%0 Thesis %9 S1 %A Augustien, Putri Shelvi %A UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA, %A FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, %A JURUSAN ILMU KOMUNIKASI, %B ILMU KOMUNIKASI %D 2025 %F eprintuntirta:51123 %I UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA %K Japanese Community, Social Media, The 4C Theory Komunitas Jepang, Media Sosial, Teori 4C %P 205 %T STRATEGI PENGELOLAAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM KOMUNITAS NIHON SUKI KYOUKAI %U https://eprints.untirta.ac.id/51123/ %X Nihon Suki Kyoukai (Nishikai) is a community of Japanese popular culture enthusiasts that utilizes Instagram as a medium for publication. This initiative serves as a response to the negative perceptions held by some individuals who view communities like Nishikai as groups of people with unconventional hobbies and perceived lack of clear direction. However, the community faces challenges in its content strategy, particularly regarding low audience engagement. This study employs a qualitative method with a case study approach. Data were collected through observation, interviews, and documentation. This research uses Chris Heuer's 4C theory (Context, Communication, Collaboration, and Connection). The aim of this research is to identify and analyze Nishikai’s Instagram social media management strategy. The results show that the context of Nishikai’s Instagram usage includes promoting community events, publishing internal activities, and showcasing members' creative works to reach a broader audience. Communication is conducted using a friendly, informative, and persuasive tone, accompanied by visual elements aligned with the event themes. Collaboration is established with both internal and external parties through features such as collaborative posts. In terms of connection, Nishikai engages its audience by involving them in event ideation, reposting user-tagged content, organizing giveaways, and providing open appreciation, all of which contribute to fostering a sense of belonging and recognition among followers. %Z Nihon Suki Kyoukai (Nishikai) merupakan komunitas pecinta budaya populer Jepang yang memanfaatkan Instagram sebagai media publikasi, sebagai bentuk respons dari pandangan negatif sebagian masyarakat yang menganggap bahwa komunitas seperti Nishikai adalah kumpulan orang-orang dengan hobi tak lazim dan tanpa arah. Meski demikian, terdapat hambatan dalam strategi konten yang dibuat, terutama berupa kurangnya engagement. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Menggunakan teori 4C Chris Heuer (Context, Communication, Collaboration, Connection). Tujuannya untuk mengetahui strategi pengelolaan media sosial Instagram oleh Nishikai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konteks penggunaan Instagram Nishikai adalah untuk mempromosikan event komunitas, memublikasikan kegiatan internal, serta karya-karya anggota agar lebih dikenal khalayak luas. Komunikasi dilakukan dengan bahasa yang ramah, informatif, persuasif, serta menggunakan elemen visual yang selaras dengan tema acara. Kolaborasi dilakukan baik dengan pihak internal maupun eksternal, memanfaatkan fitur collaboration post. Dalam membangun dan mempertahankan koneksi, Nishikai melibatkan audiens dalam ide acara, aktif mengunggah ulang tagging audiens, giveaway, serta apresiasi terbuka yang mendorong audiens merasa dihargai dan dikenal lebih luas.