TY - THES UR - https://eprints.untirta.ac.id/50785/ N2 - This study aims to analyze the impact of the Jatiuwung Main Market in Tangerang City on the social and economic conditions of traders. The core issue addressed is the extent to which traders have experienced changes in their social and economic circumstances after operating in the market. The research is grounded in the importance of central markets as drivers of local economic activity, particularly in the agribusiness sector, and their role in enhancing traders? welfare. The research was conducted from November 2024 to February 2025, involving 75 randomly selected traders from a total population of 300. A descriptive quantitative approach was employed, with data collected through questionnaires, interviews, and direct observation. The Wilcoxon signed-rank test was used to examine the significance of changes before and after the traders began operating in the market. The results indicate a positive social impact, particularly in improved social interaction and community participation among traders. However, no significant changes were observed in terms of life satisfaction or access to health insurance. Economically, traders experienced a significant increase in income, but no notable improvements in savings or asset ownership, largely due to factors such as high operational costs and market competition. These findings imply that while the Jatiuwung Main Market has succeeded in stimulating social and economic activities, further efforts are needed to enhance traders? overall welfare. This includes providing financial management training, facilitating access to financing, and improving market promotion strategies to attract more buyers. translate ke dalam bahasa indonesia PB - UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA AV - restricted EP - 112 KW - Jatiuwung Main Market KW - Social conditions of traders KW - Economic impact analysis KW - Trader welfare improvement ID - eprintuntirta50785 A1 - Siregar, Gresya Elisabeth M1 - sarjana Y1 - 2025/// TI - ANALISIS DAMPAK KEBERADAAN PASAR INDUK JATIUWUNG KOTA TANGERANG TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI PEDAGANG N1 - Seiring pertumbuhan ekonomi yang dinamis, pedagang memainkan peran penting dalam mendukung ekonomi lokal dan nasional untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan itu, pedagang memerlukan strategi usaha yang baik untuk menetukkan keberhasilan suatu usaha. Startegi usaha dapat menimbulkan perubahan kondisi sosial ekonomi pedagang. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis perubahan kondisi sosial dan ekonomi pedagang sebelum dan sesudah berjualan di Pasar Induk Jatiuwung. latar belakang penelitian ini didasarkan pada pentingnya pasar induk sebagai penggerak ekonomi lokal, terutama di sektor agribisnis, serta perannya dalam meningkatkan kesejahteraan pedagag. Pasar Induk Jatiuwung dipilih sebagai lokasi penelitian karena merupakan pasar yang relatif baru sejak diresmikannya bangunan ini pada tahun 2021, dan dikelola oleh PT. Bina Pasar Mandiri yaitu pihak swasta dengan fasilitas yang cukup lengkap. Penelitian ini dilakukan untuk mengisi gap pengetahuan mengenai dampak keberadaan pasar induk terhadap pedagang, terutama dalam konteks sosial dan ekonomi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskripsi kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner, wawancara, dan observasi. Sampel penelitian terdiri dari 75 pedagang yang dipilih secara acak dari total populasi 300 pedagang di Pasar Induk Jatiuwung Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon untuk mengukur signifikansi perubahan kondisi sosial dan ekonomi sebelum dan sesudah berjualan di pasar tersebut. Variabel yang diteliti meliputi kondisi sosial (interaksi sosial, partisipasi komunitas, kepuasan hidup, Kenyamanan dan Keamanan dan kesehatan) serta kondisi ekonomi (pendapatan, tabungan, dan kepemilikan aset). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan Pasar Induk Jatiuwung memberikan dampak positif terhadap kondisi sosial pedagang, terutama dalam hal interaksi sosial dan partisipasi dalam komunitas. Skor interaksi sosial meningkat dari 3,52 menjadi 3,97 lalu partisipasi komunitas meningkat dari 3,26 menjadi 3,88 dan Kenyamanan dan keamanan meningkat dari 3,35 menjadi 3,65. Namun, tidak terdapat perubahan signifikan dalam kepuasan hidup dan jaminan kesehatan pedagang. Secara ekonomi, pendapatan pedagang mengalami peningkatan signifikan dari skor 3,69 menjadi 4,06 tetapi hal ini tidak diikuti oleh peningkatan tabungan atau kepemilikan aset. Faktor ? faktor seperti biaya operasional, persaingan, dan inflasi menjadi penghambat peningkatan tabungan dan aset. Kemudian, pihak pengelola pasar dan pemerintan setempat memberikan pelatihan manajamen keuangan, mempermudah akses pembiayaan, serta meningkatkan promosi pasar untuk menarik lebih banyak pembeli. ER -