@phdthesis{eprintuntirta49979, author = {RIZKIKA AMALIA}, school = {UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA}, note = {Hujan lebat adalah fenomena cuaca ekstrem yang sering terjadi akibat pembentukan awan konvektif di wilayah tropis. Kota Tangerang merupakan salah satu wilayah dengan curah hujan yang relatif tinggi, dengan rata-rata curah hujan bulanan lebih dari 100 mm. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju penurunan suhu terhadap kondisi atmosfer serta mengetahui perbandingan antara stabilitas atmosfer dengan curah hujan di Kota Tangerang menggunakan data curah hujan harian dan data upper air periode 2019 hingga 2023. Metode yang digunakan ialah kuantitatif dengan desain non-eksperimen, yang berfokus pada analisis lapse rate dan hubungannya dengan kejadian hujan lebat. Hasil analisis menggunakan Microsoft Excel menunjukkan bahwa curah hujan bulanan tertinggi terjadi pada Februari 2020 dengan 23 hari hujan, sementara kondisi atmosfer mengalami keadaan tidak stabil bersyarat selama 25 hari. Data ini mengindikasikan bahwa hujan terjadi pada 92\% ketika atmosfer dalam keadaan tidak stabil. Penelitian ini memberikan pemahaman bahwa meskipun hujan terjadi pada kondisi atmosfer yang tidak stabil, namun tidak semua kondisi yang tidak stabil menghasilkan hujan.}, title = {ANALISIS KONDISI ATMOSFER SAAT HUJAN LEBAT MENGGUNAKAN ADIABATIC LAPSE RATE DI KOTA TANGERANG}, year = {2025}, keywords = {atmosphere, rainfall, lapse rate, adiabatic, stability. atmosfer, curah hujan, laju penurunan suhu, adiabatik, stabilitas.}, abstract = {The phenomenon of heavy rain is an extreme weather event that often occurs due to the formation of convective clouds in the tropics. Tangerang City is an area with high rainfall, with average monthly rainfall exceeding 100 mm. This study aims to determine the rate of temperature decrease on atmospheric conditions and to determine the comparison between atmospheric stability and rainfall in Tangerang City using daily rainfall data and upper air data for the period 2019 to 2023. The method used is quantitative with a non-experimental design, which focuses on lapse rate analysis and its relationship with heavy rainfall events. The results of the analysis using Microsoft Excel show that the highest monthly rainfall occurred in February 2020 with 23 rainy days, while atmospheric conditions experienced a conditional unstable state for 25 days. This data indicates that rain occurs at 92\% of the time when the atmosphere is unstable. This research provides an understanding that although rain occurs in unstable atmospheric conditions, not all unstable conditions produce rain.}, url = {https://eprints.untirta.ac.id/49979/} }