%0 Thesis %9 S1 %A PITHALOKA, SEKAR APRIANI %A UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA, %A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN, %A JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH, %B PENDIDIKAN SEJARAH %D 2025 %F eprintuntirta:50433 %I UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA %K International trade, cosmopolitan society, Sultan Abul Mafakhir Mahmud Abdul kadir (1624-1651 AD). Perdagangan antarbangsa, masyarakat kosmopolitan, Sultan Abul Mafakhir Mahmud Abdul Kadir (1624-1651 M). %P 204 %T PERANAN PERDAGANGAN ANTAR BANGSA DALAM MEMBENTUK MASYARAKAT KOSMOPOLITAN DI KOTA BANTEN PADA MASA SULTAN ABUL MAFAKIR MAHMUD ABDUL KADIR (1624-1651M) %U https://eprints.untirta.ac.id/50433/ %X Trade has been one of the main pillars in building civilizations since ancient times. As one of the main trading centers in Southeast Asia, the city of Banten had a strategic pasition that allowed for intensive interaction between local and foreign traders. This research aims to unsderstand the socio-economic policies of Sultan Abul Mafakhir Mahmud Abdul Kadir (1624-1651 AD) in supporting the development of international trade and its impact on the formation of a cosmopolitan society in the city of Banten in the 16 th-17 th centuries AD. The research method used is the historical method, including heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. Data were obtained from various primary and secondary sources. The theory used in this research is the theory of comparative advantage, whic was introduced by the British economist David Ricardo through his book Principles of Political Economy and Taxation (1817). The results of the research show that during his reign, Sultan Abul Mafakhir Mahmud Abdul Kadir (1624-1651 AD) implemented progressive policies such as reopening trade relations with foreign traders, increasing main production such as pepper and introducing sugar as a new trading commodity in Banten, as well as opening agricultural lands, building irrigation and rice granaries. These policies not only strengthened the economy of the Banten Sultanate, but also created space for cultural interaction that resulted in a tolerant and inclusive cosmopolitan society, making it one of the cities of Islamic civilization in the archipelago. %Z Perdagangan menjadi salah satu pilar utama dalam membangun peradaban sejak zaman kuno. Sebagai salah satu pusat perdagangan utama di Asia Tenggara, Kota Banten memiliki posisi strategis yang memungkinkan terjadinya interaksi intensif antara pedagang lokal dan mencanegara. Penelitian ini bertujuan untuk memahami kebijakan sosial-ekonomi Sultan Abul Mafakhir (1624-1651 M) dalam mendukung perkembangan perdagangan internasional serta dampaknya terhadap pembentukan masyarakat kosmopolitan di kota Banten pada abad ke 16-17 M. Metode penelitian yang digunakan adalah metode historis, meliputi heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Data diperoleh dari berbagai sumber primer dan sekunder. Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori keunggulan komparatif yang dikemukakan oleh ekonom Inggris David Ricardo melalui bukunya Principles of Political Economy and Taxation (1817). Hasil penelitian menunjukan bahwa Selama menjalakan pemerintahannya, Sultan Abul Mafakhir (1624-1651) menerapkan kebijakan progresif seperti membuka kembali jalinan hubungan perdagangan dengan para pedagang asing, meningkatkan produksi utama seperti lada dan memperkenalkan gula sebagai komoditas perdagangan baru di Banten, serta membuka lahan-lahan pertanian, pembuatan irigasi dan lumbung padi. Kebijakan tersebut tidak hanya memperkuat kembali perekonomian Kesultanan Banten, tetapi juga menciptakan ruang bagi interaksi budaya yang menghasilkan masyarakat kosmopolitan yang toleran dan inklusif, sehingga menjadikannya sebagai salah satu kota tamadun Islam di Nusantara.