TY - UNPB Y1 - 2022/// PB - Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa N2 - Peralatan elektronik yang semakin cepat tergantikan akan menjadi limbah elektronik terutama dalam bentuk limbah kabel dan kumparan. Dalam proses pengolahan umumnya limbah kabel diolah kembali menjadi komponen elektronik. Berdasarkan klasifikasinya, limbah kabel dan kumparan tergolong ke dalam limbah anorganik. Limbah anorganik sulit untuk terurai secara alami, maka dari itu jika tidak diproses daur ulang akan menyebabkan dampak negatif bagi lingkungan sekitar. Salah satu limbah elektronik ini adalah tembaga yang dapat diolah kembali menjadi Copper Alloy dengan campuran aluminium dan ditambahkan mangan sebagai inokulan, dengan cara melebur tembaga dan aluminium hingga cari lalu memasukan inokulan mangan dan diaduk lalu dituangkan ke dalam cetakan dengan temperatur tertentu. Tujuan dari penambahan inokulan mangan dan temperatur cetakan untuk meningkatkan sifat mekanik dari paduan tembaga dengan variasi penambahan inokulan mangan 0,6%, 0,8%, dan 1,0% lalu variasi temperatur cetakan 300oC, 350oC, dan 400oC. Analisis sifat mekanik dilakukan dengan pengujian kekerasan menggunakan Hardness Vickers dan pengujian keausan menggunakan metode Ogoshi. Analisis struktur mikro juga dilakukan dengan menggunakan alat mikroskop optik. Hasil yang didapat inokulan mangan dapat meningkatkan sifat mekanik begitu pula dengan semakin kecilnya temperatur cetakan. Data yang didapat menunjukkan kekerasan yang paling tinggi didapat 224,46 HV dan spesifikasi abrasi paling kecil didapat 0,58301 x 10-6 mm3/mm. ID - eprintuntirta51136 A1 - Murdiyansah, Irham TI - PENGARUH PENAMBAHAN INOKULAN MANGAN DAN TEMPERATUR CETAKAN TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADUAN Cu-Al HASIL PROSES PENGECORAN M1 - sarjana KW - Copper Alloy KW - Inokulan Mangan KW - temperatur Cetakan KW - Sifat Mekanik AV - restricted UR - https://eprints.untirta.ac.id/51136/ ER -