@phdthesis{eprintuntirta49931, school = {UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA}, title = {EFEKTIVITAS UMPAN BUATAN DENGAN TAMBAHAN KALDU AYAM UNTUK PENANGKAPAN RAJUNGAN (Portunus pelagicus) DI TELUK BANTEN}, author = {SABRINA NAWANGWULAN}, year = {2025}, note = {Pelabuhan Perikanan Karangantu yang terletak di Kota Serang, Provinsi Banten merupakan pelabuhan utama bagi rajungan (Portunus pelagicus) yang didaratkan di Teluk Banten. Nelayan menangkap rajungan dengan menggunakan bubu lipat. Bubu lipat didesain agar mudah dimasuki dan sulit dikeluarkan. Umumnya nelayan menggunakan umpan alami untuk menarik rajungan ke dalam bubu, namun efektivitas umpan tersebut cenderung rendah. Salah satu umpan buatan yang telah dibuat peneliti adalah umpan buatan menggunakan ekstrak kaldu ayam yang direkatkan dengan karagenan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas umpan buatan kaldu ayam terhadap produktivitas tangkapan rajungan dengan menggunakan bubu lipat di Teluk Banten. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2024 di Teluk Banten. Peneliti menggunakan rancangan acak lengkap dengan jenis umpan yang berbeda yaitu umpan alami (A0), umpan buatan kaldu ayam 8 g (A1), dan umpan buatan kaldu ayam 16 g (A2). Pemilihan daerah penangkapan didasarkan pada pengalaman nelayan dan pengetahuan tentang keberhasilan usaha sebelumnya. Uji coba dilakukan selama 30 hari sesuai dengan usaha nelayan bubu. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rajungan sensitif terhadap aroma umpan berbahan kaldu ayam. Nilai tertinggi ditunjukkan oleh bubu perlakuan A2 dengan hasil tangkapan sebanyak 101 ekor rajungan dan berat total 10.274 gram dibanding perlakuan A1 dengan hasil tangkapan sebanyak 66 ekor rajungan dengan berat 6.580 gram. Akan tetapi produktivitas bubu yang menggunakan umpan buatan masih lebih rendah dibanding dengan umpan alami yaitu sebanyak 119 ekor rajungan dengan berat 12.353 gram.}, url = {https://eprints.untirta.ac.id/49931/}, abstract = {Karangantu Archipelago Fisheries Port, located in Serang City, Banten Province, is a main port for blue swimming crabs; Portunus pelagicus (BSC) landed in Banten Bay. Fishermen catch BSC using folding traps. The folding traps are designed to be easy to enter and difficult to get out of. Generally, fishermen use natural bait to attract BSC into the trap, but the effectiveness of the bait tends to be low. One of the artificial bait that researchers have made is artificial bait using chicken broth extract glued with carrageenan. This research aims to determine the effectiveness of artificial chicken broth bait on the productivity of blue swimming crab catches using folding traps in Banten Bay. This research was carried out in August-September 2024 in Banten Bay. Researchers used a completely randomized design with different types of bait, namely natural bait (A0), 8g chicken broth of artificial bait (A1), and 16g chicken broth of artificial bait (A2). The selection of fishing areas is based on the fishermen's experience and knowledge of the success of previous operations. The trial was carried out for 30 days according to the operation of trap fishermen. The data obtained were analyzed comparatively descriptively. The results showed that blue swimming crabs were sensitive to the aroma of bait made from chicken broth. The highest value was shown by the A2 treatment trap, with a catch of 101 crabs and a total weight of 10,274 grams, compared to the A1 treatment, with 66 crabs weighing 6,580 grams. However, the productivity of traps using artificial bait is still lower than that of natural bait, which is 119 crabs weighing 12,353 grams.}, keywords = {effectiveness, bait, chicken broth, traps, response efektivitas, umpan, kaldu ayam, bubu lipat, respon} }