%D 2025
%I UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
%T ANALISIS PENGARUH FAKTOR SOSIO-EKONOMI TERHADAP PROPORSI PEKERJA SEKTOR INFORMAL DI INDONESIA TAHUN 2015-2023
%X The high proportion of informal sector workers in Indonesia is a persistent structural problem, despite the fact that national economic growth has shown a positive trend over the past decade. Informal workers generally lack social security, formal employment contracts, and decent incomes, making them vulnerable to economic shocks and poverty. This phenomenon poses a significant challenge in achieving inclusive development, particularly in the context of Indonesia's demographic dividend and ongoing digital economic transformation. This study aims to analyze the influence of socio-economic variables, including the Percentage of the Poor Population, Economic Growth Rate, Average Years of Schooling, Domestic Investment (PMDN), Foreign Investment (PMA), and Economic Function Expenditure on the Proportion of Informal Sector Workers in 34 provinces of Indonesia during the period 2015–2023. 
The method used is dynamic panel data regression with the Generalized Method of Moments (GMM) approach to address potential endogeneity and variable dynamics. The results indicate that in both the short and long term, the variables Economic Growth Rate, Domestic Investment, and Foreign Investment have a significant negative impact on the Proportion of Informal Sector Workers, while the Percentage of the Poor Population and the Lag in the Proportion of Informal Sector Workers have a significant positive impact in both the short and long term. On the other hand, Economic Function Expenditure and Average Length of Schooling do not show a significant effect in either the short or long term.
%K GMM, Indonesia, Informal Workers
GMM, Indonesia, Pekerja Sektor Informal
%O Tingginya proporsi pekerja sektor informal di Indonesia merupakan permasalahan struktural yang berkelanjutan, meskipun pertumbuhan ekonomi nasional menunjukkan tren cenderung positif dalam satu dekade terakhir. Pekerja 
informal umumnya tidak memiliki jaminan sosial, kontrak kerja resmi, serta pendapatan yang layak, sehingga rentan terhadap guncangan ekonomi dan kemiskinan. Fenomena ini menjadi tantangan besar dalam mewujudkan pembangunan inklusif, terutama dalam konteks bonus demografi dan transformasi ekonomi digital yang tengah dihadapi Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk 
menganalisis pengaruh variabel sosio-ekonomi yang meliputi Persentase Penduduk Miskin, Laju Pertumbuhan Ekonomi, Rata-rata Lama Sekolah, Penanaman modal 
Dalam Negeri (PMDN), Penanaman Modal Asing (PMA), dan Belanja Fungsi Ekonomi terhadap Proporsi Pekerja Sektor Informal di 34 provinsi Indonesia pada periode 2015–2023. 

Metode yang digunakan adalah regresi data panel dinamis dengan pendekatan Generalized Method of Moments (GMM) untuk menangani potensi endogenitas dan dinamika variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam 
jangka pendek dan panjang, variabel Laju Pertumbuhan Ekonomi, Penanaman Modal Dalam Negeri, Penanaman Modal Asing berpengaruh negatif signifikan terhadap Proporsi Pekerja Sektor Informal, sedangkan Persentase Penduduk Miskin dan Lag Proporsi Pekerja Sektor Informal berpengaruh positif signifikan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Di sisi lain, Belanja Fungsi Ekonomi dan Ratarata Lama Sekolah tidak menunjukkan pengaruh signifikan baik dalam jangka pendek dan jangka panjang.
%A FACHRUL OKTAFIANSYAH
%L eprintuntirta51913