%0 Thesis %9 S1 %A Rahman, Syafiq Ali Fadlul %A UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA, %A FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, %A ILMU KOMUNIKASI, %B Ilmu Komunikasi %D 2025 %F eprintuntirta:51024 %I Universitas Sultan Ageng Tirtayasa %K Dramaturgy, Language Ambassadors, Image. Dramaturgi, Duta Bahasa, Citra. %P 218 %T PERAN DUTA BAHASA PROVINSI BANTEN DALAM MEMPERKUAT CITRA KANTOR BAHASA PROVINSI BANTEN %U https://eprints.untirta.ac.id/51024/ %X The positive image of the Language Office of Banten Province has not yet been fully optimized, as indicated by the limited visibility and presence of the institution, particularly among younger generations. In response to this challenge, the Language Office of Banten Province initiated the Duta Bahasa Provinsi Banten (Language Ambassadors of Banten Province) program, which brings together youth with a strong commitment to language advocacy. Fundamentally, Language Ambassadors serve as communicators of the Trigatra Bangun Bahasa—prioritizing the use of the Indonesian language, preserving regional languages, and mastering foreign languages. In their role as the public face of the Language Office, the ambassadors operate within two conceptual spaces: the front stage, where they manage their public image and create a favorable impression, and the back stage, which serves as a private realm for rest and preparation before returning to the front stage. This study aims to explore in depth the forms of roles enacted by the Language Ambassadors of Banten Province in both the front and back stages as part of their efforts to strengthen the institutional image of the Language Office. A qualitative descriptive approach was employed in this study. Data were collected from seven informants selected through purposive sampling. The data collection techniques included interviews, observation, and documentation. The study is grounded in Erving Goffman's dramaturgical theory as its analytical framework. The findings reveal that the Language Ambassadors enact three major roles on the front stage: as ambassadors, as skill practitioners, and as volunteers. In contrast, the backstage role is characterized by their responsibility to enhance personal capacity through participation in various self-development programs. This backstage engagement prepares the ambassadors to perform more effectively when they return to the front stage. The participation of the Language Ambassadors of Banten Province in strengthening the image of the Language Office has proven to be effective. Through their self-representation on the front stage and the dynamics occurring backstage, they can present a positive institutional image. This strategy significantly contributes to reinforcing the positive perception of the Language Office, particularly among the younger generation. %Z Citra positif Kantor Bahasa Provinsi Banten belum sepenuhnya maksimal dengan masih minimnya eksistensi lembaga ini, terutama pada kalangan generasi muda. Untuk menjawab tantangan tersebut, Kantor Bahasa Provinsi Banten mengadakan program Duta Bahasa Provinsi Banten yang menghimpun pemuda pemudi peduli bahasa. Pada dasarnya, Duta Bahasa berperan sebagai komunikator Trigatra Bangun Bahasa, yaitu mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing. Dalam menjalankan perannya sebagai wajah Kantor Bahasa, Duta Bahasa membagi wilayahnya kepada dua bagian, yaitu panggung depan (front stage) yang menjadi ranah untuk menata diri di hadapan publik serta menciptakan kesan yang baik dan panggung belakang (back stage) sebagai ranah untuk rehat dari perannya dan mempersiapkan diri sebelum kembali ke panggung depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih dalam mengenai bentuk peran yang dimiliki oleh Duta Bahasa Provinsi Banten di panggung belakang dan panggung depan sebagai upaya Duta Bahasa dalam memperkuat citra Kantor Bahasa Provinsi Banten. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan sifat deskriptif. Informan pada penelitian ini terdiri dari tujuh orang yang dipilih melalui purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti menggunakan teori dramaturgi sebagai pondasi dalam melakukan penelitian. Adapun hasil dari penelitian ini adalah bahwa Duta Bahasa memiliki tiga bentuk peran besar dalam merepresentasikan diri ketika berada di panggung depan, peran tersebut adalah sebagai duta, pelaku kemahiran, dan relawan. Sedangkan ketika berada di panggung belakang, bentuk peran terlihat dari tanggung jawab Duta Bahasa dalam meningkatkan kapasitas dengan mengikuti berbagai kelas pengembangan diri, pada wilayah ini Duta Bahasa bersiap untuk menata dirinya sehingga memiliki kualitas yang maksimal ketika kembali ke panggung depan. Partisipasi Duta Bahasa Provinsi Banten dalam memperkuat citra Kantor Bahasa Provinsi Banten terbilang efektif. Melalui representasi diri di depan panggung dan dinamika di belakang panggung, Duta Bahasa mampu merepresentasikan lembaga secara positif. Strategi ini memperkuat citra positif Kantor Bahasa, terutama di kalangan generasi muda.