%D 2025
%O Pada tahun 2023, cardiovascular diseases salah satu penyebab utama tingginya angka kematian di dunia. Sebagai upaya untuk mengatasi penyakit cardiovascular diseases, pemasangan stent menjadi salah satu prosedur medis yang semakin umum dilakukan di Indonesia. Stent adalah perangkat kecil berbentuk tabung yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah untuk menjaga agar pembuluh darah tetap terbuka, sehingga aliran darah ke jantung dapat berjalan lancar. Stainless steel 304 thin foil yang sering digunakan sebagai material stent karena sifatnya yang biokompatibel, tahan karat, dan memiliki sifat mekanis yang sesuai. Material ini memerlukan kekuatan tarik, dan elongasi yang tinggi, serta kekuatan luluh yang rendah untuk mendukung fungsi stent secara optimal. Oleh karena itu, Sifat mekanis tersebut dapat diperoleh melalui perlakuan panas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur perlakuan panas dan durasi waktu tahan terhadap struktur mikro, yield strength, tensile strength, elongasi dan kekasaran permukaan pada stainless steel 304 thin foil. Penelitian ini menggunakan perlakuan panas quenching pada suhu 750⁰C selama 60 menit, didinginkan dengan air es, lalu tempering pada suhu 500⁰C, 600⁰C, dan 700⁰C dengan waktu tahan 30, 45, dan 60 menit, diikuti pendinginan air es. kemudian dilakukan pengamatan struktur mikro, pengujian tarik, dan menghitung kekasaran permukaan pada Stainless steel 304 thin foil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses quenching dan tempering dengan variasi temperatur dan waktu tahan mempengaruhi struktur mikro dan ukuran butir baja, menghasilkan struktur martensit. Proses ini juga memengaruhi uji tarik pada stainless steel 304 thin foil, dimana tensile strength dan yield strength cenderung menurun seiring meningkatnya temperatur dan waktu tahan, sedangkan elongasi meningkat. Pembentukan martensit dan peningkatan ukuran butir menyebabkan penurunan kekuatan tarik dan luluh setelah tempering. Tensile strength dan yield strength tertinggi tercatat masing-masing 883,75 MPa dan 545 MPa pada temperatur 500°C dengan waktu tahan 30 menit. Elongasi tertinggi mencapai 43,10% pada temperatur 700°C dengan waktu tahan 60 menit. Kekasaran permukaan meningkat seiring dengan kenaikan temperatur dan waktu tempering, dengan kekasaran tertinggi sebesar 0,8708 μm pada temperatur 700°C dan waktu tahan 60 menit.
%A Rafi Nurdwi
%T PENGARUH TEMPERATUR DAN WAKTU TAHAN TEMPERING TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN 
STRUKTUR MIKRO BAJA TAHAN KARAT 
304 THIN FOIL UNTUK STENT
%L eprintuntirta49963
%X In 2023, cardiovascular diseases remain one of the leading causes of high mortality rates worldwide. As an effort to address cardiovascular diseases, the placement of stents has become an increasingly common medical procedure in Indonesia. A stent is a small tube-shaped device inserted into blood vessels to keep them open, allowing smooth blood flow to the heart. Stainless steel 304 thin foil is commonly used as a stent material due to its biocompatibility, corrosion resistance, and suitable mechanical properties. This material requires high tensile strength and elongation, as well as low yield strength to optimally support the stent's function. Therefore, these mechanical properties can be achieved through heat treatment.

This study aims to determine the effect of heat treatment temperature and holding time on the microstructure, yield strength, tensile strength, elongation, and surface roughness of stainless steel 304 thin foil. The research applies a quenching heat treatment at 750°C for 60 minutes, followed by ice water cooling, then tempering at temperatures of 500°C, 600°C, and 700°C for holding times of 30, 45, and 60 minutes, followed by ice water cooling. Microstructural observations, tensile testing, and surface roughness measurements were then conducted on the stainless steel 304 thin foil.

The results showed that the quenching and tempering processes, with variations in temperature and holding time, influenced the microstructure and grain size of the steel, resulting in a martensitic structure. These processes also affected the tensile properties of the stainless steel 304 thin foil, where tensile strength and yield strength tended to decrease with increasing temperature and holding time, while elongation increased. The formation of martensite and the increase in grain size led to a reduction in tensile and yield strength after tempering. The highest tensile strength and yield strength were recorded at 883.75 MPa and 545 MPa, respectively, at a temperature of 500°C with a holding time of 30 minutes. The highest elongation reached 43.10% at a temperature of 700°C with a holding time of 60 minutes. Surface roughness increased with rising tempering temperature and holding time, with the highest roughness of 0.8708 μm observed at 700°C and a holding time of 60 minutes.
%I Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa