<> "The repository administrator has not yet configured an RDF license."^^ . <> . . . "APLIKASI DARI NEUTRON DIFFRACTOMETRY DAN X-RAY UNTUK\r\nSTUDI TEGANGAN SISA DALAM ULTRAFINE-GRAINED PURE\r\nMAGNESIUM DIPROSES DENGAN ACCUMULATIVE\r\nROLL BONDING (ARB)"^^ . "Pure mganesium saat ini banyak dikembangkan untuk pembuatan implan karena\r\nmemiliki sifat biokompabilitas yang baik seperti nilai modulus of elasticity (41 –\r\n45 GPa dan densitas 1,74 sampai 2 g/cm3\r\nyang mendekati tulang manusia, dan\r\ntidak beracun saat luruh dalam tubuh. Magnesium memiliki syarat yang\r\ndibutuhkan sebagai bahan implan, namun ada beberapa syarat tersebut yang\r\nbelum terpenuhi seperti sifat mekanis yang cukup rendah serta laju degradasi yang\r\ncepat sebesar 2,89 mmpy. Oleh karena itu untuk memperbaiki sifat mekanis dan\r\nmengendalikan laju degradasinya, dilakukannya proses Accumulative Roll\r\nBonding (ARB). Proses ARB merupakan salah satu metode severe plastic\r\ndeformation (SPD) dengan cara mendeformasi logam pada suhu kamar secara\r\nberulang penumpukan, pemanasan, pengerolan dan pemotongan material\r\nmengakibatkan ukuran butir rata-rata menurun dalam tegangan yang\r\nmengakibatkan tegangan sisa meningkan yang dapat mengakibatkan stress\r\ncorrosion cracking (SCC) pada tubuh. Maka dari itu tegangan sisa yang\r\ndihasilkan pada proses ARB diharapkan sekecil mungkin (-34,7 ± 11,1 MPa).\r\nMagnesium dipanaskan (annealing) pada temperatur 250oC dan 350oC dengan\r\nwaktu tahan 25 menit, kemudian dilakukan proses ARB dengan variasi 1,2,3, dan\r\n4 siklus. Komposisi diuji menggunakan SEM-EDS, menunjukan kadar pure\r\nMagnesium as annealed sebesar 99,77%. Ukuran butir diamati menggunakan OM\r\ndan diukur dengan software ImageJ, menghasilkan ukuran butir rata-rata terkecil\r\nsebesar 6,591μm. Pengujian XRD dilakukan untuk mendapatkan perubahan\r\nintensitas peak dan nilai regangan kisi, kemudian hasil pengujiannya diamati\r\nmenggunakan software High Score Plus, perubahan peak terjadi pada bidang hkl\r\n002 dan 011 serta nilai regangan tertinggi yaitu sebesar 0,21816%. Pengujian\r\nStress analyzer X-Ray dilakukan dan mendapatkan tegangan sisa tertinggi sebesar\r\n138,275 MPa dan terkecil sebesar 6,26 MPa. Nilai tegangan sisapada neutron\r\ndiffractomery tidak dapat dihitung karena bidang hkl yang terbaca berbeda saat\r\npengamatan."^^ . "2020" . . . "Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa"^^ . . . "teknik metalurgi, Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa"^^ . . . . . . . . . <> . . "Ali"^^ . "Alhamidi"^^ . "Ali Alhamidi"^^ . . "Muhammad Ivan"^^ . "Pratama"^^ . "Muhammad Ivan Pratama"^^ . . "Muhammad"^^ . "Rifai"^^ . "Muhammad Rifai"^^ . . "Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa"^^ . . . . . . . "APLIKASI DARI NEUTRON DIFFRACTOMETRY DAN X-RAY UNTUK\r\nSTUDI TEGANGAN SISA DALAM ULTRAFINE-GRAINED PURE\r\nMAGNESIUM DIPROSES DENGAN ACCUMULATIVE\r\nROLL BONDING (ARB) (Text)"^^ . . . "APLIKASI DARI NEUTRON DIFFRACTOMETRY DAN X-RAY UNTUK\r\nSTUDI TEGANGAN SISA DALAM ULTRAFINE-GRAINED PURE\r\nMAGNESIUM DIPROSES DENGAN ACCUMULATIVE\r\nROLL BONDING (ARB) (Other)"^^ . . . . . "HTML Summary of #52157 \n\nAPLIKASI DARI NEUTRON DIFFRACTOMETRY DAN X-RAY UNTUK \nSTUDI TEGANGAN SISA DALAM ULTRAFINE-GRAINED PURE \nMAGNESIUM DIPROSES DENGAN ACCUMULATIVE \nROLL BONDING (ARB)\n\n" . "text/html" . . . "TN Mining engineering. Metallurgy"@en . .