TY - THES AV - restricted N2 - Peningkatan konsumsi antibiotik global, terutama levofloxacin telah memicu kekhawatiran terhadap pencemaran lingkungan perairan karena senyawa ini umumnya terbuang dalam bentuk aktif melalui ekskresi manusia dan hewan 70 ? 90% dari dosis yang dikonsumsi (Kummerer, et al. 2009). Sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) konvensional tidak efektif menghilangkan senyawa ini, sehingga diperlukan metode lain seperti fotokatalis. ZnO telah diakui sebagai fotokatalis aktif dalam dekomposisi polutan yang memiliki efek negatif baik kepada lingkungan maupun manusia. ZnO dalam bentuk serbuk kurang efisien dalam penggunaan dikarenakan memerlukan proses pemisahan setelah selesai digunakan, sehingga digunakan penyangga dalam bentuk Fiberglass Surface Mat (FSM). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memfabrikasi dan mengkarakterisasi komposit ZnO-Fiberglass, menguji kriteria komposit ZnO-Fiberglass untuk penghilangan levofloxacin menggunakan reaktor annular dengan kondisi batch dan kontinu dengan memvariasikan jumlah katalis ZnO per area komposit, konsentrasi awal levofloxacin, dan laju alir, serta studi kinetika degradasi LVF pada komposit ZnO-Fiberglass. Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu pembuatan komposit ZnO-FSM dengan Teknik Spray Coating, Studi Penghilangan levofloxacin oleh komposit ZnO-FSM menggunakan reaktor annular dalam kondisi batch untuk melihat pengaruh dari jumlah katalis persatuan area komposit (0,15 dan 0,3 gr/360cm2) dan konsentrasi awal levofloxacin (20-60 ppm), serta kondisi kontinu untuk melihat pengaruh laju alir (8, 20, dan 30 mL/min). Hasil penelitian didapatkan bahwa konsentrasi mempengaruhi degradasi dimana semakin besar konsentrasi awal levofloxacin yang digunakan maka akan semakin kecil persen degradasinya Persen degradasi terbesar ada pada konsentrasi 20 ppm yaitu sebesar 96,84%. Penurunan laju alir menyebabkan waktu tinggal akan lebih lama sehingga levofloxacin yang terdegradasi akan semakin banyak, dimana persen degradasi terbesar diperoleh pada laju alir 8 mL/s dengan konsentrasi 20 ppm yaitu sebesar 85,35%. Penambahan katalis mengakibatkan semakin luasnya permukaan kontak sehingga degradasi yang dihasilkan semakin besar yaitu sebesar 56.69% pada jumlah katalis 0,3 gr/360 cm2. M1 - sarjana Y1 - 2025/07/10/ ID - eprintuntirta51043 PB - Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa EP - 62 TI - STUDI KINERJA KOMPOSIT ZnO-FIBERGLASS UNTUK PENGHILANGAN ANTIBIOTIK LEVOFLOXACIN MENGGUNAKAN REAKTOR ANNULAR UR - https://eprints.untirta.ac.id/51043/ N1 - Peningkatan konsumsi antibiotik global, terutama levofloxacin telah memicu kekhawatiran terhadap pencemaran lingkungan perairan karena senyawa ini umumnya terbuang dalam bentuk aktif melalui ekskresi manusia dan hewan 70 ? 90% dari dosis yang dikonsumsi (Kummerer, et al. 2009). Sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) konvensional tidak efektif menghilangkan senyawa ini, sehingga diperlukan metode lain seperti fotokatalis. ZnO telah diakui sebagai fotokatalis aktif dalam dekomposisi polutan yang memiliki efek negatif baik kepada lingkungan maupun manusia. ZnO dalam bentuk serbuk kurang efisien dalam penggunaan dikarenakan memerlukan proses pemisahan setelah selesai digunakan, sehingga digunakan penyangga dalam bentuk Fiberglass Surface Mat (FSM). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memfabrikasi dan mengkarakterisasi komposit ZnO-Fiberglass, menguji kriteria komposit ZnO-Fiberglass untuk penghilangan levofloxacin menggunakan reaktor annular dengan kondisi batch dan kontinu dengan memvariasikan jumlah katalis ZnO per area komposit, konsentrasi awal levofloxacin, dan laju alir, serta studi kinetika degradasi LVF pada komposit ZnO-Fiberglass. Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu pembuatan komposit ZnO-FSM dengan Teknik Spray Coating, Studi Penghilangan levofloxacin oleh komposit ZnO-FSM menggunakan reaktor annular dalam kondisi batch untuk melihat pengaruh dari jumlah katalis persatuan area komposit (0,15 dan 0,3 gr/360cm2) dan konsentrasi awal levofloxacin (20-60 ppm), serta kondisi kontinu untuk melihat pengaruh laju alir (8, 20, dan 30 mL/min). Hasil penelitian didapatkan bahwa konsentrasi mempengaruhi degradasi dimana semakin besar konsentrasi awal levofloxacin yang digunakan maka akan semakin kecil persen degradasinya Persen degradasi terbesar ada pada konsentrasi 20 ppm yaitu sebesar 96,84%. Penurunan laju alir menyebabkan waktu tinggal akan lebih lama sehingga levofloxacin yang terdegradasi akan semakin banyak, dimana persen degradasi terbesar diperoleh pada laju alir 8 mL/s dengan konsentrasi 20 ppm yaitu sebesar 85,35%. Penambahan katalis mengakibatkan semakin luasnya permukaan kontak sehingga degradasi yang dihasilkan semakin besar yaitu sebesar 56.69% pada jumlah katalis 0,3 gr/360 cm2. A1 - Nurfaizah, Najma A1 - Zakiya, Inggit Rahma ER -