@phdthesis{eprintuntirta50809,
            note = {Bontot merupakan makanan khas dari Desa Domas, Kecamatan Pontang, Kabupaten 
Serang. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah menghadapi tantangan dalam 
mempertahankan daya saingnya di tengah pasar yang semakin kompleks, antara lain
 persaingan yang ketat, perubahan tren konsumen, dan kendala keuangan. Penelitian ini 
dilakukan untuk menganalisis pendapatan, mengetahui titik impas usaha dan menganalisis 
efisiensi ekonomi usaha mikro, kecil, dan menengah bontot. Hal pertama yang dilakukan 
adalah melakukan observasi dan wawancara langsung untuk mencari informasi terkait 
permasalahan pada aspek keuangan usaha mikro, kecil, dan menengah bontot. Kebutuhan 
dan sumber dana terdiri dari biaya modal dan biaya produksi berupa biaya tetap dan biaya 
variabel. Untuk mengetahui apakah perusahaan memperoleh laba atau rugi dapat dilihat 
dari data biaya, kemudian dilakukan analisis pendapatan dan analisis efisiensi usaha. 
Efisiensi ekonomi pada UMKM Lidah Punya Rasa dengan menggunakan analisis Break 
Event Point dan R/C Ratio, Nilai Break Event Point usaha bontot dicapai pada volume 
penjualan sebesar Rp. 11.937.800 atau dalam satuan 1.194 Pcs. Berdasarkan angka 
tersebut usaha bontot tidak mengalami laba maupun rugi sehingga berada pada titik 
impas. Hasil analisis R/C Ratio yang diperoleh adalah 1,43 R/C {\ensuremath{>}} 1 yang berarti UMKM Lidah 
Punya Rasa di Desa Domas Kecamatan Pontang Kabupaten Serang sudah efisien dan layak 
untuk dijalankan.},
            year = {2025},
          author = {Elsa Trisari},
           title = {ANALISIS EFISIENSI EKONOMI USAHA BONTOT
(Suatu Kasus di UMKM LPR (Lidah Punya Rasa) Desa Domas, Kecamatan 
Pontang, Kabupaten Serang)},
          school = {UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA},
        keywords = {Bontot, break event point, economic efficiency, R/C ratio
Bontot, efisiensi ekonomi, R/C ratio, titik impas},
        abstract = {Bontot is a typical food from Domas Village, Pontang District, Serang Regency. Micro, Small, and Medium Enterprises face challenges in maintaining their competitiveness in an increasingly complex market, including tight competition, changes in consumer trends, and financial constraints. This study was conducted to analyze income, find out the break-even point break and analyze the economic efficiency of micro, small, and medium bontot businesses. The first thing to do is  to conduct direct observations and interviews to find information related to problems in the financial aspects of micro, small, and medium bontot businesses. 
The needs and sources of funds consist of capital and production costs in the form of fixed costs and variable costs. To find out whether the company is making a profit or loss, it can be seen from the cost data, then an income analysis and business efficiency analysis are carried out. Economic efficiency in Lidah Punya Rasa UMKM using Break Event Point and R/C Ratio analysis. The Break Event Point  value of the bontot business was achieved at a sales volume of IDR. 11,937,800 or in units of 1,194 Pcs. Based on these figures, the bontot business did not experience any profit or loss, so it is at the break-even point.the results of the R/C Ratio analysis obtained were 1,43 R/C {\ensuremath{>}} 1 which means that Lidah Punya Rasa UMKM in Domas 
Village, Pontang District, Serang Regency is feasible to run.},
             url = {https://eprints.untirta.ac.id/50809/}
}