@phdthesis{eprintuntirta51214,
           month = {July},
          author = {FAIZ AZKIA},
           title = {ANALISIS FULL COSTING PADA REKAYASA PRODUK TEPUNG TELUR AYAM DALAM KEGIATAN KEDAIREKA DI PT. ABI NISA SEJAHTERA},
          school = {UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA},
            note = {Produksi telur ayam di Indonesia mengalami surplus sebesar 246,35 ribu ton pada tahun 2023. Karena umur simpannya yang pendek dan sifatnya yang mudah rusak, telur memerlukan pengolahan untuk memperpanjang masa penggunaannya, salah satunya adalah dengan mengubahnya menjadi tepung telur. PT. Abi Nisa Sejahtera, yang berlokasi di Kota Serang, Banten, memproduksi tepung telur namun belum menerapkan metode full costing dalam perhitungan biaya produksinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komponen biaya yang terlibat dalam penentuan harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dan dilaksanakan dari bulan September 2024 hingga Juni 2025. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, serta dianalisis dengan mengklasifikasikan komponen biaya ke dalam bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik (tetap dan variabel), kemudian menghitung total biaya produksi dengan metode full costing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan saat ini menerapkan metode variable costing, yang hanya mempertimbangkan bahan baku, bahan penolong, overhead variabel, dan biaya pengemasan, sedangkan metode full costing juga mencakup tenaga kerja langsung, penyusutan aset, dan biaya overhead tetap. Dengan menggunakan metode full costing, biaya produksi per kilogram dihitung sebesar Rp63.102, yang menunjukkan selisih total biaya sebesar Rp8.505.194 dibandingkan dengan metode yang saat ini digunakan perusahaan. Oleh karena itu, disarankan agar perusahaan menerapkan pendekatan full costing untuk memastikan analisis biaya produksi yang lebih akurat dan menyeluruh.},
            year = {2025},
        abstract = {Chicken egg production in Indonesia experienced a surplus of 246.35 thousand tons in 2023. Due to their short shelf life and perishability, eggs require processing to extend usability, one of which is by converting them into egg flour. PT. Abi Nisa Sejahtera, located in Serang City, Banten, produces egg flour but has not implemented the full costing method in calculating production costs. This study aims to analyze the cost components involved in determining the cost of production using the full costing method. The research employed a descriptive quantitative approach and was conducted from September 2024 to June 2025. Data were collected through observation, interviews, and documentation, and analyzed by classifying cost components into raw materials, direct labor, and factory overhead (fixed and variable), then computing total production costs using the full costing method. The results show that the company currently applies the variable costing method, which only considers raw materials, auxiliary materials, variable overhead, and packaging, while the full costing method also includes direct labor, asset depreciation, and fixed overhead costs. Using the full costing method, the production cost per kilogram was calculated at Rp 63,102, revealing a total cost difference of Rp 8,505,194 compared to the company's existing method. It is recommended that the company adopt the full costing approach to ensure more accurate and comprehensive production cost analysis},
             url = {https://eprints.untirta.ac.id/51214/}
}