%0 Thesis %9 S1 %A Rizky, Dendi Ichwanul %A UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA, %A FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, %A ILMU PEMERINTAHAN, %B ILMU PEMERINTAHAN %D 2025 %F eprintuntirta:51192 %I UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA %K Environmental Activism, Community Pena, Phenomenology, Environmentalism Aktivisme Lingkungan, Pena Masyarakat, Fenomenologi, Enviromentalisme %P 187 %T Aktivisme Lingkungan Non Government Organization Pena Masyarakat Dalam Perspektif Environmentalisme di Provinsi Banten %U https://eprints.untirta.ac.id/51192/ %X This research aims to explain the phenomena that occurred during environmental activism by the NGO Pena Masyarakat in Banten Province; and to understand environmentalism in the activism due to environmental damage that occurred. The NGO Pena Masyarakat is one of the civil societies that actively voices environmental issues in Banten Province. Some environmental issues brought up by Pena Masyarakat include: Privatization of Sangiang Island, Development of Padarincang Geothermal, Development of the Sularaya Cilegon PLTU. This study uses the theory of Environmentalism from Manuel Castell, and uses a qualitative research method with a Phenomenology approach from Cresswel. The results of this study found that the meaning of environmental activism by Pena Masyarakat includes struggles and changes that occur in the experiences of informants. Environmental activism by the NGO Pena Masyarakat is carried out through environmental action which has four criteria: reaching the mind, seducing the state, taming capital, and dancing with the media. This activism is included in the environmental movement that was born out of concern over the ecological crisis and the process of forming a new identity, morality, and meaning of life. %Z Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi pada saat aktivisme lingkungan oleh NGO Pena Masyarakat di Provinsi Banten; dan memahami enviromentalisme pada aktivisme tersebut akibat kerusakan lingkungan yang terjadi. NGO Pena Masyarakat merupakan salah satu masyarakat sipil yang aktif menyuarakan permasalahan lingkungan di Provinsi Banten. Beberapa isu lingkungan yang dibawakan oleh Pena Masyarakat antara lain: Privatisasi Pulau Sangiang, Pembangunan Geothermal Padarincang, Pembangunan PLTU Sularaya Cilegon. Penelitian ini menggunakan teori Enviromentalisme dari Manuel Castell, serta menggunakan metode penelitian kualitatif pendekatan Fenomenologi dari Cresswel. Hasil penelitian ini menemukan bahwa pemaknaan dari aktivisme lingkungan oleh Pena Masyarakat terdapat perjuangan dan perubahan yang terjadi dalam pengalaman dari informan. Aktivisme lingkungan oleh NGO Pena Masyarakat dilakukan dengan cara aksi lingkungan yang terdapat empat kriteria: mencapai fikiran, merayu negara, menjinakan kapital, serta berdansa dengan media. Aktivisme ini termasuk ke dalam gerakan lingkungan yang lahir atas keresahan atas krisis ekologis serta terjadi proses pembentukan identitas, moralitas, dan makna hidup yang baru.