TY - UNPB N2 - Penggunaan yang berlebihan pada bahan plastik akhirnya menimbulkan masalah terkait menumpuknya sampah plastik. Salah satu cara untuk menanggulangi sampah plastik yaitu dengan menghancurkannya menjadi bentuk yang lebih kecil menggunakan mesin pencacah plastik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendesain ulang mata potong mesin pencacah dengan memvariasikan ketebalan mata potong, jumlah mata potong mesin pencacah, serta memvariasikan material gigi potong dengan melihat perbedaan tegangan, deformasi serta faktor keamanan dari tiap jenis spesimen yang nantinya akan digunakan sebagai referensi untuk diaplikasikan pada mata potong mesin pencacah plastik. Penelitian menggunakan simulasi dengan metode elemen hingga menggunakan aplikasi perancangan solidworks. Ketebalan yang direncanakan yaitu 5 mm, 7 mm, serta 10 mm dengan variasi jumlah mata potong berjumlah dua, tiga dan empat. Material yang akan disimulasikan yaitu AISI 1045, HSS 18%, dan JIS SKD 11. Dari hasil pengujian didapatkan hasil ketebalan material yang direkomendasikan yaitu 10 mm karena mampu menerima lebih sedikit tegangan dibanding 5 mm dan 7 mm. Untuk jumlah mata potong yang digunakan yaitu berjumlah empat karena desain yang lebih sederhana serta mampu melakukan proses pemotongan lebih banyak. Hasil dari segi kekuatan mekanis simulasi menyatakan semua aman untuk digunakan. Jika berpacu pada kekuatan mekanis, material yang direkomendasikan yaitu AISI 1045 karena memiliki faktor keamanan yang lebih tinggi (6,82) dibanding dengan BAJA HSS 18% (3,93) dan JIS SKD 11 (5,95). Namun dari faktor ekonomis maka HSS 18% menjadi rekomendasi untuk dipilih sebagai material gigi potong. KW - Deformasi KW - Mata Potong KW - Mesin Pencacah KW - Safety Factor KW - Tegangan. ID - eprintuntirta50955 Y1 - 2022/// PB - Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa A1 - QIROM, SYAHRIL AL UR - https://eprints.untirta.ac.id/50955/ M1 - sarjana TI - ANALISA TEGANGAN DAN DEFORMASI DESAIN MATA POTONG MESIN PENCACAH PLASTIK MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA AV - restricted ER -