%0 Thesis %9 S1 %A FASYA, MUHAMAD HAYKAL %A Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, %B teknik mesin %D 2022 %F eprintuntirta:50600 %I Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa %K Cold Chain, Thermoelectric Cooler (TEC), fluida bersirkulasi, COP. %T PENGARUH KERJA SISTEM PENDINGIN FLUIDA BERSIRKULASI PADA SISI PANAS THERMO ELECTRIC COOLER (TEC) TERHADAP UNJUK KERJA PELTIER VACCINE COOLER %U https://eprints.untirta.ac.id/50600/ %X Dalam perwujudan terciptanya masyarakat Indonesia yang sehat dan kuat, pemerintah melakukan upaya-upaya yang komprehensif seperti melakukan vaksinasi terhadap masyarakat. Pada kenyataan, distribusi vaksin dalam dunia medis masih menjadi tantangan karena vaksin harus disimpan pada suhu antara 2°C - 8°C untuk menjaga kualitasnya. Efektifitas penggunaan cool box berisi es batu yang hingga kini masih diterapkan saat mendistribusikan vaksin, masih dipertanyakan. Pada kenyataan yang ada, setiap tahun di dunia ini terdapat lebih dari 50% vaksin yang terbuang sia-sia dan tidak terpakai dikarenakan oleh gangguan pada sistem rantai dingin atau cold chain pada saat pengiriman dari tempat produksi sampai ke tempat tujuan. Teknologi termoelektrik adalah teknologi yang bekerja dengan mengkonversi energi thermal menjadi listrik secara langsung (generator termoelektrik), atau sebaliknya, dari listrik menghasilkan dingin (pendingin termoelektrik). Penelitian ini memiliki tujuan mengoptimalkan unjuk kerja dari Peltier Vaccine Cooler dengan menambahkan sistem pendingin fluida bersirkulasi pada sisi panas TEC sehingga panas yang timbul pada sisi panas TEC tidak mempengaruhi proses pendinginan dan mengetahui perbandingan terhadap efisiensi kerja Peltier Vaccine Cooler tanpa dan dengan pendingin sisi panas tambahan. Sistem pendingin fluida bersirkulasi (circulating fluid cooling system) yang akan dirancang terdiri dari komponen-komponen seperi pompa mini, reservoir air, dan aluminum tube. Hasil percobaan menunjukkan suhu rata-rata TEC pada pemodelan tanpa fluida bersirkulasi, dengan fluida bersirkulasi air, dan radiator coolant berturut adalah 5,72°C, 0,54°C, dan 0,53°C. Sedangkan suhu rata rata heatsink luar berturut-turut adalah 35,98°C, 32,29°C, dan 32,14°C. Nilai COP dari ketiga pemodelan percobaan adalah 0,104, 0,14, dan 0,13.