulosa, membuat antibacterial edible film, dan menguji edible film yang didapatkan meliputi uji tensile strength dan elongation at break, uji laju transmisi uap air, karakterisasi (SEM dan FTIR), dan uji aktivitas antibakteri. Formulasi terbaik antibacterial edible film diperoleh dari kombinasi selulosa kulit durian, CMC, gliserol, dan ekstrak buah belimbing wuluh pada perbandingan selulosa 0,5 g; CMC 1,25 g; gliserol 0,75 mL yang menghasilkan edible film dengan karakteristik yang sesuai dengan standar bahan pengemas Japan Industrial Standard (JIS). Namun tidak terjadi aktivitas antibakteri pada edible file. Edible film yang dihasilkan memiliki morfologi yang tidak homogen akibat selulosa yang belum terdispersi secara sempurna. Namun tidak tampak adanya retakan besar atau lubang (void), sehingga struktur edible film masih tetap stabil.